11. SAKITNYA SHANDY

62 9 7
                                    

Happy Reading!

Kini Fernand dan Chelsea sudah berada di depan kost Shandy, Fernand turun dari motor Chelsea dan mengambil tas Gama yang ia simpan di jok motor Chelsea.

"Makasih ya Chel, lo mau mampir gak?" Fernand menawarkan Chelsea untuk mampir.

"Gak usah Fer, gue langsung pulang aja ya." Ucap Chelsea sambil menaiki motornya kembali.

"Ok, hati-hati Chel." Ujar Fernand, lalu setelah itu Chelsea pun langsung melajukan motornya meninggalkan kost Shandy.

Fernand pun melangkahkan kakinya masuk kedalam kost milik Shandy, saat ia membuka pintu ia melihat kedua sahabatnya itu sedang tertidur.

"Ck, enak-enakan tidur gue bawain tas dia." Ucap Fernand.

"Bangun lo Gam, enak banget lo tidur." Ujar Fernand sambil memukul keras badan Gama.

Gama yang mendapat pukulan keras dari Fernand pun segera bangun, "Sakit anjir, bisa kali pelan-pelan banguninnya." Sinis Gama.

"Gak tau diri emang, lo enak-enakan tidur gue ditinggal. Mobil gue dibawa, tas ditinggal." Sewot Fernand pada Gama, duh pengen deh rasanya Fernand lempar Gama ke laut biar dimakan hiu.

Gama baru ingat bahwa tadi ia membawa mobil Fernanda, "Lah iya ya, terus lo jalan kaki?" Tanya Gama.

"Gila lo gue jalan, gue bareng Chelsea."

"Yaudah kan lo pulang juga sama Chelsea kan, gak usah sewot." Ujar Gama.

Fernand yang geram pun langsung saja menjitak kepala sahabatnya itu, "Heh, lo tuh ya bener-bener. Gimana gue gak sewot, punya temen kayak lo."

Shandy terbangun karenakan mendengar kedua sahabat beradu bacotan, tidak tau apa kalo Shandy sedang sakit bahkan kepala nya sedang pusing.

"Lo berdua jangan berisik, kepala gue pusing." Ucap Shandy dengan suara pelan.

Kedua sahabat nya itu baru ingat bahwa ada Shandy sedang sakit, "Eh sorry Shan, nih gue beliin nasgor. Makan dulu gih." Ucap Fernand lalu ia membuka bungkus nasgor tersebut dan memberikan kepada Shandy.

"Punya gue mana Fer?" Tanya Gama, ia juga sudah sangat lapar.

"Gak ada, lo udah kurang ajar sama gue. Gak sudi gue beliin lo makan." Ucap Fernand dengan begitu sinis.

"Ya Allah Fer, lo tega banget dah. Gue laper nih." Ucap Gama memelas.

Fernand yang sudah malas dengan tingkah Gama segera memberikan nya bungkus nasi goreng satunya lagi dengan wajah sinis, "Nih, gak usah kayak gitu muka lo jijik." Tajem dan menusuk ya gais.

Shandy terkekeh dengan tingkah dua sahabatnya itu, "Thanks Fer, habis ini lo berdua langsung pulang aja. Gue dah baikan nanti kalo ada apa-apa gue telpon kalian." Bukan maksudnya mengusir hanya saja Shandy tidak enak dengan kedua sahabatnya ini.

"Yaudah, tapi nanti malem lo tetep izin gak kerja." Ucap Gama.

"Iya-iya elah, btw lo gak makan Fer?" Tanya Shandy pada Fernand yang kini sedang asik memainkan handphone nya.

"Gue udah tadi, ditempat nya langsung bareng Chelsea." Ucap Fernand dengan santai.

"Lah lo makan bareng Chelsea? Ada neng Salsha gue dong." Ujar Gama.

"Gak, gue berdua sama Chelsea doang." Balas Fernand yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Gue mencium aroma aroma orang lagi pdkt nih." Ucap Shandy sambil berbagaya seperti sedang mengendus sesuatu.

