Bonuschap- four

804 99 0
                                    

"Hm?" Jiang Cheng menyentuh dagunya, ia menaikkan sebelah alisnya.

"Semuanya bagus, aku bingung." Ia menghela nafas, kemudian melirik Lan Xichen dibelakangnya.

"Menurutmu, yang mana cocok untukku?" Tanya Jiang Cheng.

Lan Xichen memasang ekspresi yang sulit untuk dijelaskan. "A, A-Yin.." ia menidurkan kepalanya dibahu Jiang Cheng.

"S, setidaknya lepaskan dulu tanganmu ini.." Lan Xichen memasang tampang memohon.

"......"

"A-Yin.. aku minta maaf.." Lirih Lan Xichen masih menunduk.

"Kenapa? Tidak masalah kalau kita melakukannya disini, kan?"

*Beberapa waktu sebelumnya)

"A-Yin~"

Jiang Cheng memutar bola matanya. "Berhenti menggangguku, Huan."

"Hm?~ Tidak mau." Lan Xichen memanyunkan bibirnya, kemudian membuka kedua tangannya lebar-lebar dan menangkap pinggang Jiang Cheng.

Sang empu menunduk karena merasa geli. "H, Huan.."

Lan Xichen tersenyum. "Tidak masalah kalau kita melakukannya disini, kan?" Jari-jarinya semakin mendekat kepada alat vital Jiang Cheng.

Dan akhirnya-

"......"

"Hm?" Lan Xichen memiringkan kepalanya dengan tampang sok polosnya. "Kenapa?~"

Set.

"Buft-" Kedua mata Lan Xichen melotot horror.

Jiang Cheng melirik Lan Xichen dari depan, ia beralih menatap kebawah dan kemudian menarik sudut bibirnya miring.

"Heh."






























Bonuschap- four, end.

(Sumber pin↓)

(Sumber pin↓)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meanwhile..

Meanwhile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blood loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang