Mengetahui jika Gwen sedang bersama pria lain, tentu saja hal itu membuat Crow sangat cemburu. Crow pun berniat untuk menyusul Gwen yang sedang bersama Elezar, si senior tampan itu. Namun, Jacob tiba-tiba menghalangi niat dari Crow.
”Kau tahu, tindakanmu ini hanya akan membuat Gwen semakin tidak menyukaimu. Jika kau sungguh-sungguh padanya, gunakanlah cara yang sportif. Oke!” Tegas Jacob menahan kepergian Crow.
”Lalu, aku harus diam menunggu kepulangan Gwen..” Balas Crow kesal, namun tiba-tiba dering ponselnya berbunyi. Seorang teman mengajak Crow untuk bertemu di sebuah kedai minuman. Alhasil, Crow pun pergi ke sana, sebagai pelepas penatnya.
“Baik, aku akan pergi ke kedai minuman itu.” Ucap Crow, lalu menutup panggilan.
”Crow, jangan lupa, akhir pekan ini kita akan bertemu dengan orang-orang dari pemerintahan pusat. Sediakan waktumu.” Ucap Jacob, lalu melangkah masuk ke kambali ke dalam istana.
Jacob si pria tenang nan elegant, selalu bersikap bijak di dalam segala situasi. Tak ingin terusik dengan lingkungan sekitar, Jacob terbiasa fokus hanya pada urusannya saja.
***
Sementara itu...
Gwen terlihat bahagia bersama Elezar di sebuah festival seni, sebut saja itu sebuah pameran seni. Gwen si pecinta seni pun, dibuat takjub akan keindahan karya yang ada di sana.
”Wow amazing! Ini sangat indah, senior.” Ucap Gwen dengan mata berbinar-binar.
”Apa kau menyukai koleksi-koleksi seperti ini?” tanya Elezar, lalu mengajak Gwen untuk melihat seni pahat yang berada di sisi ujung pameran.
”Indah sekali, senior..” Ucap Gwen.
”Kau berminat untuk menyimpannya?” tanya Elezar, lalu mengambil salah satu seni pahat yang terbuat dari kayu, berbentuk sepasang kekasih yang sedang duduk di sebuah ayunan.
”Apakah aku boleh memilikinya?” tanya Gwen.
”Tentu saja.” Elezar pun melakukan pembayaran di meja kasir, sedangkan seni pahat itu sudah berada di sebuah kotak yang terbungkus dalam paperbag.
Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan senja. Elezar bergegas untuk mengajak Gwen pulang kembali ke Istana, seperti janjinya pada Jacob.
••• •••
Keduanya pun sudah berada di dalam mobil milik Elezar.
”Waktu terasa begitu cepat, bukan?” Ucap Elezar, sembari menyetir.
”Yah, padahal aku masih sangat ingin melihat-lihat.” Balas Gwen yang masih merasa terkagum.
”Namun, sebagai seorang pria, aku harus menepati janjiku pada pangeran Jacob.” Ucap Elezar, lalu mereka pun tiba di gerbang Kastil.
***
Kastil Kediaman Keluarga Jarfis•
Di sebuah paviliun area Kastil, Jacob sudah duduk di depannya menatap ke arah kedatangan Gwen dan Elezar.
Elezar melangkah menuju ke arah Jacob, dan menghantarkan Gwen tiba dengan keadaan baik.
”Salam untuk cahaya kerajaan, Yang mulia Putra Mahkota, aku sudah mengantar Nona Puteri Gwen, aku akan segera pulang.” Ucap Elezar dengan penuh penghormatan.
”Terima kasih, sudah menepati janji.” Balas Jacob singkat, Elezar pun bergegas pulang dengan menggunakan mobil sport mewah miliknya.
Sementara itu, Gwen masih duduk di teras paviliun tempat Jacob sedang berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/267504595-288-k356858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Paman Mesum (Ongoing)
Romansa⚠️Mature Romance "Mengapa kau begitu marah, baby? Bukankah aku hanya ingin bermain denganmu?" ucap seorang pria sambil memegang kedua tangan seorang gadis manis. "Uncle! Lepaskan! Aku tidak suka dengan pria mesum seperti Uncle!" Teriak seorang gadi...