"Apaan dah, orang gue cuma makan doang." Ucap Fernand.

"Tau Shan, kan si Chelsea sukanya sama lo. Lagian dia lebih cocok sama lo daripada sama si tukang emosi kayak Fernand." Ucap Gama, dan tanpa ia sadari ucapan nya barusan membuat salah satu sahabat nya menjadi overthinking.

"Cih, lagian si Chelsea suka sama siapanya bukan urusan lo item." Ledek Fernand.

"Wah kurang ajar lo, mentang-mentang lo putih kek mayat." Gama pun meledek kembali Fernand.

"Udah ah, ujung nya pasti bakal bacot bacotan. Males gue denger nya." Ucap Shandy.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Kedua sahabatnya Shandy pun sekarang sudah pulang, dan kini Shandy tengah berpikir apakah harus dia mengecek kondisinya ke dokter atau tidak.

"Gue cek aja deh, tapi gak usah bilang sama tuh dua curut dulu kali ya." Gumam Shandy.

Setelah mendapatkan keputusan dari dirinya sendiri, Shandy pun mengganti pakaian nya. Setelah bersiap-siap Shandy keluar dan langsung menaiki motornya dan menjalankan nya untuk mencapai rumah sakit.

Sampai dirumah sakit Shandy menunggu gilirannya dipanggil, tapi saat duduk netra Shandy melihat sosok gadis yang sudah menjadi mantannya itu sedang bersama pacarnya.

Shandy berjalan menghampiri mereka dan menyapa mereka, "Hai Jes, Riz. Lo berdua ngapain disini?" Tanya Shandy.

"Eh Shan, aku sama Rizky lagi nemenin nenek terapi. Sekarang nenek ada di dalem dan kita lagi nungguin." Jawab Jessy.

"Kalo lo sendiri ngapain di rumah sakit?" Tanya Rizky.

Shandy bingung mau jawab apa, masa iya dia bilang kalo dia mau periksa dirinya sendiri. Kedua sahabatnya aja gak dikasih tau masa iya Shandy harus memberi tau mereka.

"Gue cuma mau minta surat keterangan sehat aja, disuruh sama pemilik kafe tempat kerja gue." Ucap Shandy berbohong.

"Oh ternyata lo kerja di kafe juga, sesusah itu ya lo? Sampe kerja di dua tempat." Rizky mengejek Shandy, dan Shandy hanya diam dan tersenyum tipis.

"Gue emang susah, gue gak punya ortu dan harus ngebiayain sekolah sama tempat tinggal gue. Belum lagi gue juga butuh makan." Balas Shandy.

"Udah, Shan mending kamu pergi aja deh. Lagian aku takut nya nanti ujungnya kalian ribut." Ucap Jessy yang seakan mengusir Shandy.

"Ok, gue permisi. Maaf ganggu kalian." Shandy pun segera kembali ketempat dimana tadi ia duduk.

Jujur saat ini kepala Shandy terasa sangat pusing, dan untungnya tak lama dia panggil dan dia kini tengah diperiksa oleh dokter.

Dan setelah memeriksa Shandy, dokter pun langsung mengidentifikasi penyakit apa yang ada pada Shandy. Setelah mendapat hasilnya dokter itu menjelaskan pada Shandy tentang penyakitnya.

Shandy cukup kaget mendengarnya, pasalnya ia tak tau adanya penyakit ini. Bahkan, sudah masuk ketahap yang bisa dibilang sudah sangat parah.

Shandy harus apa sekarang, dia masih mau bebas. Dan lagi tadi dokter bilang dia tidak boleh terlalu cape dan menjadi pola kehidupan.

- BERSAMBUNG -

Halo people!
Aku kembaliii, menurut kalian gimana ni sama part kali ini dan sebelum nya? jangan lupa vote dan komen nya yaaa, buat aku lebih lebih semangat buat up dan memperbarui cerita ini. Buat yang pertama kali baca, cerita ini sudah pernah di up sebelumnya dan lagi di revisi sama akuuu, terimakasih guysss.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA SHANDY - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang