11. kosan

3 7 4
                                    

.

.

.

.

Kini mereka sedang berada di rumah Alvian, lebih tepatnya kosan Alvian. Kosan yang sederhananya dan tidak terlalu besar namun sangat rapih, barang-barang ditata dengan rapih tidak ada debu di sana.

"Awhhh" terdengar suara dari ruang tengah.

"Diem sya" seru Alvian.

"Sakit"

"Diem nanti tambah sakit, awhh"

"Maaf"

"Dikit lagi"

"Aaaaaa".

"Awhh shh sakit banget mamahh" rintih Resya matanya berkaca-kaca.

"Makannya diem biar gue sembuhin" ucap Alvian.

"Awhh"

Ekhem....jadi Kaki Resya terkilir gara-gara naik kursi terus jatoh, dan sekarang Alvian sedang mengurut kaki Resya, di pasrah ketika Resya menjambak rambutnya.

"Diem biar gue urut" ucap Alvian memegangi pergelangan kaki Resya.

"Gara-gara Kaka sih, jadi gini kan" omel Resya.

"Iya iya maaf"

Alvian mengurut kaki Resya, sementara Resya asik menonton siaran TV dia menonton kartun Doraemon, Nobita adalah favorit nya di kartun itu, menurutnya dia tampan gemes gitu.

"Udah gak sakit kan" tanya Alvian.

"Udah enggak, makasih ya ka hehe" Resya nyengir kuda.

"Harus ada imbalannya" ucap Alvian.

"Hmm. Kaka mau apa?" Tanya Resya menatap Alvian.

"Mau kamu" ucap Alvian.

Blush

Pipi Resya memerah, kini salting melanda dirinya.

"M..m..maksudnya?"

Alvian terkekeh melihat ekspresi Resya, ntahlah orang itu selalu saja membuat Alvian tersenyum, ntah itu karna tingkah lakunya ataupun, perbuatan nya.

"Ish apaan sih lihat-lihat" Resya memalingkan wajahnya menghadap TV.

Ingin rasanya Alvian memeluk gemas orang di depannya itu.

"Sya, gemes gue sama Lo pengen peluk" ucap Alvian tersenyum.

"Gak"

Setelah itu mereka diam, Resya fokus pada tv di depannya,

"Bikinin mie ka" suruh Resya.

"Bikin sendiri"

"Gabisa" sahut Resya.

"Bikin mie Doang kaga bisa lu"

"Gak, bikinin ka" Alvian berdecak untung sayang.

Alvian melangkah menuju dapur, dia membuat mie instan yang tentunya sehat apa si namanya milow
'Mie galaw' di jemur tidak di goreng' itu slogan milow ya ges.
Setelah selesai membuat mie, Alvian membawa mie itu kepada Resya.

"Nih mie nya sudah siap, milow dijemur tidak digoreng" ucap Alvian dengan slogan mie.

"Ko satu?" Tanya Resya.

"Terus?" Alvian nanya balik.

"Kaka gak makan?" Tanya Resya.

"Bareng aja biar keren" Alvian menaikan sudut bibirnya.

"Oh yaudah sini duduk" Resya menepuk-nepuk sofa.

Dan mereka pun makan sambil nonton Doraemon bersama. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka selesai dengan mie, Resya membereskan mangkuk sisa makan tadi.

"Ka pulang yuk" ajak Resya.

"Ini udah di rumah" sahut Alvian.

"Maksudnya pulang ke rumah aku"

"Masih siang juga"

"Ayo pulang" Resya menarik paksa tangan Alvian.

"Iya iya, tunggu dulu mau ganti baju"

"Ayo cepetan"

                                 _o0o_

Resya dan Alvian sedang berada di depan rumah Resya, mereka berdiri di depan pintu, perlahan Resya membuka pintu itu.

"ASSALAMU'ALAIKUM" teriak Resya sambil memasuki rumah.

"Wa'alaikumusalam" sahut orang rumah.

"Kalo salam tu yang bener Jan teriak teriak" ucap bunda.

"Maaf Bun, ulang lagi ya" Resya kembali keluar dan menutup pintu, sementara bunda dan Alvian menatap Resya bingung.

"Assalamu'alaikum" ucap Resya berbisik, sambil mebuka pintu.

Bunda dan Alvian saling menukar tatapan, lalu menatap Resya.

"Gak gitu juga Caa" bunda gemas dengan kelakuan anaknya, Resya malah nyengir kuda.

Alvian terkekeh karna tingkah Resya, dia benar-benar mambuat Alvian selalu tertawa bahagia.

16:20

Alvian masih di rumah Resya, saat ini dia sedang melihat Resya duduk di bangku taman di halaman rumah, dia menghampiri Resya.

"Cantik, lagi apa?" Tanya Alvian.

"Lagi halu, ganteng" sahut Resya, mereka berdua tertawa.

"Ka, tau gak aku tuh lagi kagum sama orang" Resya tiba-tiba berucap.

Alvian menoleh kearah Resya, "siapa" keningnya berkerut.

"Itu yang sekelas sama aku namanya Wildan alfarizi aku panggil dia Fariz" jelas Resya.

Kretek

Apa tuh, yang patah- author numpung lewat ><

"Oh" Alvian hanya ber OH tanpa ekspresi.

"Tapi cuma kagum doang ya ka, gak suka ini ko" ucap Resya kemudian.

"Bagus atuh kalo gak suka mah, nanti sakit hati" Alvian tersenyum.

"Gak yah saya mah kebal"

"Masa"goda Alvian.

"Iya dong" Resya mengangkat kedua tangan nya menunjukkan otot daging yang ia punya.

"Coba gue buktiin" Alvian tersenyum licik.

"Aaaaa hahaha geli ka hahaha" Alvian menggelitik Resya, membuat Resya tertawa.

"Katanya kuat" Alvian tertawa sambil terus menggelitik Resya.

"Ampun bang Jago, hahaha"

Sementara mereka bercanda, ada yang memperhatikan mereka dari kejauhan, bunda tersenyum melihat mereka berdua bercanda dan tertawa.

                               _o0o_

Segini dulu aja ya ges, lanjut nanti.....
Vomen wajib!!

Detektif AlResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang