9. CINTA

82 12 2
                                        

Happy Reading! 

Pagi ini Shandy bilang bahwa dia sudah merasa sehat padahal kepalanya masih begitu pusing dan wajah nya juga terlihat sangat pucat.

"Shan lo yakin mau sekolah?" Tanya Gama.

Shandy mengangguk pelan, "Lagian gue juga udah mendingan, gak usah lebay." Ucap Shandy lirih.

"Yaelah di khawatirin juga."

"Jijik gue di khawatirin lo, gue masih normal." Sakit saja Shandy masih bisa bercanda.

"Anjir Shan, gue juga kalo belok mandang juga kali, yang keker gak kurus krempeng kayak lo." Ucapan Gama barusan membuat kedua sahabatnya menatapnya curiga.

"Wah jangan-jangan Salsha gebetan pura-pura lo, yang asli itu lo pacaran sama lakik kan." Tuduh Shandy.

"Gak nyangka gue bisa punya temen penyuka sesama kayak lo." Fernand pun ikut-ikutan meledek Gama.

Gama cengo, kedua sahabatnya ini salah mengartikan. Gila aja Gama suka sama lakik, dia kan sukanya sama neng Salsha.

"Lo berdua gak usah ledek gue deh, ini masih pagi." Ucap Gama kesal.

Dan akhirnya mereka pun berangkat sekolah menggunakan mobil Fernand karena terlalu bahaya jika Shandy membawa motor.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Sampai disekolah mereka langsung menuju masuk ke kelas mereka karena memang sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Selama pelajaran Shandy tidak fokus, pandangannya sangat buram dan kepala juga terasa sekali pusingnya. Shandy pun berusahalah menutupi sakitnya dan mencoba fokus kembali kepada materi yang sedang dijelaskan.

"Sshh, kok sakit dah." Gumam Gama dengan suara yang sangat pelan.

Kepala Shandy terasa seperti berputar, bahkan kini Shandy merasa bahwa dirinya tak sanggup untuk mengikuti pelajaran jika seperti ini. Tanpa sadar darah mengalir dari hidung nya, pandangannya pun buram.

Brukk.

Shandy pingsan dan jatuh dari duduknya, seketika satu kelas menatap ke arah Shandy. Gama dan Fernand pun langsung buru-buru mendekat kearah Shandy dan melihat keadaan Shandy.

"Astagfirullah, Fer ini darah nya banyak banget." Ucap Gama yang melihat darah terus mengalir dari hidung Shandy.

"Bu saya sama Gama izin bawa Shandy ke uks ya." Fernand meminta izin terlebih dahulu.

"Iya, kalian cepat bawa Shandy ke uks nanti ibu izinin ke guru mapel selanjutnya." Setelah mendapat izin mereka berdua langsung membawa Shandy ke uks dan itu semua tak lepas dari pandangan teman sekelasnya dan tentu saja Chelsea yang menatap khawatir Shandy.

Di uks Shandy langsung ditangani oleh petugas PMR yang sedang berjaga, Fernand dan Gama pun masih berada disana untuk memastikan keadaan Shandy.

"Gimana kak Devi keadaannya Shandy." Tanya Fernand pada PMR bernama Devi.

"Kalo yang aku liat kayaknya Shandy kecapean aja, tapi aku takutnya Shandy ada masalah di kesehatannya jadi lebih baik nanti kalian tanya ke Shandy atau ajak Shandy periksa kerumah sakit." Jelas Devi dan di balas anggukkan.

"Makasih ya kak." Ucap Fernand lalu Devi pun kembali ke meja jaganya.

"Fer gue yakin Shandy gak bakal mau kalo di ajak ke rumah sakit." Ucap Gama.

"Iya gue juga mikir gitu, yaudah nanti aja lah kita tanyain."

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆


Saat ini jam istirahat, Chelsea dan Salsha masih berada di dalam kelas mereka tadi habis mencatat materi yang baru saja dikasih.

"Chel mau ke kantin gak?" Tanya Salsha.

"Gue pengennya sih ke uks liat Shandy, kalo lo mau ke kantin duluan aja nanti gue nyusul." Jawab Chelsea.

