chap 5

414 27 1
                                    

"Pft.. "

"Kau tertawa byun?! "

"AHAHAHHA maaf maaf. " Mata baekhyun mengeluarkan sedikit airmata.

"Sudahlah, byun baekhyun aku akan membicarakan inti nya. " Tatap luhan.

"Oh, kau meminta bertemu bukan karna rindu? Aku sedikit kecewa luhan. " Baekhyun merajuk, bibirnya memanyun lucu.

"Aku juga rindu! Aish.. " Luhan tak kalah merajuk, alis nya menekuk.

"Jadi ada apa? " Oke, baekhyun sudah mau fokus.

"Kau mau bergabung dengan agensi baru ku tidak? Ia bisa melindungi mu dari lalat lalat yang mengejar mu. " Jelas Luhan.

"Agensi apa? "

"SM entertainment. " Baekhyun terkejut, ia tau agensi itu. Namun, bukan kah agensi itu khusus di bidang dunia hiburan dan bukan dunia malam?

KRING
KRING
KRING

"Sebentar, appa menelepon. " Baekhyun meminta izin untuk mengangkat telepon, ketahuilah ini salah satu tata krama.

"Silahkan. " Luhan mengiyakan.

"Halo..?"

"Baekhyun.. Jadi begini.. "

"Appa tadi mengajak nya ke taman kesukaan appa.. Lalu mereka meminta jajan."

"Ada yang penting? "

"Appa lepas kendali, mereka hilang hehe. "

"HEH! "

"HILANG?!"

BRAK!

Meja di pukul keras oleh baekhyun, Luhan kaget. Kopi nya yang sedang ia minum pun sampai tertumpah ke baju nya.

"Wae?! " Luhan kesal.

"KAU MASIH BISA TERTAWA HAH?! " Baekhyun berdiri, menyambar tas nya dan buru buru pergi.

"Maaf Luhan, anak ku hilang." Pamit sebelum baekhyun benar benar lari panik dan naik ke mobil baru nya.

"Hah?.. " Maaf, luhan lag.

Luhan menghela nafas, tak heran. Sebab ia sudah tau bagaimana si tua itu- choi siwon, sangat payah dalam menjaga anak kecil.

Ia melihat pojok cafe, seorang lelaki berferomon alpha sibuk membaca majalah dengan topi kulit nya berdiam disana.

Luhan pergi ke toilet khusus laki laki, daripada membersihkan baju nya. Ia malah berdiri didepan cermin, menunggu seseorang.

Oh sehun, pria di pojok cafe tersebut kini berada di belakang nya ia mengikuti Luhan ke toilet. Merangkul pinggul;menciumi dari pucuk rambut hingga daun telinga, lalu berakhir dengan kecupan ringan di bibir.

"Kau.. Berhasil menawarkan nya kan?

.. Sayang."

-MONSTER-

Klakson mobil ditekan berkali kali, hingga pria paruh baya menghampiri nya dengan kekehan bodoh ia lantunkan.

"Appa, jangan bercanda.. Mana tae? " Kesal baekhyun.

"Serius baek, tadi mereka jalan didekat appa. Lalu wush! Tiba tiba hilang! " Siwon membela diri, ia merinding jika mengingat bagaimana putra sulung nya mengamuk.

"Appa! Mereka bahkan belum genap 3 tahun, kumohon temukan mereka.. " Baekhyun keluar dari mobil nya.

"Aku sudah menyuruh yang lain untuk mencari nya."

Baekhyun sudah berkaca kaca tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia takut kehilangan mereka. Takut kehilangan bibit bencana yang ia lahirkan 3 tahun silam.

Ia takut, ia takut perasaan untuk balas dendam nya goyah. Ia menggunakan anak nya supaya teringat bagaimana ia sangat tersiksa tahun tahun lalu, bagaimana ia begitu sangat membenci dirinya. Membenci kenapa harus ia yang jadi pihak lemah?

Dua anak kembar berlari dengan lari yang belum sempurna, memeluk kaki baekhyun lalu tersenyum lucu.

Memecahkan gelisah serta lamunan baekhyun, memecahkan isi pikiran baekhyun.

Mereka tertawa sambil mengatakan papa.

Sungguh, apa bisa ia melakukan hal tega pada anak malaikat tak bersalah ini?

"Taehyung, taeyong.. " Sebulir air mata jatuh dari mata baekhyun, ia sangat takut kehilangan mereka.

"Darimana saja..? " Berharap anak nya bisa membenci dia sehingga ia tak punya batasan untuk melakukan hal tega juga.

Pria berjas datang bersamaan juga, salah satu dari mereka maju sebagai perwakilan.

"Lapor, tuan muda. " Hormat lucas, pimpinan kelompok 1 dibawah kekuasaan baekhyun.

"Tim kami menemukan tuan cilik di toko kelontong es krim di pinggir jalan.. " Ucap lucas.

"Lalu? " Tatapan baekhyun tajam, lucas meneguk ludah nya kasar.

"Kebetulan.. Saya melihat mobil park chanyeol. " Lanjut lucas.

DEG!

Seketika siwon serta baekhyun memaku, tak bisa berkata kata.

Beberapa adegan yang tak seharusnya baekhyun ingat kembali tayang dalam otak nya, mengingatkan untuk segera balas dendam. Mengingat kan nya bagaimana cara si marga park menyiksa nya dalam satu malam, bagaimana ia begitu tak beruntung karna tak bisa melawan.

Baekhyun yang memeluk anak kembar nya seketika mengeraskan tangan, tanpa ia sadari taeyong meringis kesakitan.

"Papa.. " Lirih taeyong.

Lagi dan lagi baekhyun tersadar dengan lamunan nya, mengecup pucuk rambut taeyong sebagai permintaan maaf.

Menggendong kedua anak masuk kedalam mobil, dan melaju pulang meninggalkan ayah angkat nya.

Ia lancar melakukan aktifitas sore nya sebagaimana ia biasa lakukan, walau pikiran nya masih berkecamuk.

Hingga malam pun datang, menyapa sang rembulan dan sang bintang.

Baekhyun sibuk memasak makan malam, ia memotong buah apel dengan pikiran nya yang masih kusut.

Tak

Sial, jari nya terkena pisau mengeluarkan darah walau hanya sedikit.

Baekhyun baru ingat, bukan kah luhan menawarkan entertainment baru? Mengapa ia tak coba masuk?

"Papa? Are you okey? " Tanya taehyung, dari belakang ia mengikuti baekhyun ke dapur.

"Tak apa, duduk lah di depan tv makanan akan segera siap okey." Baekhyun menggendong nya, lalu menurunkan nya didepan tv di samping taeyong yang sudah betah dengan mainan nya.

Baekhyun kembali ke dapur menyiapkan makanan.

Kring
Kring
Kring

"Siapa ini? Ganggu sekali. " Meskipun mengganggu, baekhyun tetap mengangkat nya mencoba berinteraksi dengan sang penelepon.

"Ya? " Tanya baekhyun.

"Halo."

"?! "









Tbc

Monster [ chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang