06.] Jagat dan Perasaan

1.6K 345 83
                                    


[JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YA GAES, KARENA VOTE SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR]

Happy reading gaes!!

•••

Ardi enggak pernah menyangka, kehidupan sekolah nya akan jadi lebih buruk setelah ada sosok Pangeran Asli. Dia, kira, kembali sekolah di Surabaya akan jadi seperti dulu, yang hanya di ganggu oleh fans-fansnya. Sekarang bukan cuma fans-fansnya aja yang mengganggu, tapi Jagat, juga cewek yang percaya banget kalo Ardi seorang cowok.

“Boleh enggak, kasih gue waktu sendiri?” Ardi tatap Milka dan Amar. “Serius, gue mau— enggak. Gue boleh— plis...! KENAPA JADI KAYAK GINI, ANJIRR??”

“Lo, kayaknya, kena mental, ya?” tanya Amar menyipitkan matanya.

“Wajar, Mar. Pangeran palsu itu introvert, dia enggak pinter bersosialisasi.” Milka ikut menyipitkan matanya.

“Milka.” panggil Ardi.

“Apa?”

“Bubarin klub fans-fans pangeran palsu.”

“ENGGAK, PANGERAN, GUE TADI ENGGAK BERMAKSUD NGOMONG GITU, SUER, DAH! ITU TADI GUE DIAJAK AMAR— TAU LO, MAR! GARA-GARA LO, NIH, PANGERAN PALSU JADI KENA MENTAL!” Milka langsung histeris.

Amar tutup telinga, melotot pada Milka. “Berisik! Ini sekolah, bukan rumah, lo!”

Milka buru-buru dekati Ardi, dia peluk erat. “Huwaa!! Jangan, dong, pangeran!!! Maaf, maaf! Lo enggak introvert, lo ekstrover, serius! Lo itu idola ciwi-ciwi yang enggak sombong!!”

“Ngomong apa, sih, lo, Mil? Bukan itu yang gue maksud.”

“Terus, apa?” tanya Milka, lepaskan pelukan.

“Gue mau hidup tenang.”

“Mati aja.”

Amar bekap mulutnya terkejut. DIA ENGGAK BERMAKSUD NGOMONG BEGITUU, SERIUS!! Amar keceplosan, dia, dia... Cuma mau bercanda... Tapi dia tau, kalo bercanda nya itu enggak lucu.

“Nanti nangis.” kata Ardi meledek Amar. Amar cuma diam, dia eggak mau bertengkar sama Ardi.

“Kenapa, pangeran? Ada kejadian kelam, kah?” tanya Milka.

Ardi mengangguk. “Ada cewek yang ngira gue cowok, dan bilang kalo gue dan dia itu jodoh.”

“Terus?” Milka mengangkat alisnya bingung. “Itu doang? Semua cewek yang ketemu lo, 'kan, begitu semua. Itu makanan sehari-hari lo.”

Gila...!! Gila...!!

Lama-lama Ardi enggak kuat jadi cewek tampan yang disukai banyak orang. Manajer nya—Milka— enggak pikirkan Ardi yang tertekan. Dia cuma pikirkan popularitas Ardi sang Pangeran Palsu. Ardi enggak mau disukai banyak orang, tapi enggak mau juga dibenci.

“Mangkanya, jangan tebar pesona mulu. Lebih baik, ketampanan lo itu kasih ke gue aja, bakal sempurna.” ujar Amar duduk dibawah, tatap kedua cewek yang berdiri didepannya. “Tapi, mau sebanyak apapun lo enggak tebar pesona, ciwi-ciwi bakal tetep milih lo. Kenapa, ya?”

“Mereka udah enggak waras, sih—”

“Termasuk lo?”

Milka melotot pada Amar. “Gue enggak terobsesi sama pangeran palsu!”

“Lo tanggepin fans-fans fanatik lo itu biasa aja, Pangeran. Jangan dilembutin, jangan juga dikasarin. Justru, kalo di kasarin mereka bakal ngelunjak.”

Pangeran Palsu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang