Moe Date [1] 𓆩♡𓆪

321 56 136
                                    

Ditinggalkan seseorang yang tersayang memang menyakitkan. Tapi, jika terus berharap pada masa lalu, kamu akan sulit untuk bergerak maju. Jadi, carilah penyelesaian agar terobati dan kembali menjalani hari yang baru.

-Moe Date-

Salah satu hal yang jarang sekali dilakukan oleh Shota Osamu selain makan makanan pedas adalah masuk kelas. Baginya, duduk di kursi sempit dan mendengarkan guru berbicara sangat membuang waktu. Terlebih, ia tidak mengerti apapun yang diterangkan. Akan tetapi, rasa malasnya terhadap pelajaran sekolah sedikit diringankan oleh kehadiran Seina Akane. Sosok adik kelas cantik yang notabene-nya sebagai pacar. Semenjak kehadiran Seina, hidup Shota menjadi lebih berwarna. Siapa yang tidak senang memiliki pacar cantik, perhatian, juga manis? Shota merasa menjadi orang paling beruntung di dunia karena bisa memiliki Seina.

Banyak cowok-cowok di SMA Yakusoku yang merasa iri, banyak dari mereka yang ditolak oleh Seina. Tapi mengapa cewek itu menerima Shota yang  memiliki rupa biasa-biasa saja?

Rasa kantuk tidak bisa dicegah mengiringi langkah Shota. Cowok berambut lurus itu berhasil memasuki gerbang sekolah, walaupun biasanya selalu terlambat. Ia menguap, sedikit memejamkan mata. Akan tetapi, seseorang yang berjalan ke arahnya terlihat menarik lengannya. Shota membelalak karena diseret begitu saja. Hingga sampailah mereka di taman sekolah. Cewek itu menghentikan langkah sambil menatap Shota dengan wajah datar.

Shota yang mengetahui siapa pelakunya, kini justru menarik kedua sudut bibir ke atas. "Pagi, Sayang. Ada apa? Kalau mau ngomong, kan, bisa bicarain baik-baik kayak biasa. Kenapa pakai menarikku ke tempat ini segala?" tanya cowok itu.

Shota mengelus puncak kepala Seina dengan lembut. "Udah sarapan? Kalau belum, ayo kutemenin ke kantin!" ajaknya.

Seina melepaskan tangan Shota, lalu menghela napas. "Aku mau kita udahan." Ia mengalihkan wajahnya, tak menatap Sang lawan bicara.

"H-hah? Maksudnya? Astaga ... ini masih pagi, Sei. Kamu tau, kan, kalau setiap pagi kadang aku kurang bisa mencerna omongan seseorang?" balas Shota yang menampilkan raut wajah kebingungan.

Cewek di hadapannya menyelipkan anakan rambutnya ke belakang telinga. Lalu, kembali menatap Shota dengan tatapan serius.

"Aku mau kita putus."

Shota menganga tak percaya. Ia mengorek telinganya sendiri. " Aku salah dengar, kan?" Cowok itu tertawa kecil. "Masih pagi jangan bercanda, deh. Bercandaannya nggak lucu."  Shota berusaha meraih pipi Seina, namun lawan bicara kontan mengelak.

"Aku nggak punya banyak waktu buat ngobrol sama kamu. Kita udah berakhir!" Seina sudah akan berlalu, namun langkahnya dihalangi oleh Shota yang merentangkan tangan, ia bersikeras untuk menahan pacarnya. Hal tersebut membuat Seina berdecak sebal seraya memutar bola matanya malas. "Minggir."

Shota memegang lengan Seina dengan tatapan sendu. "Tunggu! Kamu kenapa mau mengakhiri semuanya denganku? Aku kurang apa buat kamu? Selama ini aku udah memberikan semuanya ke kamu!" Cowok itu menunduk. "Tolong, jangan tinggalkan aku ....." pintanya.

Ia terdiam sejenak. Kemudian, Seina melepaskan tangan Shota yang melingkar pada lengannya. "Maaf, aku nggak bisa lagi. Jangan ganggu hidupku. Oke?" Cewek itu hampir melangkah kembali, tetapi lagi dan lagi Shota menahannya. Shota memasang tampang memohon. Seina yang melihat wajah mantannya seketika mengalihkan pandangan.

Moe Date [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang