chapter 7

447 36 3
                                    

"I found you, park baekhyun!"

GREP!

Chanyeol menarik kasar tangan baekhyun, matanya menatap fokus pada pemilik safir coklat.

Tak ingin terjerat dengan orang yang salah untuk kedua kali nya, baekhyun segera melepaskan diri. Namun sayang, seperti dulu dirinya masih berada di bawah dominasi park chanyeol.

"Lepas bangsat!" Taehyung serta taeyong ikut merasa kan panik, otak mereka masih mencerna apa yang terjadi disini.

"Let my father go away!" Teriak taeyong.

"Sedang apa lagi bocah ada disini? Rose, ambil anak ini." Rose mengangguk, segera lah tangan nya menggendong taeyong untuk menjauh dari sana.

Baekhyun semakin panik melihat anak nya dibawa pergi, gelisah menyerang nya hingga lupa bahwa sang phoenix ada di hadapan nya saat ini.

"Lepas kan taeyong, apa yang kau mau?" Ucap baekhyun.

"Diri mu sayang, dirimu." Tangan chanyeol semakin kuat mencengkram tangan sang submisif.

Dimana taehyung? Ia mengejar rose keluar, berharap badan kecil nya itu bisa membantu adik nya lepas dari Rose.

"Aku akan menyerah kan diriku, lepaskan mereka." Ludah baekhyun telan kasar, kepanikannya merajalela.

Dahi chanyeol mengerut, "mereka?"

"Yang rose culik. lepaskan mereka chanyeol, mereka masih anak kecil." Tangan satu lagi chanyeol posisi kan di pinggang baekhyun, merapatkannya ke perut rata milik nya.

"Kau memohon padaku semakin membuat ku penasaran, siapa mereka?" Jarak antar kedua nya semakin sempit.

Hingga chanyeol tersadar akan sesuatu, "ah.. Mereka anak mu ya?" Jantung baekhyun terasa berhenti berdetak.

Tatapan nya semakin tajam ke arah dominan, "berdoa lah sayang, berdoa."

"Untuk apa?"

"Cukup chanyeol, cukup." Luhan berdiri dari tempat nya setelah menimang, apa ia akan berada di kubu baekhyun atau kubu phoenix.

Luhan bagai angin, ia ada namun tak tertangkap sang mata.

Bibir chanyeol tersenyum miring, "berdoa supaya mereka berdua anak ku, karna jika tidak.. " Safir nya kini turun pandangan mengarah ke bibir baekhyun.

"Apa..?" Baekhyun grogi ditatap insten.

"Tentu aku harus membunuh mereka kan? Bisa bisa nanti anak ku dan kamu harus bersaing tahta dengan anak yang usul nya tak jelas."

PLAK!

Tangan baekhyun mendarat keras dipipi chanyeol, emosinya makin menyulut.

"Jangan berani kau sesekali menanyai usul mereka berdua, bangsat." Ancam baekhyun.

"Memang kenapa? Kau semakin sensitif chagi." Baekhyun benar benar emosi, menginginkan keajaiban mampir pada dirinya.

Pelukan pinggang semakin erat, "aku jadi mengharapkan, bagaimana rasa mu saat sensitif begini ya?"

Celaka, kejadian tempo lalu akan terulang kembali. Baekhyun sudah ancang ancang lari, entah sial atau malapetaka dirinya tak bisa lepas dari genggaman phoenix.

Tangan kanan nya di tarik keras, menuju pintu keluar restoran tersebut.

Chanyeol membanting baekhyun kedalam mobil, lalu dengan cepat ia menyetir dengan kecepatan tinggi menuju hotel terdekat.

Kondisi duo tae tak seburuk papa nya, rose tidak punya niat buruk pada kedua anak baekhyun.

Tetapi dirinya pun tak bisa melawan perintah chanyeol, sehingga ia hanya bisa menurut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monster [ chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang