Moe Date [9] 𓆩♡𓆪

52 24 17
                                    

Kegelapan dan kesunyian adalah teman paling setia di saat tengah sendirian.

-Moe Date-

"Shota harus menjadi pacarku."

Keadaan mendadak hening. Melihat Shota dan Mayumi yang tak mengeluarkan suara, membuat Keiko tertawa kecil.

"Gimana? Hm?"

Shota mengusap wajahnya gusar. "Please, kita aja kenal belum lama. Dan sekarang kamu minta aku jadi pacar kamu?" Ia berdecih. "Aku nggak suka kamu, Keiko. Jangan asal bikin perjanjian, deh."

Keiko mengepalkan kedua tangannya sangat erat. Jauh dalam hatinya merasa berdenyut sakit. Namun, sudut bibirnya tersungging.

"Itu adalah tugasku yang bakalan buat kamu suka sama aku, Shota," balas cewek itu.

Ia melirik ke arah Mayumi. "Gimana? Kamu setuju, Mayumi?"

Sang lawan bicara menunduk sejenak. Ia tak tahu harus menjawab apa, hanya terus beradu dengan pikirannya sendiri.

Keiko tersenyum miring. "Aku akan beri waktu satu hari. Besok kamu harus nentuin." Tatapannya beralih ke Shota, tangannya mengusap pelan pipi cowok itu. "Shota, aku pulang, ya. See you."

Keiko beranjak pergi dari sana. Meninggalkan Shota dan Mayumi yang masih terdiam satu sama lain.

"Lebih baik kamu menerima tawaran dia," ujar Mayumi memecah keheningan.

Embusan napas kasar terdengar dari lawan bicara. "Kamu pikir semudah itu aku nerima Keiko? Aku belum kenal dia terlalu jauh," beo Shota.

"Kamu terima tawaran dia dan jalanin hubungan kalian berdua. Aku yakin kamu bisa menyukai dia."

"Kenapa kamu maksa-maksa aku buat pacaran sama dia?" tanya Shota merasa heran.

Mayumi memutar bola matanya. "Aku kasihan aja sama kamu. Udah sad boy, jomblo lagi," jawab cewek itu.

"Kalau kasihan, kenapa nggak kamu aja yang sama aku?"

Mayumi terbelalak seketika. "Apa yang kamu katakan?!"

"E-enggak ada. Bercanda."

Mayumi berdecak pelan, lalu mengembuskan napas. "Kamu nggak mikir posisiku? Kalau kamu nggak nerima tawaran dari Keiko, pekerjaanku bakalan terbongkar!" Ia membalikkan tubuh. "Kamu udah ngelakuin kesalahan satu kali, kamu udah berbohong sama orang tuamu tentang aku. Apa kamu masih mau ngelakuin hal yang buat aku kecewa lagi?" tanyanya.

Shota tercekat. Ia mengepalkan kedua tangannya, lalu menunduk lemas tanpa menjawab apapun.

"Bukannya bagus kalau kamu dapet pacar beneran? Itu, kan, yang papamu mau? Dan juga ... kamu nggak perlu repot-repot sewa aku lagi."

Perkataan Mayumi membuat Shota semakin bungkam. Bibirnya kelu, padahal hati ingin mengatakan.

"Ini juga demi kebaikan kita berdua. Aku nggak bisa berbohong seperti ini ke papamu. Ini juga demi pekerjaanku," ucap Mayumi.

Shota masih belum bergerak dalam posisi yang sama. Cowok itu menunduk tanpa berniat menjawab apapun perkataan dari Mayumi.

Sudut mata Mayumi sedikit melirik ke belakang. "Besok kamu harus menentukan. Aku capek." Ia melenggang masuk ke dalam rumah.

Tersisa Shota yang terlihat mendongak pelan. Menatap punggung Mayumi yang menjauh darinya.

Ia membatin, "tapi aku maunya kamu, Mayumi."

Moe Date [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang