"Shhh.... Park Chanyeol"
Jennie masih belum dapat memproses pendengarannya dengan otaknya, namun Chanyeol sudah membawa tubuhnya untuk pergi dari ruangan besar tersebut. Kedua kaki Jennie melayang karena Chanyeol mengangkatnya pergi dari sana.
"welcome to heaven, Jennie!" bisik Chanyeol pada telinga kiri Jennie, dibarengi dengan jilatan lembut pada daun telinganya yang membuat seluruh bulu halus pada tubuh Jennie meremang sempurna.
.
.
.
"Noona!" Chanyeol membentak Sandara yang hendak pergi meninggalkannya. Meski rumah itu adalah rumah sederhana, namun setidaknya di tempat tersebut Sandara bisa aman dari gangguan gangster yang berusaha menyakitinya.
"kemana kau akan pergi? bukankah bersamaku semuanya terasa baik-baik saja!"
Dara menghentikan langkahnya, airmata masih bercucuran menuruni wajahnya yang cantik. Hari pun mulai gelap gulita, dan jalanan kumuh itu akan segera diisi oleh gelandangan yang menumpang tidur.
"aku harus mencari uang. Setidaknya, aku harus membalas budiku padamu" balas Dara kepada Chanyeol yang masih bertampang culun dan berpakaian lusuh.
Kejadian ini ketika Chanyeol masih berusia belia, saat semuanya terasa begitu buruk bagi Chanyeol.
"kau membutuhkan uang untuk kesembuhanmu, Park Chanyeol."
Chanyeol tersenyum getir, "aku tak perlu sembuh. Apa artinya kesehatanku, tanpa Noona disisiku"
Tangis Dara semakin menjadi-jadi, Chanyeol kemudian merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukan besarnya. Chanyeol memberikan ciuman lembut diatas kening Dara, wanita itu mematung.
"Dara... aku mencintaimu"
"jangan tinggalkan aku lagi"
Sandara tengadah, wajah Chanyeol yang begitu polos dan terlihat sangat menyedihkan membuat Dara pada akhirnya terbawa suasana yang berbeda. Ketika Chanyeol mendekatkan bibir pada bibirnya, Dara hanya diam membiarkan Chanyeol menyesap bibirnya dengan lembut.
.
.
.
Cahaya lampu yang temaram menyambut Jennie yang pada akhirnya memberanikan diri untuk membuka mata, Chanyeol pria yang baru saja memperkenalkan nama padanya tengah membelakangi Jennie yang tengah duduk di sudut ranjang. Gadis itu membenahi pakaiannya berulangkali agar tak terlepas dari tubuhnya.
Chanyeol terlihat santai, figurnya yang atletis dan otot yang indah dibagian bahu serta punggung tampak sangat mempesona. Jennie menelan ludahnya susah payah ketika pria itu membalik badan setelah melepas jam tangannya. Masih dengan kemeja yang kusut menempel di badan, Chanyeol mendekati Jennie dan duduk disamping gadis kecil itu.
"apa kau sudah siap?"
"... siap untuk apa, Tuan?"
Chanyeol terkekeh pelan, pandangan matanya yang sangat gelap hingga tak dapat Jennie tebak langsung mengarah pada Jennie saat itu juga. Pria itu kembali meraih dagu Jennie dan menaikan pandangan gadis itu padanya.
"aku sangat menyukai kepolosanmu"
Jennie merasa sangat terhipnotis, kalimat Chanyeol menggiring Jennie pada kebingungan yang sangat kelam namun membuatnya penasaran. Tangan pria itu rupanya sudah bergerak melucuti pakaian yang berusaha Jennie pertahankan agar tetap terpasang. Gaun tersebut tertarik hingga berada di lantai, terselip diantara kedua kaki jenjang Jennie yang mulus. Jennie merasakan hawa dingin menusuk kulitnya, namun berubah menjadi panas ketika Chanyeol menjatuhkan punggungnya keatas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY LITTLE MONSTER (21+)
RomanceKedua bola mata Jennie bergulir kesana-kemari, dia tersesat mencari pintu untuk kembali ke ruang utama dan terlalu asik mengagumi pemandangan lewat jendela ruangan ini. Chanyeol menaikan belaian telunjuknya dari dagu untuk menyentuh bibir bagian baw...