2.

621 70 0
                                    

Jam menunjukan pukul 2 dini hari, Seungmin berjalan sendirian di tengah gelapnya malam, karena hari ini Hyunjin yang biasa pulang bersamanya masih tertahan di bar.

Seungmin menyusuri jalanan yang sepi dan tiba-tiba sebuah mobil putih melipir hingga membuat Seungmin menghentikan langkahnya.

Kaca mobil itu turun dan memperlihatkan sosok pria yang sudah menganggu Seungmin saat dia bekerja di bar tadi.

" Apa yang anda inginkan?" Tanya Seungmin kesal.

" Ayolah manis, aku tidak bermaksud berbuat kasar padamu. Aku hanya ingin kau menemaniku menikmati malam yang indah ini berdua." Rayu pria tersebut.

" Maaf, tapi aku tidak tertarik dengan tawaran anda. Permisi!" Seungmin melenggang pergi.

Pria itu turun dan menarik paksa Seungmin menuju ke mobilnya.

" Hey! Lepaskan! Apa-apaan ini!" Seungmin meronta.

" Kau memang lebih suka jika aku bersikap kasar rupanya! Ayo ikut!" Pria itu menarik tubuh Seungmin kuat.

Dari kejauhan terlihat sebuah mobil hitam mengkilat terparkir di pinggir jalan. Sang pemilik mobil diam-diam juga mengikuti kemana waiter manis itu pulang.

" Sepertinya ini akan seru! Aku akan menunggu sebentar lagi. Kita lihat, apa yang akan kau lakukan manis? Buat aku tertarik untuk datang dan menolongmu!" Chan tersenyum miring. Sementara itu dua orang di hadapannya masih bergelut hebat.

" Hey tuan! Sudahlah jangan memaksaku seperti ini! Aku tidak ingin bermain. Pulanglah, udara malam tidak baik bagi orang tua sepertimu." Ledek Seungmin.

" Ternyata kata-katamu tidak semanis wajahmu ya! Ikut! Atau kau akan merasakan akibatnya!" Pria itu memepet tubuh Seungmin dan menodongkan senjata api kearah arah perut kiri Seungmin untuk memaksa si manis itu masuk kemobilnya.

" Cih! Dasar pria brengsek!" Decit Seungmin.

" Cepat masuk! Atau ku habisi kau di sini! Asal kau tau, aku adalah tangan kanan ketua Naga, geng mafia yang terkenal tak segan membunuh lawan mereka dengan sekali tembak." Ancam pria tersebut.

" Baiklah pak tua! Jangan sia-siakan peluru mahalmu itu. Aku akan ikut denganmu."

Seungmin berjalan masuk ke mobil pria tersebut.

" Ternyata kau sama saja seperti baby yang lain! Lupakan saja! Aku tak akan membuang energiku hanya untuk menolong baby murahan sepertimu!" Chan mengabaikan Seungmin dan pergi dari sana.

Pria itu membukakan pintu mobil untuk Seungmin sambil terus menodongnya dari belakang.

Seungmin melirik dengan ujung matanya, dia mencoba mencari celah agar bisa kabur dari sergapan pria hidung belang tersebut.

Dengan gerakan cepat Seungmin menarik tangan pria itu dan mengapitnya dengan pintu mobil hingga senjata yang dia pegang terjatuh.

Seungmin menendang sekuat tenaga senjata pria itu hingga dia tak mampu lagi menjangkau benda berbahaya itu.

" KURANG AJAR!! RASAKAN INI!!" Pria itu bersiap menghantamkan tangan besarnya ke arah wajah Seungmin.

" Jangan berani menjatuhkan tanganmu padanya! Aku paling tidak suka jika orang lain menyentuh milikku meski hanya seujung jari!" Bang Chan menahan tangan pria tersebut dan memutar tangan pria itu kuat.

" Ma --- maafkan aku Chan! Aku tidak tahu kalau dia milikmu. Ampuni aku!" Rintih pria tersebut.

" Pergilah! Biar aku yang mengurusnya!" Chan mempoint pada Seungmin.

" Baik, terimakasih tuan." Seungmin merunduk dan segera pergi dari sana.

Chan menatap tajam kearah pria tersebut. Setelah Seungmin menjauh, Chan tersenyum dan melepaskan pria itu begitu saja.

" Kau ini, kenapa serius begitu? Bukankah kau orang kepercayaanku? Santai saja!" Chan menepuk bahu pria itu dan mereka tertawa bersama.

" Pulanglah ini sudah malam. Besok aku ada pekerjaan penting untungmu!"

" Baik, terimakasih Chan. Terimakasih ketua!" Pria itu segera masuk kemobilnya dan memacu mobilnya pergi dari hadapan Chan.

Selang beberapa meter mobil itu pergi, Chan mengambil senjata api yang dia sembunyikan di balik jas miliknya dan bersiap menembak mobil putih itu.

Dalam segejap mobil itu meledak, terguling dan terbakar hebat bersama pemiliknya di dalam.

Bang Chan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

.
.
.
.

[BC] " Aku ingin kau bereskan kekacauan di jalan *********, dan jangan lupa tugas terpentingmu! Aku ingin kau menyelediki tentang anak itu. Aku merasa dia mirip dengan seseorang! Aku ingin sore ini laporannya sore ini! Mengerti!"

.
.
.
.
.

Chan menutup telponnya dan dengan santai pergi dari sana.












Kyuji_25

[ BL ] FREAKING LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang