05.] Pelukan Untuk Mu

1.7K 371 55
                                    


[JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YA GAES, KARENA VOTE SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR]

Happy reading!!

•••

Lihat orang yang dapat julukan ‘Pangeran Palsu’ sedang ngambek itu... Lucu, ya? Terlebih baru sekarang dia tunjukkan sifat lucu nya itu. Dulu, saat awal-awal pdkt, Pangeran Palsu ini acuh dan enggak tunjukkan bahwa dia tertarik sama cowok bernama Bima.

Dulu, saat masih kecil, Bima bertemu Ardi itu saat dia sedang bertengkar dengan teman-teman nya, cuma karena kembarannya di ganggu. Lihat sosok Ardi yang kasar, enggak mau kalah, juga enggak peduli sama sekitar. Itu yang Bima lihat pertama kali pada seorang Ardi. Tapi, saat Bima lagi membututi Ardi yang ingin pulang, Ardi menangis dibawah pohon dengan lutut yang terluka, sebab tadi saat main futsal, Ardi terjatuh.

Anak kecil bernama Ardi itu kuat, juga berani. Dia bela kembaran nya sendirian yang di ganggu anak-anak kecil lainnya, enggak ada sakit, enggak ada juga tangis. Saat Bima mulai mengagumi Ardi, Bima sebut Ardi, seorang pahlawan.

“Biarin aja sakit lo makin parah. Enggak peduli gue kalo, lo, masuk rumah sakit.” Ardi mengernyit. Tangannya buka salah satu hadiah dari fansnya yang dia bawa. Isi hadiahnya, syal rajut merah.

“Buset, dikira di Indonesia ada musim dingin, kali, ya.” gumam Ardi. Pegang syal rajut merah. “Bagus juga, nih. Lo kedinginan, enggak?” tanya Ardi pada Bima disebelahnya.

“Kedinginan. Mau peluk?” Bima dekati Ardi, tapi Ardi jaga jarak.

“Jangan, deh, di cuaca panas kayak gini, masa pake syal.” Ardi urungkan niatnya yang ingin pakaikan syal pada Bima. Ardi buka tas nya, berikan jaket miliknya pada Bima.

“Pake?” tanya Bima.

“Buang.” balas Ardi cuek.

“Beneran saya buang, ya.”

“Sok atuh. Nanti, kasih gue jaket lo, ya.”

Jaket milik pacarnya sempit, Bima enggak pake. “Enggak muat sama saya, Dara.”

“Ohh... Yaudah, biarin lo kedinginan dibawah teriknya panas matahari.” ujar Ardi cuek. Dia makan mie ayam miliknya. Iya, mereka berdua sedang di warung mie ayam agak jauh dari sekolah.

Ardi sedang merajuk pada Bima, sebab pacarnya itu enggak kabarkan kalo dia sedang sakit. Ditambah tadi diajak pulang, dia enggak mau dengan alasan, mau berduaan dengan dirinya. Bukannya Ardi tersipu, ia malah merasa geli.

“Dara...” Bima dekatkan diri pada Ardi yang masih cuek. Tapi, Ardi enggak jaga jarak seperti tadi.

“Dara...”

Dara-ku.”

Ardi keselek. Buru-buru minum. “Alay, najis.”

“Tau, enggak, artinya?”

“Emang ada artinya?” Bima mengangguk. “Apa?” tanya Ardi berdehem.

“Gadis-ku.”

Anjing!

Ardi menunduk. Dia tambahkan tiga sendok sambal pada mie ayamnya yang tinggal sedikit. Dia aduk-aduk, lalu makan. PEDES! Ardi buru-buru kunyah, dia telan, terus minum air putih hingga tandas.

“Dara?”

“Diem, setan. Gue lagi kepedesan, nih, gara-gara lo!” Ardi dorong Bima hingga duduk tegak.

Pangeran Palsu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang