07-Satu

61 17 26
                                    

Brakkkk

Andy terduduk lemas saat setelah ia menutup pintu nya dengan keras, tangannya yang bergetar meremat dada kiri nya yang terasa sesak, perlahan rasa sakit mulai menjalar di kepala nya. Membuat atensi tangannya beralih meremas surai milik nya yang legam.

Tapi tak dapat di pungkuri jika nafas nya terasa sangat pendek sekarang, dengan sisa tenaga yang ia punya. Andy merangkak menuju ke tiolet, membuka satu persatu laci dengan brutal, dan tersenyum lega saat menemukan sebuah botol kapsul kecil dengan tulisan Paroxetine di sisi depan nya.

Ia membuka botol itu, mengambil beberapa pil dan menelannya tanpa air.

Setelah nya ia kembali duduk dengan lemas.

Lantas, ia terkekeh miris.

Menghela nafaa panjang, Andy berdiri saat dirasa dirinya sudah mulai baikan, ia pergi naik ke atas ranjang lalu terbaring di atas nya

Kedua netra legam itu memejam sejenak, kemudian ia ubah posisi tidur nya menjadi miring menghadap ke arah tembok, ia melingkis lengan baju bagian kiri ny.

Andy mengambil sesuatu yang berada di saku celana nya, itu hansaplast, ia mengambil nya kemudian merobek bungkus nya dan menempelkan hansaplast itu pada lengan bagian dalam tangan kiri nya, lalu membenarkan kembali lengan baju yang telah dilingkis.

Setelah nya ia kembali membenarkan posisi tidur nya, dengan memeluk satu guling bermotif Manchester United ia bersiap untuk terlelap.

***

Senin 14 Februari.

Tepat pada hari Valentine, Reza membuat kesal banyak siswa siswi di sekolah nya, karena ulah nya yang berlari tanpa memperdulikan orang yang berlalu lalang di Koridor tempat nya berlari.

Langkah nya yang begitu tergesa-gesa menandakan jika dia sedang terburu-buru. Membuatnya menghiraukan semua orang di dekat nya.

Ia berbelok, menuju ke arah tangga dan menaiki nya. Tujuan nya sekarang adalah ruang OSIS, dimana semua hal yang membuat nya terburu-buru ada disana.

Brakkk

Reza membanting pintu, membuat atensi orang-orang yang berada di dalam ruangan itu menuju ke arah nya.

Mata Reza terbelslak saat melihat Andy yang menunduk dan juga Yeji di samping nya. Reza mengepal tangannya kemudian hendak menghampiri kedua manusia beda gender itu sebelum sebuah tangan menarik lengan nya membuat dia berbalik arah

Plakkk

Satu tamparan, Reza dapat dari Haikal Bhalendra, salah satu anggota OSIS yang merupakan teman dekat Andy.

Anggota OSIS lain nya tersentak kaget saat melihat Haikal yang dengan berani menampar Reza, termasuk Yeji dan Andy, sedang Reza. Laki-laki itu diam bahkan tak melawan saat Haikal memberinya tamparan mentah-mentah.

Haikal, cowok itu berjalan ke arah Yeji dan menarik tangan perempuan ber kuncir dua itu dengan sedikit keras membuat Yeji meringis.

Haikal membawa Yeji pada ahadapan Reza, cowok itu dengan tatapan nya yang tajam menatap Yeji dan Reza bergantian, lalu berhenti di pandangan Reza.

“Lo kalo punya cewe jagain dong. Maksud cewek lo apaan dateng-dateng langsung ngelabrak bahkan nampar sahabat gua?!” Haikal beralih menatap Yeji “Lo pikir lo keren kaya gitu?”

“Enggak! Lo pikir bagus lo ngelabrak seorang Ketua OSIS hanya karena lo cemburu dia deket sama cowok lo?!”

“Hh, that's Childirn,

Haikal tersenyum miring ke arah Yeji, kemudian dia kembali ke arah Reza.

Cowok dengan rambut coklat itu jalan maju ke arah Reza, dia kemudian mendorong sisi bahu kanan Reza membuat cowok itu mundur beberapa langkah.

“Sekali lagi, cewek lo, masuk, ruang, OSIS. Gua nggak segan-segan ngelaporin dia ke BK, atau mungkin. Ke Kepala Sekolah sendiri”

Reza masih tidak bergeming menatap Haikal, kemudian menepis tangan Yeji yang bertaut di lengan nya.

“Dia, bukan, cewek, gua, ” ucap nya membuat hati Yeji bagai di sambar petir mendengarnya, pada akhirnya.

Reza berjalan melewati Haikal, berdiri di depan sang Ketua OSIS, melihat sisi pipi mananya yang terlihat memerah membuat Reza geram, dia mengambil alih tangan Andy dan membawa Ketos keluar dari ruangan OSIS.

.

.

.

Tbc

*Haikal Bhalendra

Love and Norma | GuanSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang