Kamar Rahasia 1

15 3 0
                                    

Pelajaran pun selesai. Lifia menutup bukunya dan Harry tiba-tiba saja berjalan seperti mencari sesuatu

"Harry, ada apa?" Tanya Lifia

"Kau dengar suara itu?" Tanya Harry

"Suara apa?" Tanya Lifia

"Lupakan, ayo kita ke aula untuk makan siang" kata Harry sambil menarik tangan Lifia

Saat sedang enak makan siang, tiba-tiba Oliver duduk disebelah Lifia

"Hey Potter, nanti jangan lupa latihan ya. Aku tunggu di tempat biasa. Makan yang banyak Lifia" kata Oliver sambil tersenyum dan mengacak-acak rambut Lifia lalu pergi

"Ada apa dengannya?" Tanya Lifia

"Ku rasa, dia merasakan gejolak asmara dihatinya" kata Fred sambil tertawa

"Diamlah Fred" kata Lifia

"Mungkin, Oliver naksir sama dirimu Lifia" kata Harry sambil merapikan rambut Lifia

"Benarkah? Padahal aku tidak terlalu banyak bicara dengannya" kata Lifia

Setelah makan siang Hermione, Ron dan Lifia pun duduk di taman sambil mengerjarkan tugas dari profesor McGonagall

Terlihat Harry yang sudah siap dengan bajunya berjalan bersama yang lain. Lalu, tak lama datang tim Quidditch Slytherin

"Kau mau kemana Flint?" Tanya Oliver

"Tentu saja latihan Quidditch" kata Marcus

Hermione, Lifia dan Ron yang melihat pun mendekat ke arah mereka

"Aku booking lapangan ini untuk latihan Gryffindor hari ini" kata Oliver

"Sabar Wood, aku ada suratnya" kata Marcus sambil memberikan gulungan kertas kepada Oliver

"Saya Profesor Severus Snape dengan ini memberikan hak penuh untuk anggota tim Quidditch Slytherin memakai lapangan untuk melatih seeker yang baru" kata Oliver membaca surat tersebut "kalian punya seeker baru? Siapa?" Tanya Oliver

Lalu, terlihat Draco yang memakai baju Quidditch Slytherin

"Malfoy?" Tanya Harry

"Benar. Bukan cuma itu, Ayahku juga membelikan kami sapu terbang yang baru saja keluar tahun ini. Tidak seperti milik kalian" kata Draco

"Setidaknya, tak ada anak Gryffindor yang harus menyogok" bela Hermione

"Tak ada yang meminta pendapatmu, dasar kau Mudblood" kata Draco

"Kau harus membayar perkataanmu Draco" kata Ron sambil mengeluarkan tongkatnya

"Ron, jangan" cegah Lifia "Hey Draco, kau pikir kau siapa mengatai Hermione sebagai Mudblood? Kau tidak lain dan tidak bukan hanya seorang anak manja yang selalu berlindung dibalik Ayahmu. Aahh satu lagi, JANGAN PERNAH MEMANGGIL HERMIONE DENGAN SEBUTAN MUDBLOOD. ATAU KAU BERURUSAN DENGANKU" kata Lifia sambil menekan setiap perkataannya dan mendorong bahu Draco dengan telunjuknya

"Memangnya kau bisa apa?" Tanya Draco

"Aku bisa apa?" Kata Lifia mengulang pertanyaan Draco

"Lifia, jangan" kata Harry

"Lifia, sebaiknya kau menarik nafasmu dengan perlahan" kata Fred

"Apa yang dia bisa? Menangis? Atau menyihirku?" Tanya Draco

"Lebih dari itu Malfoy" kata George

"aku bisa ini dan tidak semua penyihir bisa dengan apa yang aku lakukan" kata Lifia sambil meninju hidung Draco sampai dia terjatuh "aku sudah memperingatkanmu Draco, atau kau dapat lebih dari ini. Ingat itu" kata Lifia

Because I Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang