Tringg
Soobin melirik ke arah handphone miliknya dan terlihat notif chat dengan pesanBin kerumah hari ini
Soobin hanya mendengus pelan dan Terlihat sedikit tidak senang akan pesan yang baru ia baca tersebut.
Sanha
Bin kerumah hari ini
Ngapain?
Tolong bin sekali ini aja, mama sama keluarganya lagi keluar, ada yang mau gue omongin sama loKenapa mesti dirumah? Coffe tea aja, gua gamau ke rumah mama
Oke gue kesana sekarang jugaKarena sudah menanggung soobin sedang berada di mobil jeno, ia bergegas untuk pergi menggunakan mobil jeno, tak lupa ia juga mengabari jeno bahwa ia meminjam mobilnya.
Sesampainya disana ia melihat sanha berpakaian rapih, dan kini sanha dan soobin sudah jauh tinggi dan lebih dewasa, namun tidak menghilangkan kemiripan diantara keduanya.
Sanha tersenyum ketika melihat kedatangan soobin, soobinpun mencoba tersenyum walaupun hanya senyuman tipis.
"Gimana kabar lo bin?" tanya sanha untuk memulai obrolan persaudaraan ini.
" baik, lu?"
"Gue juga baik" soobin yang masih memandangi sanha dengan pakaian rapih terasa aneh, entah mengapa suasana hari ini terasa menyedihkan.
"Lu kuliah kan san?"
"Gue kuliah ko, tenang aja mama sama keluarga barunya tetep sekolahin gue"
Mendengar itu soobin menghela napas lega, walaupun soobin jauh terlihat lebih dingin, ia juga cukup khawatir dengan nasib sanha saudara kembarnya yang terpisah sejak hak asuh sanha jatuh ke tangan mama. Namun, yang membuat soobin khawatir adalah bagaimana perlakuan papa tiri sanha terhadapnya. Karena yang soobin tau, mama tidak mau menerima uang pemberian papa untuk sanha walaupun mama dan keluarganya juga orang berada dan berkecukupan seperti papa, apa salahnya menerima uang pemberian papa kepada sanha.
"Hmm, tenang aja bin, gue bahagia ko, jangan khawatir papa tiri juga baik" jawab sanha dengan nada sedikit bercanda.
"Cihh" desis soobin sambil sedikit tertawa.
Hari itu kedua anak kembar menghabiskan waktu berbincangnya dengan nyaman, walaupun hubungan persaudaraan mereka tidak terlalu dekat, tapi batin orang kembar tidak bisa untuk dihapuskan.
"San, itu bekas luka apa?" tanya soobin yang sedikit melihat luka kering di bagian pipi sebelah kiri. Sanha yang terlihat panik langsung menutupi bekas lukanya.
"Ahh ini, kena hanger waktu mau ambil baju"
Soobin yang tidak menganggap itu sebuah hal besar hanya menganggapnya angin lalu, walaupun sejujurnya sanha ingin menceritakan semuanya pada soobin.
"Oh iya san" ucap soobin yang membuat sanha mendongak ke arahnya.
"Apa alesan mama gamau terima uang papa buat lu?"
Sanha berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan soobin tersebut namun ia memilih untuk diam dan menjawab dengan menggelengkan kepalanya yang menandakan bahwa sanha tidak tau alasannya.
"Eh Bin, gua pingin liat sanha boleh kaga? " tanya beomgyu dengan nada santai.
"Eheheh, kalau ada deh fotonya gamaksa gua" jawab beomgyu yang sedikit tidak enak pada soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HardLife
RandomPerihal Melupakan, Cinta, Rindu, Persaudaraan dan Pertemanan bercampur menjadi satu. Memang hidup itu tidak semudah yang kita impikan namun justru hidup sendiri memberikan makna, pembelajaran dan cerita yang sangat berkesan bagi setiap mahluk yang h...