"Eum gue ikut aja deh, kan disana juga ada Gama hehe." Dasar Salsha bucin Gama.

Mereka berdua pun kini pergi ke uks, saat sampai di uks mereka melihat Shandy yang nampaknya sudah sadar namun wajahnya masih sangat pucat.

"Eh ada neng Salsha, sini atuh sama akang Gama." Ucap Gama, benar-benar Gama ini.

"Ya Allah Gam, gue sama Salsha kesini kan buat Shandy bukan buat lo bucin sama Salsha." Ujar Chelsea.

"Ya biarin lah orang gue mau sama neng Salsha nya gue." Gama pun menarik pelan tangan Salsha untuk berada di samping nya.

Shandy tersenyum tipis melihat sahabatnya yang notabene nya adalah buaya sekarang bucin banget sama satu cewe, "Kalo lo suka kasih kepastian, gak gentle banget." Ucap Shandy menyindir Gama.

"Emang nya buaya bisa nyantol kesatu cewe doang? Jangan mau sama Gama Sal." Fernand ikut menyudutkan Gama.

"Udah anjing jangan mulai dah, gak bisa apa lo berdua tuh gak nistain gue." Gama kesal karena kedua sahabatnya itu selalu kompak jika nistain dia.

"Udah atuh, lo gpp Shan?" Tanya Chelsea pada Gama.

Shandy menganggukkan kepalanya pelan, "Gpp, cuma masih agak pusing aja sih."

"Lagian emang lo gak tau kalo lo sakit? Kan kalo tau mending gak usah sekolah." Ucap Chelsea.

"Sebenernya dari kemarin gue sakit tapi tadi pagi udah enakan, gue gak tau kalo bakal kayak gini." Jawab Shandy.

"Shandy mah emang ngeyel Chel kalo dibilangin gue sama Fernand." Sahut Gama.

"Yaudah lo istirahat ya, mau gue beliin makanan di kantin?" Shandy hanya membalas dengan gelengan kepala, dan daritadi Fernand menatap Chelsea dengan pandangan tidak bersahabat.

"Gue ke toilet." Kata Fernand dengan wajah datarnya dan langsung keluar, tidak tau dia benar ke toilet atau bukan.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆


Fernand tidak ke toilet, melainkan dia ke taman belakang sekolah. Cukup ramai karena masih jam istirahat.

"Kayaknya Chelsea emang beneran suka Shandy, gue harus gimana sekarang." Ucap Fernand, hatinya benar-benar mencintai Chelsea tapi dirinya tak berani buat mendekati Chelsea.

Dia bilang Gama gak gentle padahal dia sendiri lebih lebih gak gentle, seharusnya jika memang suka dekati bukan malah menyimpan dan cemburu ketika Chelsea mendekati atau memberikan perhatian pada Shandy.

"Gue suka sama lo Chel, tapi kenapa lo harus suka sama Shandy yang notabene nya sahabat gue, gimana caranya gue nyingkirin Shandy kalo dia sendiri sahabat gue." Ini ucapan terpanjang Fernand yang mungkin hanya bisa didengar oleh dia sendiri atau kedua sahabatnya.

Dia akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke uks, mungkin dia akan mulai berusaha mendekati Chelsea tanpa perlu menyingkirkan Shandy.

Rumit sekali kisah cinta Shandy dan Fernand, sedangkan Gama dia playboy yang bahkan sekarang sudah mendapatkan pujaan hati yang juga mencintai nya bukan yang bilangnya sayang tapi selingkuh seperti Shandy atau cinta sepihak seperti Fernand.

-BERSAMBUNG-

Halo people!
Aku kembali nih, mau bikin konflik yang bener-bener serius tapi aku gak bisa serius, hehe.
Tapi aku berusaha bikin konflik yang emang menurut aku serius tapi gak serius banget jadi tunggu aja ya chapter chapter yang akan datang.
Jangan lupa vote sama comment nya!

Jangan lupa follow juga!

Thank u and Bye Bye!

DIA SHANDY - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang