"Ya? "
"Halo."
"?! "
"Kau masih ingat suara ku kan?"
"Bangsat, bagaimana bisa kau menelepon ku?"
"Tidak ada yang tau, sebaiknya kau menyerahkan diri ke keluarga park. "
"Aku tak ada kewajiban menurutimu, Rose.. "
"Yah, terserah mu. Lagipula aku menelepon untuk konfirmasi saja, ini nomor mu atau bukan. "
Tak perlu waktu lama, telepon singkat itu baekhyun matikan sepihak. Hati nya kini semakin gelisah, berharap sang phoenix penghancur dulu tak mengetahui keberadaan nya disini.
Namun naas, semenjak kembali nya kaki baekhyun berpijak di tanah korea. Semenjak itu lah sang phoenix, park chanyeol mengetahui nya.
"Harusnya sejak awal aku tak kemari.. " Baekhyun terus saja berceloteh tak jelas, taehyung melihat papa nya tak baik seketika itu juga mendekati baekhyun.
"Pa.. Pa? You okey? " Meski lancar dalam berbahasa, taehyung masih lah anak yang usia nya bahkan belum genap 3 tahun.
Baekhyun melirik melihat anak sulung nya memanggil, "i'm oke honey!see, i'm smilling!" Ucap baekhyun, sambil memamerkan senyum nya pada taehyung.
Taehyung kecil pun ikut tersenyum.
MONSTER
pundak chanyeol di pegang erat, park changmin kegirangan mengetahui kabar ini.
"kau serius kan? Iyakan?! " Deretan gigi bahkan tak tertutupi oleh bibir saking lebar senyum nya itu.
Chanyeol membuang nafas kasar, "kau pikir untuk apa aku berbohong. Hah? "
Changmin segera duduk di kursinya setelah kegirangan mendapat info, bahwa calon menantu nya sudah ada di korea saat ini.
"Ck ck, kau kan anak licik. " Chanyeol yang sudah kesal, semakin emosi.
Dasi nya yang miring ia betulkan kembali. "Dna ku itu darah mu, bangsat."
"Duduk lah, bagaimana perkembangan sehun?" Chanyeol duduk di pinggir ayah nya.
"Maksud mu yang mana?"
"SM ent, kau pikir yang mana lagi?"
Secangkir teh chanyeol seruput, lalu menyimpan nya kembali di meja kerja sang ayah.
"Ayah, sehun mengelola banyak entertainment oke?" Changmin hanya berdengus kesal. "Cih, aku kan sudah tua jadi ya bagaimana mungkin aku tau bodoh."
Tangan chanyeol mengepal kesal, ingin sekali memukul nya. Namun, ia ingat sosok itu lah yang membuat nya masih tetap hidup sampai sekarang.
"Sehun bilang saat ini sudah mulai mengglobal, tunangannya juga sudah menawarkan pada baekhyun." Jelas chanyeol.
"Tunggu, Maksud mu sehun sudah mengetahui lebih awal keberadaan baekhyun? " Sontak chanyeol kaget, jika dipikir pikir iya juga. Baekhyun turun dari pesawat lekas bertemu luhan —tunangan sehun, itu berarti luhan sudah membuat janji bahkan sebelum baekhyun pergi ke korea.
Sedangkan dirinya, baru mengetahui baekhyun dikorea berkat rose, Itupun setelah baekhyun meninjak kan kaki nya di korea.
Seketika chanyeol berdiri dan berlari keluar ruangan, "mau kemana kau?"
"Tunggu disitu ayah!"
"AKU AKAN MENINJU RAHANG SI SIALAN ITU!" Chanyeol sangat amat amat kesal.
MONSTER
Didepan cermin luhan merias diri, membuatnya lebih menonjol serta menawan.
Sehun melihat nya, melihat sang tunangan hendak pergi entah kemana.
"Mau kemana? Memang kau bisa jalan?"
Luhan berdecak kesal, "bisa."
"Dingin sekali.. " Lirih sehun.
"Coba ulangi."
"N-nggak sayang, i'm just kidding!"
"Sehun, aku pergi menemui baekhyun okey?" Luhan segera memeluk tunangan nya yang masih berada di ranjang.
Tentu sehun memeluk tunangan nya juga, lebih erat. "Berhati hati dengan chanyeol, oke?"
"Ofcourse."
Sementara itu, rose sedang berkencan dengan salah satu brondong nya. Sangat kebetulan tempat yang ia kencani, sama dengan tempat perjanjian baekhyun dan luhan.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya rose.
Anak laki laki disana tampak gelisah,"terserah tante saja."
Rose menggelengkan kepala nya, "panggil aku kakak."
Tangan anak laki laki itu saling mengeratkan diri, tampak ragu untuk sekedar memesan menu saja.
"Spa.. Spaghetti? " Rose menganggukkan kepala nya, tanda ia setuju dengan partner kencan nya saat ini.
Jung jaehyun, lebih muda 14 tahun dibawah rose.
Setelah rose memesan menu ia melihat siluet luhan, 'bukankah ia tunangan sehun? Untuk apa ia kemari.'
Rose tak ambil pusing, ia tak ingin ikut campur dengan urusan orang lain.
Itu pikirnya detik lalu, hingga ia melihat baekhyun datang juga menemui luhan.
"Sial!" Maki rose, jaehyun yang mendengar itu sangat kaget.
"Kakak.. Memakiku?" Rose pusing kepalang, ia memang suka mengencani anak kecil. Namun, anak yang ini benar benar rewel dan menyebalkan.
"Tidak, tunggu disini hingga pesanan nya datang." Jaehyun mengangguk, sedangkan rose menghubungi chanyeol dan lekas berjalan menemui baekhyun dan luhan.
"Yo.. Park baekhyun? " Rose tersenyum menghampiri baekhyun dan luhan, tentu reaksi yang didapat baekhyun adalah kaget.
"Marga ku byun, bangsat." Baekhyun baru juga datang, ia langsung di buat naik pitam.
"Hey hey aku hanya menyapa, yah lagipula kau tetap lah disini.. " Pandangan rose teralihkan pada duo tae di hadapan nya, apalagi taeyong.
"Manis sekali.. Anakmu dan chanyeol ya? " Tanya rose, sembari mengusak pelan kelapa taeyong.
Baekhyun benar benar berada di puncak nya, ia siap menjadi pembunuh jika memang diharuskan.
"Lepaskan tang-"
BRUK!
jaehyun memeluk rose dari belakang, mimik wajah nya ketakutan. "Adaapa?"
"Aku.. Aku takut kakak. " Baekhyun kini memiliki ide brilian.
"Jika kau tak melepaskan tangan mu dari taeyong, aku akan menculik adik mu." Ancam baekhyun.
Rose hanya menggidik bahu, "ia partner kencan ku, lakukan sesuka mu baekhyun."
"HAH" Luhan kaget, sontak gelas yang ia pegang kini lolos pecah kebawah.
Baekhyun bergidik ngeri, "kau sungguh penjahat kelamin, rose.. Usianya bahkan belum ada 15 tahun?"
Rose terdiam, ia memang memiliki kelainan hasrat pada anak kecil dibawah umur.
"I found u, park baekhyun! "
Kini, baekhyun kaget untuk yang kedua kali nya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster [ chanbaek ]
Fantasy[ b x b ] [ OMEGAVERSE ] "Supaya serasi, monster harus bersanding dengan monster lagi kan?" Bagaimana perasaan kalian jika gagal bertugas, Menyesakkan bukan? hal ini dialami baekhyun ia seorang murid di pondok resyco culture. Saat tugas pertamanya...