[06-10]

1K 125 4
                                    

aku terbangun dengan senyuman yang mengembang sempurna di bibirku, melihat sekeliling yang sudah amat rapi dan bersih padahal jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi di mana semua orang masih berada di mimpinya tapi... suamiku ini benar-benar berbeda

terkadang dia membuat ku berfikir 'apa gunanya aku menjadi istri jika yang selalu bangun awal dan bersih-bersih adalah dia?'

"kau sudah bangun?"

aku yang tengah melamun diatas kasur terkejut, menoleh ke asal suara dan mendapatkan suamiku yang sudah memegang segala alat tempurnya

aku menepuk keningku lalu dengan cepat berlari kearahnya merebut vacuum cleaner yang dibawanya

"biar aku saja"

suamiku menggeleng lalu merebut kembali vacuum cleaner yang sudah berada di tanganku, bahkan kini alat itu dia simpan di samping badannya yang tak dekat denganku

"tidak-tidak aku yang akan membersihkan"

"tidak biarkan aku saja, kau harus bersiap untuk berangkat latihan bukan?"

"ini hanya sebentar bi-"

"omi-kun biar-"

satu jari telunjuk tepat berhenti di bibirku, tanda jika aku tak lagi boleh menyela ucapannya

"ingat pekerjaan rumah tangga bukanlah hanya kewajiban istri tapi kewajiban ku juga, ini biar aku urus dan dapur aku serahkan padamu"

aku terdiam cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk menurut dan beranjak pergi ke dapur untuk membuat sarapan

"tunggu"

baru selangkah aku kembali berhenti menoleh kearahnya dan menangkap satu botol kecil handsanitizer yang dia lempar ke arahku

"cuci tangan dan pakai itu aku tak mau makanan ku tercemar kuman"

aku menggeleng dan tersenyum kearahnya, tidak kau minta juga pasti aku akan mencuci tanganku dulu

"baiklah..."

...

mau juga pnya suami kek omiomi (っ˘̩╭╮˘̩)っ

ʜᴜsʙᴀɴᴅ [sᴀᴋᴜsᴀ ᴋɪʏᴏᴏᴍɪ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang