Assalamualaikum.
Kembali lagi dengan ibun!
Ini cerita pertamaku bukan? Bagaimana dengan cerita pertamaku? Menarik? Alhamdulillah.
Bagaimana kabar hari ini? Baik? Syukurlah.
Cerita kali ini, Murni. Dengan pikiran aku sendiri ya manteman, tidak ada unsur plagiat.
Semoga suka, jangan lupa bersyukur🤍Selamat membaca🫶🏿
****
•¥¥•"Ummaa..!!"
"Allahuakbar!"
Eca berteriak sembari berlari menuju Ummanya. "Eca ada apa?" ujar Umma Aisyah membuat Eca langsung bersembunyi dibelakang Ummanya.
"Umma, Lihat abang Az.. jahil sama Eca!" takutnya membuat Muhammad Razqi Al Fath menatap adiknya aneh.
"Abang, Kenapa ini?" ujar Abah Habib.
"Eca ba, nganggu Azqi..!" ujar Gus Razqi membuat Eca mengejek sang abang.
"Adek, apa benar yang abangmu ucapkan?" ujar Habib membuat Eca mengangguk.
"Adek, itu tidak baik! minta maaf sama abangmu!"
Eca berjalan menuju Gus Razqi yang tersenyum puas, Ia menang kali ini. Eca meminta maaf pada abangnya membuat Gus Razqi langsung nyentil jidat adiknya perlahan.
"ABANG..!!"
••¥¥••
PRANGG!!
"Apa?!"
Nabila Shaqueena Ashava, ia kaget saat mendengar ucapan Uminya, "Bunda, kenapa secepat itu?" ujar Nabila membuat Hani sang bunda menghela nafas.
"Anakku, bunda sudah bilang bukan? Kamu terpaksa nda masukkan ke ponpes itu biar kamu bisa mengenal lebih dekat lagi ajaran islam, Nda pusing nak melihat kelakuan kamu di pondok lama. Nda mau kamu jadi penghafal qur'an. Ini ponpes terbaik untukmu, Nda yakin kamu pasti bisa secara perlahan, Lagian tidak apa bukan? Nda sudah kenal lama istri pemilik ponpes itu, bahkan istrinya kawan dekat Nda. Sekarang itu saja, Nda minta kamu harus nurut sama Nda untuk besok pergi ke ponpes itu." ujar Hani membuat Nabila menghela nafas.
"Tapi.."
"Tidak ada tapi-tapian!"
••••
"SHAVA?! SERIUS?!"
Nabila menutup wajahnya, "Ngapain aku bohong sama kalian? Aku dipindahkan, gabisa ketemu deh kita." Lesunya membuat kedua temannya juga ikut sedih.
"Tapi kenapa kita ga ikut pindah aja ya?" ujar Farah membuat Nabila tersenyum. Syifa juga begitu sebaliknya.
"Bener juga, Tapi kan mana bisa.. yakali kita pindah tanpa alasan?" ujar Syifa membuat Farah dan Nabila mengangguk.
"Intinya ada cara nantik, pokoknya kamu masuk aja keponpes itu ra, kemungkinan nanti dapet gus gus yang tampan disana." ujar Farah membuat Nabila menghela nafas.
"Jangan harap fah, siapa yang mau sama anak santriwati kaya aku gini.." Ujarnya membuat Farah diam.
"Awas ya kalau kamu beneran dapet Gus disana, Kamu harus wujud-in apa yang kami mau." ujar Farah membuat Nabila mengangguk. Syifa terkekeh saat melihat wajah Nabila yang masam seperti itu.
••¥¥••
Esok hari..
Sesampai diponpes Al-Azhar, Nabila serta kedua orang tuanya masuk kedalam bahka Nabila diliatin, Nabila malu karena disana sebagian ada yang menggunakan Cadar sedangkan dirinya? Pastinya tidak terbiasa akan hal itu, Nabila tidak ingin menggunakan itu, dirinya takut imannya tidak kuat nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA TAKDIR!
Romance⛔FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!⛔ ⚠SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE!⚠ ❗️DON'T COPY MY STORY❗️ •••• Kisah ini menceritakan tentang seorang Gus yang harus menerima cobaan yang ia alami. Dirinya tentunya dikirimkan oleh kedua Orang Tuanya ke Kairo. Dirinya pas...