TLWBB - 03🍼

954 48 0
                                    

"Kenapa?" tanya Jeff saat salah satu anggota Edgar menelponnya.

"Apa?! Gue sama yang lain kesana," ujar Jeff, mematikan sambungan telponnya.

"Kenapa lo kek panik gitu?" tanya Rendra melihat perubahan raut wajah Jeff.

"Geng Mortal Enemy ngancurin markas, gak bisa dibiarin!" marah Jeff.

"Yaudah, kalo gitu kita pergi sekarang," tukas Rendra.

Jeff mengangguk, "kabarin Abim sama Galih."

Setelah menempuh jarak yang memakan waktu 20 menit, mereka tiba di tengah hutan dengan satu bangunan tua yang terlihat menyeramkan dari luar sedangkan didalamnya layak huni.

Tempat yang sudah hampir tiga tahun mereka jadikan markas itu kini hancur, tulisan EDGAR di dinding berubah menjadi SAMPAH dengan tulisan Edgar yang tertutup pilox lain.

"Bang Jeff, Danu koma," ucap Jerry saat melihat Jeff dan kawanannya masuk kedalam markas.

Mereka yang menjaga markas terlihat babak belur dan tengah diobati kabar Danu koma membuat emosi ke empat anggota inti Edgar itu mendidih pun juga dengan anggota lainnya.

"Berapa orang tadi yang jaga markas?" tanya Abim sembari meng-chek beberapa barang.

"Cuma berenam Bang, gue, Coki, Gaga, Bimo, Bobi, sama Danu," jawab Rimba.

"Anying! Anggota baru semua?" umpat Galih.

"Iya Bang, yang lain kan sebagian ada yang kerja sebagian juga sekolah," jawab Coki.

"Terus lo berenam ngapain gak sekolah?" tanya Rendra menjatuhkan dirinya terduduk di sofa single.

"Kita emang niat bolos Bang, karena kebetulan yang bagian jaga ada job kerja. Jadi kita gantiin," ujar Bimo.

"Kenapa Danu bisa koma, kronologi penyerangannya gimana?" tanya Jeff, laki-laki yang menjabat sebagai Ketua Edgar itu mendesah prustasi.

Danu, salah satu anggotanya jatuh koma dan sebagian hanya mengalami cidera ringan.

"Tadi kan kita lagi mabar nih, terus tiba-tiba rame banget motor didepan. Kita pikirkan Abang-Abang dateng ya udah kita lanjut mabar aja, gak taunya itu anak Mortal Enemy," cerita Bobi.

"Kita gak sempet ngabarin karena mereka brutal banget ngobrak-abrik markas dan nyerang kita, terus Victor bilang Bang Rendra kudu lepas tanggungjawab," timpal Gaga membuat para anggota Edgar memusatkan perhatiannya pada Rendra yang tengah menyedot susunya.

Kebiasaan cowok itu, nge-dot dulu biar gak panik.

"Gue rasa ada hubungannya sama Aodra, Ren," ujar Jeff.

Rendra masih asik menyedot susunya, mengabaikan sekitar untuk sejenak. Susu lebih enak dinikmati dari pada bacotan yang diminati.

"Ren!" sentak Jeff.

"Slurpp, ahh." Rendra mendesah saat susu dalam botol dot itu tandas.

"Galihh, boleh bikinin lagi enggak?" tanya Rendra dengan polosnya menyodorkan botol itu kearah Galih.

Mereka semua mendengus kasar, kenapa harus disaat kayak gini sih Rendra mode bayinya on.

Dengan terpaksa Galih membuatkan susu untuk Rendra lagi, daripada mendengar cowok itu menangis karena tidak dituruti keinginannya

"Kita jenguk Danu, setelahnya baru urus Mortal Enemy," intruksi Jeff.

•••

Aodra celingukan diparkiran, Rendra suruh dia tunggu disini tapi diparkiran mobil cowok itu bahkan gak ada.

TARENDRA 「Living with big baby」[Slowly Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang