chapter. 06

6 2 0
                                    

yura dengan langkah canggungnya mulai berjalan pelan memasuki ruang OSIS yang baru pertama kali ia lihat.

"alden di dalem sana ra, masuk kesana aja gapapa." ucap eja setelah mempersilahkan yura masuk dan langsung duduk di sofa dan memainkan ponselnya.

yura berjalan mengikuti arahan eja barusan. ia masuk kedalam ruangan OSIS lebih dalam. dan benar saja, disana ada laki-laki yang tengah duduk membelakangi yura yang diyakini adalah alden.

"ka," panggil yura. tidak ada jawaban.

"ka alden?" panggil yura lagi. laki-laki ini sepertinya Bolot. yura mendekati alden pelan-pelan.

setelah didekati, ternyata alden tengah menutup matanya dengan earphone yang menempel di kedua telinganya. alden tertidur?

yura mengamati wajah alden yang terlihat damai saat menutup matanya. yura melihat sekitar bagaimana agar alden bangun. jika di bangunkan pasti akan mengganggu, pikir yura.

yura mendekati wajahnya pada wajah alden tanpa sadar karena terlalu penasaran dengan alden yang benar-benar tidur atau tidak, "ka, lo tidur beneran?"

jarak keduanya cukup dekat, sehingga ketika alden membuka matanya karena yura menyenggol lengan alden tanpa sengaja, yura terkejut hingga kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh di atas tubuh alden yang masih terduduk di kursinya.

keadaan seketika hening. keduanya seperti mematung bersama. entah mengapa, tubuh yura terasa berat untuk di angkat menjauh dari alden. detak jantung keduanya saling bersautan dengan degupan yang berpacu cepat.

yura benar-benar mabuk akan wangi alden yang kini tengah berada begitu dekat dengannya, "..nyaman banget kayanya. gamau bangun?" suara alden menyadarkan segalanya.

yura bangun dengan tergesa-gesa. pipi nya memanas, pasti pipinya sudah semerah kepiting rebus sekarang. karena menahan malu dan gugup, "g-gak! i-itu kaki..ka-kaki gue eum--"

karena alden terus-terusan menatap yura saat berbicara, yura benar-benar malu sampai tidak bisa mengontrol dirinya.

"haaahh kaa sorryyy!!" yura berteriak malu.

alden tidak bisa untuk tidak tersenyum gemas, ia memalingkan wajahnya untuk tersenyum menahan rasa gemas pada yura didepannya.

"napa den?? aman??" suara eja dari depan sana terdengar.

alden tertawa menggoda didepan yura, "kecelakaan dikit jaa." ucap alden masih dengan tawa menggodanya.

"gue malu! buruan lo mau apaaa?!" yura tidak bisa terus begini didepan alden.

"buru-buru amat sih, mau kemana emangnya.." selain wanginya yang memabukkan, suara laki-laki ini juga tidak kalah samanya.

"gue mau beli minum ke kantin, gue haus banget. buruan mau apa?" tanya yura tidak sabaran.

alden menghela napas, ia mengambil tas hitam di atas meja dan mengeluarkan buku paket dan buku tulis.

"nih, resume bukpak biologi gue."

yura melongo melihat buku paket yang dikeluarkan alden. ia memikiran tugasnya, yura benci merangkum.

"..gada yang lain aja?." tawar yura.

"mau ga? yaudah klo gitu bakalan ada yang lebih ribet dari ini sih sebenr--"

"iya iya udah sini!" yura merampas buku yang dikeluarkannya alden dari tangannya.

"dari mana sampe mana?." tanya yura.

"dikit, dari 110 sampe 125." ucap alden santai.

"DIKIT LO BILANG??" lagi-lagi yura berteriak.

SILLY USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang