Ini sudah hari ketiga acara kegiatan LDKS. Setelah selesai masalah rokok itu, semua kegiatan kembali berjalan dengan lancar. Pagi ini, kegiatan mereka bertema outbound. Dua hari sudah dipusingkan oleh beberapa materi, kali ini kegiatan mereka adalah menyatu dengan alam.
Panitia sudah menyiapkan berbagai macam rintangan sebelum para peserta menuju jembatan tali dan juga flying fox. Di kegiatan ini mereka memakai baju olahraga. Di sini juga mereka harus aktif dan tidak boleh takut dengan kotor. Mereka semua akan dibimbing oleh koordinator kelompok masing-masing.
Danu dan beberapa panita laki-laki lainnya berada di pos jembatan tali. Mereka yang bertugas di bagian itu. Sementara Ihan, dan beberapa panitia lainnya juga bertugas di pos flying fox. Sementara Kayla dan yang lainnya menggiring para peserta pada setiap rintangan. Oh ya, nanti juga akan ada arung jeram di akhir kegiatan.
"Oooyyy ... kiyomasa. Nande nande! Awas!" teriak Danu mengikuti dialog yang sedang viral. Mendorong pelan Modi seolah lelaki itu yang menghalanginya.
"Eh, Nu! Serius napa! Dari tadi lu bercanda mulu." Ilham menegur Danu karena merasa terganggu dengan suara cemprengnya itu. Padahal saat ini mereka dan yang lainnya harus membantu memasangkan alat bantu pada peserta.
Alih-alih membantu yang lain memasang, Danu malah teriak-teriak tidak jelas. Namun, sepertinya cukup menghibur para peserta. Apalagi yang cewek-cewek. Buktinya mereka malah tertawa melihatnya.
"Weh, santuy, Ham. Dibawa santai aja. Sesekali hiburan gitu."
"Santai sih santai. Tuh! Lo bantuin pasangin." Ilham menunjuk peserta perempuan dengan dagunya, karena sibuk memasang tali pada peserta lainnya.
Danu berdecak sebal. "Gak bisa diajak santai banget," dumelnya sembari mengambil sepasang tali dan menghampiri sang adik kelas tersebut.
Saat melihat adik kelasnya itu yang lumayan cantik, Danu langsung tebar pesona. Menyugar rambutnya ke belakang dengan gaya cool. Danu melihat nametag yang menggantung di lehernya. Fitriani. Singkat, padat, dan jelas.
"Fitri? Idulnya ada gak?" ujarnya dengan nada jokes sambil memasang tali padanya. Sementara gadis itu dibuat tertawa oleh lawakan Danu.
"Udah punya pawang belum?" tanya Danu lagi sambil menyunggingkan senyumnya.
"Eh, Nu. Buruan! Lama banget sih."
Belum sempat Fitri menjawab, Ilham kembali meneriaki Danu. Lelaki itu mendengkus sebal. Ganggu aja! Pikirnya.
"Selesai. Hati-hati, cantik," ujarnya setelah selesai memasangkan tali pengaman pada Fitri. Gadis itu berjalan ke depan dan mulai melewati jembatan tali tersebut yang di bawahnya terdapat kolam.
"Genit banget luh!" sembur Ilham tiba-tiba.
"Yeuhh biarin si. Iri? Bilang boss!" hardik Danu. Sementara si lawan bicara hanya menghela napas kasar. Lalu kembali melanjutkan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis & Adik Kelas
Teen FictionApa jadinya kalau kalian menaruh perasaan pada sang adik kelas? Cahaya Kaylani. Ketua OSIS di SMA Tunas Sakti yang sebentar lagi akan lengser jabatannya. Kayla tipe orang yang super perfeksionis. Semuanya harus serba rapih. Maka dari itu dia selalu...