0.6

953 135 6
                                    

Selepas tak sadarkan diri semalam, esoknya Beomgyu buru-buru membersihkan diri. Memakai riasan sedikit lebih tebal untuk menutupi wajahnya yang pucat pasi. Selesai sarapan, Beomgyu pergi sekolah bersama Taehyun dan Hueningkai. Selama perjalanan, duo maknae asyik dengan dunianya sendiri. Sedangkan Beomgyu sesekali memperhatikan mereka.

Taehyun terlihat sangat bahagia, berbanding terbalik saat sedang bersamanya. Setidak suka itu kah Taehyun pada Beomgyu? Apa Beomgyu harus merubah sifat atau tampilannya? Ya.. setidaknya agar tak terlalu benci pada dirinya.

Tapi jika diingat-ingat lagi, Taehyun itu selalu menunjukkan sikap tak sukanya pada Beomgyu secara gamblang. Jadi biarkan seperti ini saja. Daripada ia melakukan hal lain, bahaya jika berujung Taehyun semakin membenci dirinya.

Aish, baru membayangkan nya saja sudah mengerikan.

Saat sampai disekolah, Beomgyu menghela napas pelan. Ini kali pertamanya ia menginjakkan kaki di sekolah baru. Pasalnya, Beomgyu 'kan baru pindah dari Daegu. Dan sepertinya tidak akan susah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah disini.

Taehyun, Beomgyu, dan Hueningkai berada dikelas yang berbeda, namun tetap pada tingkat yang sama. Teman-teman sekelasnya tak ada yang tahu Beomgyu tengah menjadi seorang trainee di satu agensi. Dan Beomgyu sangat bersyukur akan hal itu.

Beomgyu memang berniat akan menyembunyikan fakta itu hingga grupnya debut nanti. Hitung-hitung surprise, 'kan? Usai perkenalan, Beomgyu duduk di kursi belakang dan mulai mengikuti pelajaran yang tengah diterangkan.

Karena Beomgyu termasuk anak yang pintar, ia jadi tak merasa kesusahan dengan pelajaran tersebut. Cukup mudah baginya. Cara menerangkan gurunya pun sangat santai. Beomgyu suka.

• Littlespace •

Jam istirahat, Beomgyu hanya berdiam diri dikelas. Dirinya tak mengetahui letak kantin di sebelah mana. Mau bertanya pun rasanya malas. Jadi ya sudah, lebih baik memainkan ponsel sambil mendengarkan musik,  'kan?

Entah karma atau memang hari nya sedang sial, Beomgyu yang tengah menikmati dunianya sendiri, tiba-tiba tersiram minuman yang dibawa oleh seorang perempuan. Matanya terpejam mencoba meredam amarah. Tak lama kemudian, ia membuka matanya dan tersenyum manis ke arah perempuan tadi.

Sedangkan perempuan itu kalang kabut dan refleks mengelap baju seragam Beomgyu dengan tangannya sendiri. "Maaf maaf. A-aku.. aku gak bermaksud. Serius. Tadi kakiku t-tersandung."

Perempuan itu tak berbohong, namun juga tak sepenuhnya berkata jujur. Kakinya memang tersandung, namun itu disengaja oleh beberapa murid dikelasnya. Perempuan tadi bernama lengkap Lee Ga Eun, parasnya cantik, namun ia seorang siswi dengan bantuan beasiswa. Itulah alasan kuat mengapa dirinya dirundung detik ini.

Beomgyu yang melihat Gaeun tengah disiksa tak bisa tinggal diam. Entah keberanian darimana, tangannya terulur untuk menarik tubuh kurus Gaeun. Menyembunyikannya dibelakang ditubuh Beomgyu, bertujuan agar tak ada yang menyakitinya lagi.

Sedangkan orang yang merundung Gaeun menatapnya tak suka. "HAHAHA, Lee Ga Eun memiliki seorang pahlawan sekarang."

"Hey! Kang–Dae–Jung pabo. Tutup mulutmu, dan cepat minta maaf pada Gaeun." Ujar Beomgyu sambil mengeja nama di name tag milik lawan bicaranya.

Daejung yang tak terima dirinya dikatai bodoh sontak melayangkan sebuah tamparan telak pada pipi mulus Beomgyu. Dan detik itu juga, tubuh Beomgyu bergetar lalu diikuti dengan kakinya yang melemas. Tubuhnya berkeringat, matanya menatap tak tentu arah. Kepalanya sakit. Ia ingin menangis, namun juga tak ingin seseorang mengambil alih kesadarannya.

"Hey, t-terimakasih sudah menolong ku."

Itu suara Gaeun. Buru-buru Beomgyu menormalkan napasnya yang sedikit tersengal, "O-oh. Iya, itu b-bukan masalah besar kok. Hehe."

"Pipi kamu merah. Ayo ke UKS, aku bantu obatin."

Beomgyu jelas tak menolak. Saat sampai di UKS Beomgyu segera membaringkan tubuhnya diatas bangsal. "Gaeun? Kamu.. ke kelas aja. Aku bisa sendiri kok."

"Benar, ...?"

"Beomgyu."

"Ah. Benar, Gyu? Gak masalah kalau aku tinggal?"

"Iya. Kalau.. kalau aku belum balik juga, tolong bilangin aku lagi s-sakit, ya."

"Okay.."

Sepeninggalan Gaeun, Beomgyu mulai menangis. Rambutnya ia tarik, dadanya pun ia pukul tak sekali atau dua kali. Pusing, sesak, semuanya Beomgyu rasakan. Tamparan nya memang tak seberapa, tapi itu cukup mengingatkan nya pada ketakutan yang ia sembunyikan selama ini.

"Ayah.. Beomie minta maaf."

"Atit, Yah. Hiks.. Udah. Beomie pucing.."

"Beomie ndda nakal agi, janji."

"Ampun, Ayah.."

Racauan itu terus mengalir dari kedua belah bibir Beomgyu. Ia kalah, kesadarannya diambil alih oleh orang lain, —Beomie.

Jadi, mari kita ucapkan halo kepada Beomie kecil kita yang malang.

• Littlespace •

HAAIII, maaf banget aku baru balik lagi. Baru ada mood ngetik panjang. Semoga kalian suka, ya!

𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄𝐒𝐏𝐀𝐂𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang