#TellMeAboutYourLoveStory :
favorite moment yang terjadi dalam hubungan ship kalian?Jika diminta memilih kapan Shuhua paling bahagia menjadi pacar Renjun, cewek itu dengan terang-terangan akan memilih saat ia bersama dengan Renjun dan kawan-kawan cowoknya.
Cowok itu akan bersikap protektif, tidak seperti biasanya.
Shuhua sudah dibuat senyum-senyum sendiri ketika mobil Renjun tiba di depan halaman rumahnya. Cowok itu turun dari bangku penumpang bagian depan, diikuti Jaemin dari pintu belakang. Jaemin menggantikan Renjun untuk duduk di bagian depan, sementara cowok Shuhua itu menunggunya untuk masuk ke dalam mobil.
"Halo, Kakak."
Shuhua menyempatkan diri untuk menoleh pada sumber suara di jok bagian paling belakang. Di sana sudah ada tiga cowok yang sedang dadah-dadah bahagia menyambut Shuhua.
"Asik, sekarang kalo nebeng Bang Renjun ada ceweknya."
"Jisung jangan genit lu."
"Halah, lu tadi juga genit pas gak ada Bang Renjun."
"Anjaaay, berasa artis gue," Shuhua tertawa sumbang sambil menempelkan pantatnya sok dramatis bak putri di joknya.
Di sebelahnya, Renjun cuma geleng-geleng kepala. "Emang kenal?"
"Anak aksel, kan?"
Shuhua melihat Renjun membelalakkan matanya, "kok tau?"
Shuhua mengendikkan bahu, "gue gituloh."
"Lo genitin anak aksel, ya?"
"Gak dong anjir, ya kali ama brondong."
"Kalo kita berdua brondong berkualitas, Kak," ujar Jisung sambil menaik turunkan alisnya.
"Apalagi gua, Kak. Dia mah, gak ada apa-apanya," cowok di sebelah kiri Jisung menghadang Jisung untuk mengobrol dengan Shuhua.
"Sebenernya gue prince charming," cowok yang sedari tadi diam saja akhirnya ikut berbicara--walau absurd juga--sambil berlagak sok kecakepan di sebelah kanan Jisung. Shuhua tidak kenal cowok itu, tapi yang ia ingat, cowok itu juga sekelompok dengan Renjun dan kawan-kawan populernya. Kalau tidak salah namanya Jeno.
"Yeee, lo ikut-ikutan juga," Renjun mulai nyolot. "Gua gaplok ya lo bertiga."
"Ckckck, emang gitu pak, kelakuan anak muda jaman sekarang. Dikit-dikit pepet. Cewek dikit pepet," tiba-tiba Jaemin--yang sudah Shuhua kenal dari lama--mengajak ngobrol sopir Renjun yang sedang asyik menyetir, yang hanya dibalas dengan tawa renyah khas bapak-bapak.
"Yeee, serius amat. Kita aja cuma setengah rius, ye gak?" Jisung mengangguk ketika disenggol oleh kawan akselnya. "Kagak dikenalin nih, Bang? Gua kenalan sendiri, nih!" ujar cowok itu sambil mengulurkan tangannya.
Tentu saja tangan itu langsung digaplok oleh Renjun.
Semua tertawa. Jeno yang tawanya terdengar paling keras.
"Si prince namanya Jeno," ujar Renjun mulai memperkenalkan setelah memberika tatapan laser pada teman aksel Jisung. "Yang tengah Jisung. Sebelahnya Chenle. Yang di depan gak usah dikenalin."
Shuhua mengangguk-angguk mengerti sambil dadah-dadah layaknya artis. Yang tentu saja disambut dadah-dadah juga oleh bocil-bocil dari jok belakang.
"Sebelah gue sopirnya Renjun. Biar lo gak salah paham aja ini, ntar lo kira kita diculik lagi."
"Jayus banget!" Shuhua menimpali Jaemin yang ikut berceloteh.
"Udah-udah, ngapain dah pada genit ke cewek gue?"
"Cewek gue, eaAAAAAAA"
"Cihuirrrr!!"
"Piuiiittt."
"Gua turunin ya lo satu-satu di jalan tol biar dilindes angkot!" ujar Renjun degan marahnya yang malah terlihat lawak. Yang lainnya hanya merespon dengan tawa termasuk Shuhua.
Perjalanan dengan Renjun dan kawan-kawan tidak pernah terasa sepi. Shuhua yang termasuk no-mabuk-mabuk club cepat akrab dengan seluruh kawan Renjun di sana terutama Chenle, yang mengajaknya war PUBG bersama Jaemin di depan.
Renjun, Jisung, dan Jeno mengobrol sambil merem.
Merem-mereman itu berakhir menjadi merem sungguhan. Shuhua yang terpaku pada layar ponselnya hampir saja mengumpat saat sekumpulan rambut menutup pandangannya pada layar. Yang kemudian ditahannya karena ternyata Renjun ketiduran di pundaknya. Jaemin sampai menghentikan permainannya sebentar hanya untuk memotret mereka berdua, sementara Shuhua membentuk tanda damai dengan jari-jarinya sembari meringis.
Turun sebentar di rest area, Shuhua lagi-lagi dibuat senyum-senyum sendiri ketika menyadari Renjun menempel terus padanya, mengikuti kemanapun ia pergi. Belum lagi, cowok itu menggandeng tangannya untuk menyeretnya ke minimarket terdekat.
Kenyataan yang terlalu indah untuk dihancurkan itu sayangnya harus berhenti ketika Shuhua dan kawan-kawan sampai di tujuan. Bisa-bisanya ketika Shuhua pertama kali menginjakkan kaki di villa yang akan ditempatinya bersama dengan belasan orang lainnya sebagai hadiah kemenangan klub teater di tingkat nasional, yang pertama kali diliatnya adalah Nakyung.
Buyar sudah seluruh kebahagiaannya tanpa alasan yang pasti.
"Balik aja, yuk?" Shuhua menoleh kepada Renjun di sebelahnya, menarik-narik ujung jaket cowok itu.
"Lo gila?" cowok itu sudah kembali pedas seperti semula meninggalkan Shuhua dengan cemberut tak bahagia. Walaupun akhirnya ia berhenti untuk menoleh kebelakang, kemudian menarik Shuhua lagi bersamanya. "Nakyung tidur di villa satunya. Gak usah ngambek gak jelas lagi."
"Oh, ya???" binar di mata Shuhua mulai terlihat. Cewek itu kembali sumringah selama beberapa detik sebelum memekik, "KOK TAU?!?! LO CHATAN SAMA DIA, YA?!?!"
Renjun mendengus sambil memejamkan mata serba salah. "Lo liat absennya gak, sih?!"
"Ya liat tapi gak merhatiin dia! Lo kenapa merhatiin dia tidur dimana?!"
"Soalnya lo ngambekan gak jelas makanya gue absenin kita di villa satunya, hadeeh."
"Oh, yaa?? Yang beneeer?" Shuhua kembali sumringah lagi.
"Stress gua lama-lama," Renjun geleng-geleng kepala. Cowok itu lagi-lagi meninggalkan Shuhua sambil menarik koper mereka berdua.
"HeHEHEHEHEHHEHEHE. I love youuuu," Shuhua berlari kecil di belakangnya, siap membuat kenangan indah yang lainnya.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ Ricuh || Renjun x Shuhua
Fanfiction#TellMeAboutYourLoveStory submission ft. Renjun and Shuhua