chapter 15

2.2K 226 84
                                    


Hello kawan kangen Saiya tida?

Maaf ya dah lama ga up, soalnya banyak kerkom dan tes hafalan kemaren jadi harus pokus dulu.

Dan tengkyu banget buat yang masih nungguin book ini up luv banyak banyak ❣️❣️💕❣️💕❣️💕♡(> ਊ <)♡

Jangan lupa vote biar Nana semangat 🔥🔥

Maaf typo, kalo ada yang ga ngerti Ama tulisannya komen aja ya biar di benerin kata kata yang typo.
Oke langsung aja ya..

.
.
.
.

Valentine.

Apa yang muncul di benakmu saat dengar kata valentine?

Kalo Hinata bilang hari valentine adalah hari yang menyenangkan karna hanya hari valentine saja dia bisa makan coklat,kue, dan manisan manisan lainnya sepuasnya.

.
.

Hinata berjalan menuju loker miliknya saat membukanya ia mengambil alat tulis seperti pulpen atau pensil lalu menutupnya kembali.Jangan tanyakan kenapa bukan coklat? Tentu saja itu karena loker milik Hinata hanya bisa di buka oleh sidik jarinya. Memang ada loker yang hanya di kunci manual tapi Hinata menyimpan beberapa benda pribadinya disana jadi ia terpaksa menggunakan lokerKSJ

(KSJ : kunci sidik jari, biarlah namanya aneh kan cuma cerita senang senang.)

Hinata memasuki kelas dan ya..kelasnya cukup ramai banyak para wanita memberikan coklat kepada pria disini, ada si beberapa cowo pendek langsing yang memberikan coklat juga untuk apa si namanya seme ya? Atau Uke? Ya tak pedulilah bukan urusan aku juga.

"Permisi" sapa Hinata sopan pada segerombolan orang yang menghalangi tempat duduknya.

"Apasi?!" Jawab tak terima salah satu dari mereka.

Tersenyum"ini tempat dudukku"

Wanita itu segera menyingkir dan membiarkan Hinata duduk disana dan kembali mendekati sakusa. Ya ini karna sakusa tempat Hinata jadi ramai, Hinata melirik sakusa penasaran.

Pftt.. tawa Hinata samar saat melihat sakusa yang tertekan dan seperti ingin muntah, apalagi ia di kelilingi oleh banyak orang 'pasti pengap,ga bisa nafas' batin hinata senang.

"Ano.. Hinata" panggil seorang wanita imoet malu malu.

"Ya?"

"Eum..i..ini..a..a..aku.. ke-kebetulan membu..at mini cake..a-apa kau m-mau?" Tawarnya gugup sambil menunduk tak berani melihat Hinata.

"Ya terimakasih" ujar Hinata dengan tangannya yang terulur untuk mengambil mini cake itu.

"K-kalau begitu p-permisi." Ucap gadis itu buru buru.

"Eh tunggu" cegah Hinata sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.

Wanita itu langsung menarik tangannya dan seluruh tubuhnya memerah seperti tomat.

"A-ada apa?" Tanyanya sembari meremat roknya.

"Maaf..ini coklat untukmu." Hinata memberikan coklat buatannya.

" Hinata memberikan coklat buatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
goodbye and hello.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang