Chapter 4

867 163 88
                                    

———0O0———
HAPPY READING!
———0O0———
We are destiny

Tidak butuh waktu yang panjang Li Xian dan Chaoyue sudah tiba di London, mereka bahkan membawa mobil pribadi nya dalam helikopter. Kini mereka menjalankan mobilnya menuju istana di London.

"Aku masih tidak percaya Yibo anak seorang CEO kini menjadi pelayan?" kesal Li Xian kepada sang putranya.

Chaoyue masih diam, dia menatap keluar jendela mobil menikmati pemandangan luar sana tanpa memperdulikan dumelan Li Xian sejak di helikopter tadi.

"Sayang apa kau tidak mendengarkan ku? Aku sedang bicara." jengkel Li Xian saat mengetahui Chaoyue tidak mendengarkan nya.

"Aku tidak mendengar, kau seperti wanita mengoceh terus." celetuk Chaoyue pada sang suami.

"Astaga, lalu aku harus bagaimana? Pura-pura bisu seperti istriku dan anakku?" balas Li Xian.

"Setidaknya kami tidak berisik." balas Chaoyue tidak mau kalah.

Li Xian pasrah. Kenapa bisa dia mendapatkan istri dan anak begitu dingin?

Tidak lama mobil yang di kendarai Li Xian sampai di depan gerbang istana London. Namun para pengawal langsung mencegah mobil Li Xian. "Maaf tuan anda tidak bisa masuk."

Li Xian membuka kaca mobil lebih besar. "Kenapa tidak?!"

"Karena kau bukan anggota dari istana."

"Memang bukan, kata siapa aku anggota istana. Aku kesini hanya ingin menyeret putra ku yang bernama Yibo!" ujarnya dengan nada tinggi.

Chaoyue menepuk nepuk pundak Li Xian untuk lebih sabar.

"Maaf tuan, tapi anda tidak bisa masuk belum diizinkan oleh raja." ujarnya lagi.

"Kalo begitu minta izinlah ke raja kalian!" perintah Li Xian.

"Baiklah." pengawal itu membuka gerbang untuk salah satu pengawal masuk dan meminta izin ke raja namun mobil Li Xian menerobos begitu saja disaat gerbang itu terbuka sedikit.

"STOP TUAN!" teriak pengawal saat mobil Li Xian berhasil masuk ke dalam wilayah istana.

Li Xian tidak mendengarkan teriakan itu, dia mempercepat kan mobilnya hingga sampailah di depan pintu istana. "Cepat sayang sebelum pengawal itu menangkap kita!" ujar Li Xian.

Keduanya keluar dari mobil menuju pintu istana.

BRAKKK!

BRAKKKK!

BRAKKKKKKK!

"Buka pintunya!" teriak Li Xian terus mendobrak pintu besar itu.

Chaoyue menggeleng melihat tindakan Li Xian, padahal ada bel di sana kenapa tidak di tekan saja? "Hey! disana ada bel kenapa tidak kau tekan saja?"

Li Xian menatap bel yang di tunjuk oleh Chaoyue. "Kenapa tidak bilang sejak tadi?! Tangan ku jadi sakit kan gara-gara pintu besar sialan ini!" marah Li Xian.

Live In A Golden Cage [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang