Bantuan

206 23 2
                                    

"Sensei!" Tsubame dan Haru menyambut kedatangan guru mereka itu dengan senyum lebar, sementara Akirra masih sibuk mengelus kepalanya yang baru saja mendapat pukulan sayang dari Temari.

"Sensei, kau kejam sekali ..." ujar Akirra

"Kalian sudah datang rupanya, apa kalian sudah menunggu lama?" Temari tidak memperdulikan Akirra dan mengalihkan pandangannya pada Shikamaru dan teman temannya. Ia melangkah menuju mereka.

Shikamaru dan kedua temannya tidak bisa melepaskan pandangan mereka pada Temari. Gadis itu tampak berbeda dari terakhir kali  mereka bertemu. Rambut emasnya kini tidak lagi diikat empat, sebaliknya rambutnya yang sudah mulai memanjang itu kini diikit menjadi dua. Selain itu, Temari juga merubah gaya pakaiannya. Gadis itu tidak lagi mengenakan kimono hitam, melainkan baju dan rok berwarna ungu serta pelindung dada yang mirip dengan yang ia gunakan saat masih menjadi chuunin dahulu. Kipas perangnya tergantung sempurna di punggungnya.

Temari terlihat lebih dewasa dan tampaknya ia juga mengenakan riasan sederhana. Mereka semua sepakat kalau Temari sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.

"Bagaimana kabar kalian? Sudah cukup lama dari terakhir kali kita bertemu," Temari membuka obrolan.

"Tidak banyak yang berubah, semuanya berjalan seperti biasanya," jawab Shikamaru.

"Temari, kau mengubah pakaianmu?" tanya Ino. Gadis itu tertarik dengan mode dan melihat pakaian Temari langsung mmebuatnya penasaran.

"Temari melihat sejenak pakaian yang ia kenakan, " Yah, begitulah. Akhir akhir ini aku banyak mendapat misi lapangan. Pakaian ini membuatku bisa bergerak lebih mudah saat harus menyerang musuh," jawab Temari.

Begitulah Temari, ia tidak melihat pakaian dari modelnya melainkan kegunaan dari pakaian itu sendiri. Memang benar pakaian Temari yang dulu sedikit memperlambat gerakannya saat harus menyerang. Meski ia tipe penyerang jarak jauh, tidak jaragg situasi mengharuskannya untuk bertarung jarak dekat.

"Sensei, aku sudah menyelesaikannya!" suara Akirra terdengar kembali, anak laki laki itu mengacungkan sebuah gulungan dengan penuh semangat.

Temari menerima gulungan itu, membacanya sekilas, lalu mengembalikannya pada Akirra yang hanya bisa menatap bingung gurunya itu.

"Perbaiki lagi," ujar Temari singkat.

"Sensei ... ini sudah yang ketiga kalinya ..." Akirra merengek.

"Lalu? Kau tidak perlu mengulanginya jika kau menulisnya dengan baik"

"Tapi sensei, aku sudah bosan melakukan ini! Kapan kami akan menjalankan misi?"

"Bicara tentang misi, aku jadi ingat. Apa Gaara sudah menjelaskan tentang misinya?" perhatian Temari kembali teralih kepada Shikamaru, Ino, dan Chouji.

"Kazekage-Sama sudah menjelaskan garis besarnya. Untuk detailnya, kami diminta menanyakannya padamu," Ino menjawab.

" Begitu ya ..." Temari tampak berpikir.

"Baiklah, tapi sepertinya kalian harus menunggu. Aku masih harus mengikuti pertemuan. Dua jam lagi kita bertemu, akan kujelaskan detail misinya saat kita makan siang," Temari mulai mendekati meja kerjanya dan mengambil beberapa dokumen.

"Sensei, bagaimana dengan kami? Bukankah Sensei sudah berjanji untuk mentraktir kami makan siang hari ini?" tanya Haru.

"Kalian juga ikut, ada yang harus kusampaikan pada kalian bertiga," Temari menjawab. Tangannya masih sibuk memilih beberapa dokumen.

ShikaTema : Tales of Gale PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang