Tringg
suara ponsel minju berdering yang menandakan notifikasi masuk namun, minju yang tengah sibuk membereskan barang-barangnya di apartement miliknya belum membuka pesan itu. Setelah turun dari pesawat dan pergi ke apartementnya minju sudah berniat ingin membereskan beberapa pakaian yang ia bawa di dalam kopernya untuk itu, minju belum membersihkan dirinya ataupun sempat untuk membuka handphonennya.
"Akhirnya beres juga" ucap minju yang mulai merasa senang karena beberapa barang-barang yang ia bawa sudah tersimpan rapih di dalam kamar apartementnya. Untuk beristirahat sejenak minju merebahkan diri diatas kasur sambil mengecek ponselnya.
Soobin 🍫
Ju, kamu mau kemana?
Minju yang melihat chat pesan soobin paling atas sedikit kaget namun juga senang secara bersamaan. Setelah putus 3 tahun lalu minju dan soobin sudah jarang berkomunikasi karena kesibukan mereka yang padat dan terlebih lagi cara mereka berpisah yang membuat keduanya disatu sisi kecewa, satu sisi lagi sedih, dan disisi lainnya mereka marah namun masih saling menyayangi. Untuk itu, minju mencari pekerjaan sesibuk mungkin setelah lulus dari kampus. Dengan rasa senang dan rindu yang mendominasi minju memutuskan untuk membalas pesan dari soobin tersebut.
Soobin 🍫
Ju, kamu mau kemana?
Aku di granada bin
Minju yang melihat ponselnya kembali masih menatap layar chat soobin yang belum dibalas kembali oleh soobin. Emoticon coklat yang minju tambahkan direname soobin belum minju hapus, entah kenapa rasanya soobin masih istimewa untuknya. Minjupun meletakan ponselnya diatas meja dan berniat untuk mandi dan beristirahat sebelum memulai hari esok dimana ia akan mulai menjalani kehidupan mahasiswa kembali di negeri orang. Setelah bekerja selama 2 tahun minju memutuskan untuk pergi bersekolah lagi.
Ckrekk
Minju telah selesai mandi iapun bersiap untuk mengeringkan rambutnya yang basah, sambil mengeringkan minju merasa perutnya lapar sekali dan mau tidak mau ia memutuskan untuk pergi keluar apartementnya untuk membeli roti ataupun makanan yang dijual di sekitar daerah itu. Minjupun mulai memakai mantel miliknya dan tak lupa menggunakan maskernya iapun akhirnya bersiap turun keluar apartementnya. Sepanjang jalan menyusuri lorong apartement minju merasa sedikit asing, bagaimana tidak asing dari segi suasana, bangunan memang tidak seperti tempat tinggalnya. Pintu lift terbuka dan minjupun masuk ke dalam lift didalamnya. Sesampainya di bawah salju mulai turun sedikit demi sedikit, waktu yang tepat ketika salju turun pertama kalinya minju berada jauh dari keluarganya. Sepanjang jalan ia melihat-lihat beberapa kedai yang terlihat ramai, banyak sekali orang berlalu lalang sampai akhirnya minum tertuju pada satu kedai burger. Iapun melangkahkan kakinya untuk membeli sebuah burger disitu. Saat hendak memesan jatung minju berdgup kencang, ia tidak percaya kenapa pelayan burger di kedai itu mirip sekali dengan soobin. Minju yang merasa sedang bermimpi mulai mencubit lengan kirinya.
"Aww"
Rasa sakit yang ia rasa menandakan bahwa ini bukan mimpi. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah itu soobin? Tapi minju akan coba tetap menunggu antrian sampai ia bisa memesan. Sesampainya di tempat pemesanan minju mulai memesan 1 burger menggunakan bahasa inggris.
"Oke, 1 burger with cola"
"Right"
Minju yang tersentak dengan suaranya pun terasa familiar, sampai akhirnya ia menyebut nama soobin dengan pelan dan membuat pelayanan itu terhenti sebentar sambil memandangi minju.
"Gimana minju bales?" tanya beomgyu yang masih santai dengan ponselnya. Sedangkan soobin menggeleng pelan dan akhirnya ia mencoba untuk pergi tidur saja. Melihat malam yang semakin larut beomgyu juga mulai pergi untuk tidur. Setelah satu jam berlalu handphone milik soobin bergetar dan terlihat di layar handphonennya bahwa itu pesan dari minju.
KAMU SEDANG MEMBACA
HardLife
RandomPerihal Melupakan, Cinta, Rindu, Persaudaraan dan Pertemanan bercampur menjadi satu. Memang hidup itu tidak semudah yang kita impikan namun justru hidup sendiri memberikan makna, pembelajaran dan cerita yang sangat berkesan bagi setiap mahluk yang h...