0.8

888 127 10
                                    

"Taehyun kok bisa ada di sini? Kamu sengaja cari aku?"

"Percaya diri banget kamu, Choi. Aku kesini karena terpaksa asal kamu tahu."

Sedikit bercerita, sebelum Taehyun datang ke unit kesehatan, sebenarnya dia sedang bersama Hueningkai. Namun karena Hueningkai memiliki daya ingat yang cukup kuat, dirinya tiba-tiba teringat Beomgyu. Pasti anak itu sedang berada dikelas, pikirnya.

"Taehyun, kamu 'kan tinggi. Ajak Beomgyu hyung yuk? Kamu yang samperin dia."

"Gak usah ngejek gitu. Kamu aja yang ajak dia. Aku ogah, males banget lihat mukanya."

Okay, Kai. Bersiap, ini waktunya mengeluarkan jurus andalan. Tarik napas, lalu buang perlahan.

"Taehyunieee."

"Ya ya ya. Kamu cari tempat ya di kantin."

"Siap laksanakan, captain!"

Setelahnya, mereka berdua berpisah. Hueningkai ke arah kantin, dan Taehyun ke arah kelas Beomgyu. Namun saat diperjalanan, Taehyun mendengar banyak siswa menyebutkan ada seorang murid baru terkena sebuah tamparan.

Awalnya Taehyun acuh, terlihat tak peduli dan tak ingin mengetahui. Namun setelah nama 'Choi Beomgyu' si sebutkan, dirinya jadi kalap. Buru buru menanyakan dimana keberadaan Beomgyu, dan berlari sekuat tenaga ke unit kesehatan sekolah.

Beberapa langkah saat hendak sampai, tiba-tiba Taehyun menghentikan larinya. "Buat apa aku lari-larian gini, ya? Bukannya bagus kalau istirahat tanpa si Choi itu? Udahlah, mending aku balik ke Hueningkai, terus bilang kalau Beomgyu lagi sama temen barunya." Pikir Taehyun.

Pikirannya berkata demikian, tetapi sialnya kaki Taehyun malah melanjutkan langkahnya ke arah unit kesehatan. Bodoh, umpatnya dalam hati.

Setelahnya, kalian tahu 'kan apa yang terjadi?

"Ah, jadi kamu samperin aku cuma karena suruhan Kai ya, Hyun?" Tanya Beomgyu. Sebenarnya agak kecewa, namun itu 'kan Taehyun. Jadi seharusnya tidak usah heran. Iya, 'kan?

"Iya. Kalau bukan karena Huening, aku mana mau nemuin kamu. Males."

Tiba-tiba saja Beomgyu tertawa begitu kencang. 'Emang gak ada yang khawatirin aku secara tulus di dunia ini'. Itu perkataan yang Beomgyu ucapkan didalam hatinya.

"Gak ada yang lucu, Choi. Kamu gila atau gimana?"

Anggukan kepala Beomgyu berikan sebagai jawaban dari pertanyaan Taehyun. "Iya, aku gila. Semua orang juga pasti akan beranggapan begitu. Hahaha."

"Kamu kenapa sih? Aneh banget jadi orang!"

"Iya. Aku emang aneh."

"Kamu punya kepribadian ganda atau gimana? Tadi kayak anak kecil, sekarang malah kayak orang gila. Aneh."

Mata Beomgyu menyiratkan rasa sakit dan kekosongan yang begitu mendalam, namun bibirnya malah tersenyum. Senyum manis yang selalu Beomgyu tunjukkan pada siapapun. Bukankah kalian juga menyukai senyum manis milik Beomgyu?

Tetapi sangat disayangkan, senyuman itu malah ia gunakan untuk menutupi semua rasa sakit dan sedih yang tengah ia rasakan. Selamat ya, kalian sudah tertipu oleh oknum bernama Choi Beomgyu.

"Kang Taehyun. Ucapan kamu tadi bikin aku pengen nangis deh, beneran. Aku juga gak mau kayak gini, Hyun. Aku gak mau dibilang aneh. Aku gak mau dibilang kayak orang gila."

"Tapi gak apa kok. Aku anggap itu pujian dari kalian semua buat aku. Makasih, ya?"

"Lain kali, kamu gak perlu repot-repot nurutin apa yang orang suruh. Kamu bilang, tadi kamu kepaksa, 'kan? Nanti lagi gak usah memaksakan diri. Kalau gak mau, cukup diem."

"Beom–"

Beomgyu menatap telak pada iris Taehyun yang berisikan banyak bintang, dan kini yang Taehyun lihat hanya kekosongan dimata Beomgyu. Kemana perginya binar bahagia yang selalu Beomgyu tunjukan? Apa secepat itu menghilangnya?

Lagi dan lagi, Beomgyu tersenyum, "Aku belum selesai. Jangan motong pembicaraan orang. Asal kamu tahu ya, aku tadi seneeeng banget karena kamu kayak perhatian sama aku. Ah nggak, maksudnya sama Beomie. Aku pikir, kamu perlahan udah mulai suka dan nerima keberadaan aku di grup ini. Ternyata aku salah besar, ya? Kamu cuma terpaksa, bukan karena keinginan kamu sendiri. Lucu, aku terlalu berharap."

"Ingat ya, Taehyun. Jangan memaksakan diri. Kalau ketemu Beomie, tolong di cuekin aja. Aku mau jalan-jalan dulu, kamu jangan lupa balik ke Kai. Pasti dia nungguin. Byee, Taehyun!"

Setelah berkata seperti itu, Beomgyu buru-buru turun dari bangsal dan berjalan dengan tergesa ke arah luar. Ntah kemana tujuannya, yang penting tidak bertemu orang-orang yang mengenalnya. Biarkan dia sendiri dulu, okay?!

Sedangkan Taehyun, dia sibuk merenung di unit kesehatan. Apakah ucapannya sudah keterlaluan? Dan bagaimana caranya meminta maaf? Lalu, apa yang sebenarnya Beomgyu alami?

• Littlespace •

Hi, aku balik lagi. Semoga makin suka sama ceritaku t___t

𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄𝐒𝐏𝐀𝐂𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang