Metanoia | Jayseung

6. Aku? Istrimu?🍁

1,7k words✨
Happy Reading~❤️

Heeseung telah sampai di rumah, sepertinya Jay belum pulang. Saat Heeseung sampai, langit sudah menggelap, namun lampu di rumah belum menyala.

Heeseung merapikan barang-barangnya lalu pergi membersihkan diri. Berjalan seharian agaknya membuat kaki Heeseung terasa pegal. Tapi daripada membuang uangnya untuk naik angkutan umum, Heeseung lebih memilih jalan kaki sih.

Heeseung mendudukkan dirinya di atas karpet tipis di lantai dapur, yang sudah menjadi tempat tidurnya beberapa hari ini. Awalnya memang tidak terbiasa, badannya pegal-pegal dan sedikit linu karena udara sedang sangat dingin, sedangkan dirinya tidak memiliki selimut. Lagipula siapa yang mengira dia akan tidur disini? Suaminya benar-benar kejam.

Heeseung memijat lembut kakinya, berharap rasa sakitnya sedikit berkurang. Heeseung mendengus saat mendengar bel rumah terdengar di telinganya.

"Oh ayolah! Gak bisa ya aku istirahat bentaaaar aja huffft." Heeseung berdiri dan berjalan menuju pintu, mengira-ngira siapa yang datang.

Heeseung melihat tiga orang berdiri di depan rumah Jay ketika ia membuka pintu. Si wanita tua rumah sebelahnya dan dua orang yang Heeseung tidak ketahui. Seorang pemuda dengan senyum secerah matahari dan seorang wanita cantik yang sepertinya sedikit lebih tua beberapa tahun darinya.

"Selamat malam!" Ucap mereka serempak.

"M-malam... Ada apa ya? Jika mencari Tuan Jay, dia belum pulang."

"Ohhh tidak kok hohoho, kita hanya ingin bertamu." Wanita tua itu mengedipkan matanya.

"Tapi tuan Jay belum datang." Jawab Heeseung.

"Kan ada kamu!" Pemuda itu menjawab.

Mau tidak mau Heeseung mengajak mereka ke dalam. Beberapa informasi yang dapat Heeseung ketahui dari perbincangan mereka, wanita tua itu bernama Gyeonghae, ia tinggal sendiri karena suami dan anaknya meninggal karena kecelakaan.

Sedangkan wanita yang lebih muda bernama Hwayoung, istri muda yang sedang ditinggal suaminya untuk melakukan wajib militer. Dan pria muda yang sepertinya seumuran dengannya bernama Sunoo, ia masih kuliah dan bekerja paruh waktu di restoran dekat sana.

Entah bagaimana tiga orang dengan latar belakang berbeda itu bisa berkawan dan hendak mengajak Heeseung untuk masuk lingkar pertemanan mereka. Yah daripada Heeseung bingung, dia hanya mengangguk saja dari tadi.

Lama mereka berbincang hingga Heeseung tidak sadar bahwa ini hampir larut malam. Ternyata berbincang dengan mereka bertiga asyik juga, Heeseung jadi tidak kesepian saat menunggu Jay pulang.

Pintu terbuka saat mereka masih asyik mengobrol, Jay masuk ke dalam rumah mendapati mereka masih berbincang-bincang.

"Tidak tahukah kalian jika ini sudah lewat waktu untuk bertamu? Cepat pergi dari rumahku!" Jay membentak mereka semua dan menatap Heeseung dengan tatapan mematikan.