Jeno sedang berada di dapur untuk minum, tapi ia dikejutkan oleh Mark yang berteriak memanggil nya.
" Sayang, kamu dimana? "
" Di dapur kak. "
Tak lama Mark muncul dengan sesuatu berada di dekapannya, seekor anak kucing yang terlihat kurus dan tak terawat.
" Kucing siapa yang kamu bawa pulang? "
" Aku tidak tau, aku menemukannya di jalan dan kasihan, sepertinya kucing ini kehilangan ibunya, jadi kubawa pulang saja. "
Jeno mendekat kearah Mark yang sudah menaruh anak kucing tersebut ke atas meja makan, mengelus kucing kecil itu dengan hati hati.
" Kita pelihara saja kucing ini, kamu bilang ingin punya kucing kan? "
" Akan ku mandikan kucingnya, Kak Mark belikan susu dan makanan nya sana. "
" Tapi kamu benar ingin merawatnya tidak? "
" Iya kak, akan ku rawat. "
" Oke. "
Jeno membawa kucing tersebut ke kamar mandi dan mulai memandikannya, sambil menunggu Mark pulang membeli makanan untuk kucing kecil ini. Ia mengeringkan bulu bulunya dengan hairdryer agar ia tidak kedinginan .
Tak lama Mark pun datang dengan sekantong plastik berisi kebutuhan si kucing termasuk vitaminnya.
" Kau harum sekali " Mark mencium kucing kecil itu yang berada di atas pangkuan Jeno, tapi lama kelamaan ia malah mencium leher Jeno dan mengendus membuat Jeno merasa geli dan menjauhkan Kepala Mark dari tubuhnya.
" Kenapa kakak mencium ku juga? Yang harum kan kucingnya. "
" Tapi kamu juga Harum sayang. "
" Tipi kimi jigi hirim siying, hilih modus -__-"
" Aku tidak modus, tapi tubuhmu memang har–
" Sudah sudah, Kamu terlalu banyak bicara, lebih baik kak Mark mengambilkan susu untuk kucing ini, sepertinya ia kehausan. "
" Loh, kenapa kucingnya tidak menyusu padamu saja? "
" Aku laki laki mana ada air susu nya, lagipula mana ada manusia menyusui kucing. "
" Tapi biasanya aku menyusu padamu kok, kenapa kucing ini tidak? "
" Sudah kubilang, aku tidak punya air susu "
" Sungguh? Biar aku coba. " Mark mengangkat anak kucing itu dari pangkuan Jeno dan menaruhnya di lantai beralaskan karpet, saat ia sudah berhasil mengangkat kaos yang dikenakan Jeno hingga sebatas dada dan ketika bibirnya baru ingin menghisap tonjolan merah muda kesukaan nya, rambutnya malah di tarik Jeno dengan kuat membuat nya berteriak kesakitan.
" Aduh aduh ampun sayang .. lepaskan .. ini sakit. "
Mark mengelus kepala bagian belakangnya karena terasa berdenyut akibat jambakan tangan ganas Jeno.
" KAK MARK JANGAN MENCOBA MENCARI KESEMPATAN YA! KAKAK TIDAK AKAN MENDAPATKAN JATAH SAMPAI MINGGU DEPAN! "
"Tapi Minggu depan masih lama :( "
" Tidak ada tapi tapi an, cepat ambilkan susu untuk anak kucing ini. "
" T-tapi .. "
" CEPAT!! "
" Siap. Ibu negara ! "
Padahal Mark tadi tinggal menghisapnya saja, tapi ternyata malah mendapatkan jambakan luar biasa dari Jeno, harusnya Minggu ini ia sudah bisa mendapatkan jatah nya lagi, tapi malah gagal.
" Sabar ya, kamu pasti bisa sampai Minggu depan." Ucap semangat Mark pada miliknya yang harus berpuasa lagi Minggu ini, poor Mark Junior.