chapter. 02

12 3 0
                                    

"lo ngapain den?" tanya daffa sambil menghampiri alden yang berada didepan kelas yura. daffa adalah teman kelas, teman osis sekaligus sahabatnya alden.

alden menggerakan dagu nya sambil melipat tanggannya memberi kode untuk melihat kearah dalam kelas, "tuh lo liat. cewek yang bikin hp gue rusak."

daffa menajamkan matanya melihat kearah dalam kelas. "wah parah tu cewe, samperin lah den biar tanggung jawab." ucap daffa.

andreas yang mulai risih melihat kehadiran dua laki-laki di depan kelas yura ini mulai menegurnya, "heh lo pada! ngapain?" tanya andreas dengan suara yang menantang.

"harusnya gue yang nanya, lo ngapain di kelas 11?" jawab alden dari jauh.

"suka-suka gue lah, mau ikut campur urusan orang aja." balas lagi andreas.

"heh ndre, justru lo yang ikut campur urusan orng. gue berurusan sama cewek diebalakang lo." secara otomatis andreas melihat kearah yura yang sedang tertawa kikuk diebalakang andreas.

"lo ada apaan sama alden?" tanya andreas kepada yura.

"woi, lo! sini keluar." suara alden mengagetkan yura. jantungnya berpacu dua kali lebih cepat, yura mulai merasa kikuk ketakutan. namun berusaha tenang.

yura berdiri sambil merapihkan rok dan rambutnya dengan tangan yang gemetar. lalu berjalan keluar kelas menemui alden. "ekhem ekehmm, kenapa ka?" tanya yura kikuk dan berusaha menutupi kegemataran ditubuhnya.

"nanya lagi lo. hp gue rusak gara-gara lo, pura-pura lupa?" tanya alden menatap yura didepannya yang sedang melipat bibirnya kearah dalam.

"..i-inget laaah, yakali gue lupa. baru tadi pagi kan kejadiannya.. " yura tertawa canggung dan di akhiri dengan senyum lebar canggungnya. alden hanya menatap malas kearah yura.

alden menjulurkan tangannya kedepan yura, "mana,"

"mana apaan sih?" -yura.

"ya mana uangnya, lo mau gantiin HP gue kan?" tanya alden.

"eh entar dulu! lo jangan ngada-ngada ke ade kelas ya den, boong kan lo?!" andreas tiba-tiba menyela.

"lo gausa ikut campur. lo ga tau kejadinnya gimana. pake segala ngomong gua bohong lagi.."

"ya mana buktinya? jangan asal minta uang orang gitu aja lo." andreas terus berbicara.

alden mengeluarkan ponsel dari saku celananya, lalu diangkat sejajar dengan wajah andreas lalu menggoyangkan ponselnya yang sudah hancur dibagian layar dan caseing belakangnya didepan wajah andreas, "kurang jelas apa---"

tiba-tiba yura menarik tangan alden menjauh dari andreas dan daffa. "apaan sih?" tanya alden sedikit kesal.

yura menaruh telunjuk dibibirnya menandakan suruh dipelankan suaranya. yura mengusir andreas yang jalan kearah mereka berdua menggunakan isyarat tangannya. "gini, HP kamu kan--"

"gausa kamu-kamu, jijik." alden menyela.

yura seketika memasang muka datarnya. "dihormatin malah gamau.. gini, uang gue kan di tahan sama bunda, jadi gue ga bisa pegang uang banyak selama tiga bulan kedepan.. jadi--"

"jangan banyak alesan deh sumpah, lo harus ganti ni HP gue. ni HP gue beli pake uang tabungan gue sendiri tau ga?! lo kira ga nyesek HP rusak gitu aja mana pake uang tabungan sendiri."

"gue gamau tau lo harus gantiin HP gue. "

"aduh ka serius deh, gue beneran gapegang uang banyak kaa. bunda tu tau gue boros banget mangkanya sekarang uangnya ditahan tiga bulan kedepan. ngertiin dong! masa jaaht banget sih sama cewe?!" yura memohon dengan nada melebih-lebihkan sehingga terdengar alay ditelingga alden.

SILLY USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang