Setelah bertengkar dalam perjalanan, Gwen kembali ke istana dengan wajah cemberut.
Kastil Kediaman Jarfis•
Gwen tinggal di Kastil kehormatan kerajaan Jarfis, yang sulit untuk dihuni oleh para bangsawan lain.
"Stupid Uncle! Crazy Uncle! Bastard Uncle!" Gwen terus mengumpat sedari tadi, saat tiba di istana ia terlihat sangat marah.
Sementara Crow terlihat bahagia karena berhasil menjahili Gwen.
"Selamat datang, Nona muda dan Yang Mulia pangeran Crowley." Sapa para pelayan istana.
Gwen hanya diam dan melanjutkan langkahnya menuju kamar. Namun Crow menarik tangannya dan membawa Gwen ke sisi tembok.
"Uncle!" Gwen mencoba untuk meronta dengan segala tenaganya.
"Mulai detik ini jangan terlalu dekat dengan pria lain, terutama Jacob."
"Why? Why should I listen to Uncle's words?" Tukas Gwen.
"Because.." Ah! Shit! Aku tidak bisa mengatakan alasan itu, gadis kecil ini tidak akan mendengarkanku dan itu terlalu dini untuknya."
"Why, Uncle?" Tanya Gwen lagi.
"Karena aku mencintaimu." Ucap Crow tegang. Hanya itu yang terlintas dipikirannya.
"Apakah Uncle menganggapku bodoh! Sehingga aku percaya dengan ucapan Uncle?" Gwen mendorong Crow dari hadapannya.
"Gwen!" Crow memeluk Gwen dan enggan untuk melepaskannya.
"Uncle, jika masih seperti ini, maka aku akan pergi. Aku tidak suka dengan penghinaan ini."
"Gwen, aku tidak sedang menghinamu," Crow pun spontan melepaskan pelukannya dari Gwen.
"Tidak menghina! Dengan semua yang Uncle perbuat padaku?" Gwen menaikan nada bicaranya.
"Gwen, aku.."
"Diam! I hate you more! Stupid Uncle!" Ketus Gwen dengan nada membentak. Gwen berlari menuju kamar miliknya.
•••
"Nona apa yang terjadi?" Tanya salah seorang pelayan, namun saat melihat Crow muncul dari balik tembok tempat Gwen juga muncul. Sang pelayan pun diam dan menunduk.
"Dia akan baik-baik saja. Gadis kecilku tidak selemah itu, jadi tidak perlu cemas." Ucap Crow lalu menyusul Gwen.
Kamar mereka bersebelahan, hanya tembok yang memisahkan.
Gwen mengguyur seluruh tubuhnyaa dengan air shower yang terus mengalir.
"Stupid Uncle!" gumam Gwen kesal. Ia sangat kesal pada ulah Crow yang selalu mengerjainya. Sekalipun Gwen sering memaki dan berlaku kasar. Crow tetap saja tersenyum padanya dan selalu berusaha untuk mendekati Gwen.
"Bagaimana jika aku bersama pria lain, apakah Uncle Crow berhenti mengangguku?" gumam Gwen.
Karena sikap agrasif Crow, Gwen cukup kesal dan merasa terhina karena hal ini.
Usai kembali dari segala kegiatannya, Gwen harus tetap terjaga untuk menyelesaikan tugas kuliah miliknya.
Duduk di depan meja belajarnya dengan beberapa peralatan lukis yang tergelatak di atas meja. Mulai membuat pola gambaran awal, dan perlahan memberikan warna-warna indah di atas gambaran utama.
Huh! "I'm so tired..." ucap Gwen, lalu perlahan bersandar di kursi belajar miliknya. Karena kursi tersebut dapat berputar, tiba-tiba posisi Gwen sudah menghadap ke arah belakang.
Gwen masih belum menyadari jika ada sosok yang memutar balik kursi miliknya. Gwen masih terlelap dan terlihat sangat kelelahan setelah kegiatan sepanjang hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/267504595-288-k356858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Paman Mesum (Ongoing)
Romans⚠️Mature Romance "Mengapa kau begitu marah, baby? Bukankah aku hanya ingin bermain denganmu?" ucap seorang pria sambil memegang kedua tangan seorang gadis manis. "Uncle! Lepaskan! Aku tidak suka dengan pria mesum seperti Uncle!" Teriak seorang gadi...