ผมรักพี่นะ (Phom Rak Phi Na)

299 39 6
                                    


Tags : #singto #krist #singtoprachaya #kristperawat #singtokrist #kristsingto #valentineday #os #phinong #phomrakphina #peraya #perayarangers

Krist berlari sepanjang koridor sekolah dengan perasaan gembira sekaligus gugup di waktu yang bersamaan. Gembira karena hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu. Kenapa di tunggu-tunggu? karena hari ini hari kasih sayang. Dan kenapa Krist harus gugup di hari kasih sayang ini? Ya, karena Krist hari ini berencana untuk mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan hatinya.

Sesampainya di kelas Krist segera menghampiri sahabatnya, Fah yang tengah duduk di bangkunya. Mengeluarkan paper bag hitam yang dibawanya dari rumah.

"Apa itu?" Tanya Fah.

"Ini untuk 'dia'" ucap Krist dengan senyum lima jarinya.

"Aku sudah memantapkan hati ku" lanjut Krist.

"Hah! Kau serius Ai Krist?" Mengerjapkan matanya tak percaya.

"Ya, aku serius" ucap Krist mantap.

"Lalu, bagaimana kau memberikannya?" Tanya Fah menatap paper bag Krist yang ada di atas mejanya.

"Aku tidak tau" ucap Krist menundukkan kepalanya lesu.

"Ai Krist kau itu selalu bertindak tanpa mengatur strategi ya"

Fah heran dengan sahabatnya ini. Dia selalu melakukan sesuatu tanpa memikirkan bagaimana cara dia melakukannya.

"Kau harus membantuku Ai Fah, na... na... na~" melas Krist sambil menggoyang goyangkan lengan Fah.

"Iya.. iya.. akan ku bantu. Kau selalu saja seperti itu" ucap Fah pasrah.

"Terimakasih Ai Fah, kau yang terbaik" ucap Krist tersenyum sumringah.

"Hem.. kalau ada maunya saja"

"Hehehehe..."

.

.

.

Krist POV

Aku memerhatikan laki-laki yang berada di tengah lapangan, Singto Prachaya. Dia senior ku di sekolah, laki-laki populer dan pandai dalam segala hal terlebih di bidang olahraga. Aku menyukai- ah tidak mungkin lebih tepatnya mencintainya. Iya kalian tidak salah baca, aku mencintainya. Kenapa aku mencintainya? Aku juga tidak tau karena menurut ku cinta tak butuh alasan, cinta datang begitu saja dan kita tidak bisa menentukan kepada siapa kita jatuh cinta. Mungkin itu terdengar sangat klasik tapi itu lah yang terjadi. Sayangnya, hampir seluruh perempuan dan laki-laki -mungkin- di sekolah ini menyukainya. Aku tidak cukup percaya diri jadi aku tidak pernah mencoba mendekatinya.

Terlihat dua orang perempuan menghampiri Phi Singto. Aku hanya mengamatinya dari tempatku berdiri.

“Phi Sing kha. Kau sangat keren saat berlatih tadi. Ini untukmu” Ucap salah satu perempuan itu sambil memberi sebotol minuman pada Phi Singto.

“Benarkah? Terimakasih.” Ucap Phi Singto menerima botol minuman itu.

“Jika berlatih terus seperti itu pasti Phi  akan menang di pertandingan nanti” Ucap perempuan yang satunya. Ku lihat Phi Singto hanya menanggapinya dengan senyuman.

Aku mengembungkan pipiku. Hatiku panas. Aku cem- mai. Aku iri. Aku tidak pernah sedekat itu dengannya. Aku ingin seperti mereka. Tapi aku takut. Tanpa terasa air mataku mengalir ke pipiku. Aku rasa, aku benar-benar mencintainya. Aku memutuskan pergi untuk kembali ke kelas ku.

.

.

.

Krist berjalan beriringan dengan Fah. Sekarang adalah jam istirahat waktunya untuk makan siang. Mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang dari tadi sudah berbunyi minta untuk segera diisi.

Valentine in One-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang