Sore ini hujan membasahi bumi, aku menatap jendela kamar yang basah karena rintiknya, dengan buku album di pangkuan ku, aku mulai membukanya perlahan.
Di halaman pertama terdapat foto dua orang yang saling merangkul dengan senyum yang lebar, itu aku dan dia, itu kami.
" Mark dan Jeno. " terdapat tulisan namaku dengannya.
" Kamu masih ingat dengan foto ini sayang? Saat pertama kali kita berkencan? aku masih ingat, hari itu untuk pertama kalinya juga kamu memanggilku dengan panggilan sayang, dengan semburat merah muda di pipimu, kamu terlihat sangat cantik saat itu. " Mark mengecup pipiku, aku membalasnya dengan usapan lembut di pipinya.
Aku membuka halaman demi halaman, tidak banyak foto yang ada di dalamnya, karena kami jarang mengabadikan momen dengan sebuah foto.
" Kak Mark. " Panggilku padanya, ia hanya membalas dengan dengungan, tapi semakin mengeratkan pelukannya di perutku.
" Boleh aku menambahkan foto lain di sini? "
" Foto apa? Memangnya kita ada foto yang belum di taruh di album ini? " Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku melepaskan tangannya dari perutku dan mulai bangkit dari bersandar nyamanku dalam peluknya.
Membuka laci meja rias ku, aku mengambil amplop putih dan membawanya ke hadapan Mark.
" Ini apa? " Ia menatapku dengan bingung, aku hanya tersenyum dan duduk di hadapannya.
" Aku mau menambahkan foto baru di album kita, sekarang, tidak hanya ada aku dan kamu, tapi sekarang akan ada Mark, Jeno, dan ....... "
" Dan ... ?? " Aku sengaja menggantung ucapan ku, dengan perlahan aku membuka amplop itu, mengeluarkan isinya, sebuah foto dan surat.
" Dan baby. " Mark menatapku dengan kaget, ia membuka surat itu dan mulai membacanya, sedangkan aku mulai meletakkan foto hasil usg ku ke dalam album foto milik kami.
" Jeno... " Menatapku dengan tatapan tak percaya, Mark mengalihkan pandangannya ke foto yang baru saja aku masukkan ke dalam album foto kami.
" Dia berusia 4 Minggu. " aku menjelaskan, Mark langsung menerjangku dengan pelukan yang membuat kami terjatuh diatas kasur.
Mark memelukku dengan erat sambil mengucapkan deretan kata cinta dan ucapan terima kasihnya padaku.
" Terima kasih sayang, terima kasih karna menjadi pusat kebahagiaanku, terima kasih untuk hadiah yang tak ternilai ini. " Setelah mengucapkan kalimat itu Mark menaruh pandangannya pada perutku, mengarahkan tangannya untuk mengusap perutku yang masih rata itu.
" Halo baby, terima kasih ya sudah hadir di dalam keluarga ini, papa akan menjagamu dan mama mu dengan baik, baik baik didalam sini ya. " Dengan senyuman yang tidak luntur sejak tadi, kini Mark menatapku dengan mata indahnya.
" Sekali lagi terima kasih ya sayang, aku mencintaimu. " Setelah mengucapkan kalimat itu Mark membawaku kedalam ciumannya yang hangat dan penuh kasih sayang.
" Aku harap, dengan kehadiran baby dalam perutku, keluarga kecilku akan selalu di penuhi dengan kebahagiaan. "