sarapan pagi ini cukup membuat mood yura naik dipagi hari. dengan sarapan yang tentunya selalu menggugah selera yang disajikan oleh luna, yura benar-benar menikmati paginya sebelum berangkat sekolah.
"bunda semalem ditelfon tante fanny, katanya andreas seneng banget abis ketemu kamu disekolah." ucap luna sambil menuangkan susu putih untuk dirinya.
yura tertawa saat mendengar ucapan luna, "iya, kemarin aku puas banget main sama ka andre bund, dia masih asik sama kaya ka andre yang dulu."
luna tersenyum mendengar anaknya senang bisa akrab kembali dengan andreas, "bagus lah kalo kamu masih bisa akrab sama andre, bunda khawatir kamu gabisa akrab lagi sama andre. karena kan kalian pisah dari masih kecil. ketemu lagi udh besar gini."
"aman bundaa, aku masih akrab banget tanpa canggung-canggung sama ka andre."
"sebenernya bunda udah tau duluan lho ra kalau disekolah kamu ada andreas." ucap luna dengan nada jahilnya.
yura terkejut dengan ucapan luna sampai tersedak susu putih yang ia minum, "lho seriuss?? bunda kenapa ga kasih tau aku??"
"sengaja, bunda sama tante fanny udah sepakat gak kasih tau anaknya biar jadi kejutan sendiri buat kalian." ucap luna setelah menyuapkan setengah potongan roti kedalam mulutnya.
yura hanya bisa memasang wajah pura-pura kesal didepan luna, "bener-bener yaaa bunda, astaga.."
***
pelajaran pertama dimulai dikelas yura. ia memperhatikan guru kimia yang sedang menjelaskan materi didepan papan tulis. suasana kelas cukup hening. dikarenakan satu kelas bahkan satu sekolah pun tahu kalau guru kimia termasuk guru yang gampang pemarah. jadi keadaan kelas saat ini hening dan membosankan.
amel menyenggol pelan lengan yura yang tengah fokus mendengarkan guru kimia, "eh ra.." suara amel berbisik.
"hmm?." jawab yura namun pandangannya tetap pada papan tulis didepan.
"lo ngerti ga apa yang dia jelasin?." tanya amel.
yura tertawa pelan menutup mulutnya, "sebenernya kurang paham, guru nya gak terarah ngejelasinnya. kebanyakan cerita." jawab yura.
amel ikut tertawa sambil memukul-mukul yura, "hei kalian!" amel dan yura yang tengah tertawa menahan suara akhirnya mendadak berhenti karena terkejut mendengar suara guru tersebut.
guru kimia tersebut menaruh tangannya di pinggang sambil menatap kearah dimana yura dan amel duduk. perasaan keduanya sudah tidak enak, ini sudah pasti terkena masalah.
"kalian dari tadi saya perhatikan makin keras suaranya. ada apa dengan kalian berdua?!"
satu kelas secara alami langsung memperhatikan yura dan amel yang tengah menjadi sasaran amarah guru kimia.
"ng-ngga bu, maaf tadi cuma--"
"HAH JAWAB KAMU?." guru kimia tersebut sontak menaikkan suaranya ketika yura berbicara untuk menjawab pertanyaan guru kimia.
karena yura merasa ia tidak salah karena ditanya oleh guru dan memang seharusnya menjawab, jadi yura kembali menjawab, "tadi ibu bertanya pada saya, ya sebaiknya memang harus dijawabkan--??"
"siapa namamu?!" guru kimia menaikan suaranya lagi. keadaan kelas benar-benar hening penuh ketegangan.
yura diam sebentar sambil melihat kearah guru kimia yang tengah melihatnya dengan tatapan kemarahan, "..yura, bu."
"keluar." suara guru kimia mulai mengecil namun masih terlihat jelas kemarahan disana.
yura menunjukan wajah kebingungannya, "kenapa saya harus kel--"
KAMU SEDANG MEMBACA
SILLY US
Fiksi Umumyura denalline, seorang gadis yang sudah menyusun skenario kehidupan dalam dunia pendidikannya dengan sematang mungkin. namun rencana kehidupan pendidikannya runtuh karena suatu masalah yang membuatnya terjebak dengan dunia yang sebenarnya benar-ben...