Permulaan

800 123 28
                                    

Di pagi hari yang begitu cerah Namira seorang gadis cantik terbangun dari tidurnya. Ia tidak langsung bangun dari kasurnya hal yang pertama ia lakukan adalah melamun.

"Namira cepat mandi dan turun ke bawah sarapan nanti kamu telat," suara teriakan dari ruang makan yang mengglegar sampai ke kamar Namira yang berada di lantai 2 rumah itu.
"Sst,berisik jangan kebiasaan teriak-teriak,lebih baik kamu samperin ke kamarnya." Ucap Vincent yang merupakan Papi Namira yang sedang memberi saran Mami Namira yang sedikit bar-bar yang bernama Karina.

"Dari pada kamu ngomel kayak gitu mendingan kamu samperin Namira ke kamarnya baru boleh makan, aku mau buatin susu dulu buat Namira." Ucap Karina sambil melotot ke Vincent ,dan tentunya pria tersebut langsung patuh saat melihat istrinya sudah mengeluarkan jurus andalannya.

Namira merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pengacara tersebut. Makanya Namira sangat disayang oleh kedua orang tuanya itu.

"Namira kamu udah bangun nak? " ucap Vincent sambil mengetuk pintu kamar anaknya itu.
"Udah Pa,masuk aja pintunya nggak aku kunci kok."

"Selamat pagi anak Papi yang cantik," sapa  Vincent sambil tersenyum melihat anaknya yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.
"Pagi Pi,tumben banget pagi-pagi udah ke kamar Namira. Pasti disuruh sama Mami ya?" tanya Namira dengan nada setengah mengejek.

"Sini biar papi bantu keringin rambutnya biat cepat,nanti keburu mami kamu teriak-teriak lagi."
Tanpa penolakan Namira langsung memberikan hair dryer yang dipegangnya & langsung memberikan ke papi nya dengan ekspresi sumringah.

Vincent mengeringkan rambut anaknya dengan sangat telaten.
Setelah selesai kemudian mereka segera turun ke bawah karena ibu negara di rumah itu pasti sudah menunggu.

"Ini sayang dimakan nasi gorengnya ,harus habis kalau nggak nanti papi kamu yang harus tanggung jawab ngabisin." ucap Karina sambil menyodorkan seporsi nasi  goreng ke anaknya.
"Terus aku lagi yang kena terus."ucap Vincent sambil memakan kerupuk.

Namira hanya tersenyum melihat kedua orang tuanya yang selalu ribut setiap pagi ,tapi meskipun begitu mereka saling menyayangi & mencintai hanya saja sifat kedua orang tua Namira yang sangat berlawan. Mami yang sedikit bar-bar,cerewet,ceplas-ceplos dan papi nya yang cool,perhatian,selalu mengalah.

Setelah sarapan & berpamitan dengan kedua orang tuanya Namira langsung berangkat menuju ke sekolahannya diantar oleh supir pribadinya karena papinya harus segera menemui klien barunya & maminya yang harus mengurus beberapa dokumen di kantor firma hukum milik keluarga mereka.

Namira telah sampai di SMA Hyosan, begitu turun dari mobil ia langsung mendapat teriakan cempreng dari sahabatnya yang bernama Olivia.

"Selamat pagi Namira temenin gue ke kantin yuk,soalnya tadi gue gak sempet sarapan. Please ya nanti gue traktir deh." rayu Oliv seraya menggandeng lengan kanan Namira.
"Apaansih gue gak mau bentar lagi juga bel nanggung kalau mau sarapan di kantin jam segini. Kenapa Lo nggak minta si Chiko ayang lo itu buat nemenin?"
"Ih Namira nggak asik nih,gue lagi bosen makan ayam Ra,Lo kan tau pasti nanti Chiko bakalan ngasih gue ayam goreng."

Namira langsung tertawa sambil menyodorkan kotak bekal yang ia bawa dari rumah.
"Nih makan aja bekal gue tapi di kelas makannya. Ini isinya nasi goreng ,tadi mami gue masaknya kebanyakan terus yaudah gue bawa aja ke sekolah karena gue tau Lo pasti nggak sarapan karena bokap nyokap Lo lagi keluar kota kan."
"Ya ampun sahabat gue yang satu ini emang perhatian dan baik banget. Meskipun kadang kayak setan," ucap Olivia dan langsung berlari ke kelas sebelum mendapat tabokan dari Namira.
"Oliv,anjing." umpat Namira sambil berlari menyusul Oliv ke kelasnya.

TRUE LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang