Photoshoot

3.8K 209 2
                                    

Taeyong terbangun pagi-pagi sekali, dia terduduk lama diatas tempat tidurnya memikirkan kembali tentang rencananya untuk merayu Jung Jaehyun. Dia mendengus kesal karena tak tahu apa yang akan dia lakukan tentang hal itu. Dia harus punya rencana yang matang.

Taeyong memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap lalu turun untuk sarapan. Saat tiba di dapur dia melihat Jaehyun sudah duduk disana membaca koran pagi.

Dihadapannya sudah tersedia secangkir kopi dan sepiring sarapan. Pria itu hanya meliriknya sekilas dan kembali membaca korannya.

Menyebalkan! Dengus Taeyong.

Jaehyun melirik Taeyong, hati kecilnya ingin meminta maaf atas ucapan kasar yang dia lontarkan semalam. Dia memang sedikit keterlaluan, dia merasa bersalah saat melihat pria manis itu menangis dan berlari masuk kamar. Tapi dia terlalu gengsi untuk memulainya.

Jaehyun memegang erat koran di tangannya saat melihat penampilan pria itu yang memakai hotpans dan tanktop. Dilihatnya pria itu duduk di sisi kirinya membuat Jaehyun bisa melihat dengan jelas penampilan nya yang panas.

Andai saja Taeyong bukan putra Revandra...Sial Kenapa dirinya harus berpikir kearah sana. Batinnya.

"Aku akan pergi jalan-jalan hari ini" suara Taeyong membuyarkan lamunan Jaehyun.

"Supir akan mengantarmu" kata Jaehyun datar.

Mencoba untuk bersikap seperti biasanya. Tetap tenang dan fokus.

"Mmm.. Aku, temanku akan menjemputku" jawab Taeyong.

"Siapa?" tanya Jaehyun tajam.

"Doyoung" jawab Taeyong lirih.

"Pria semalam yang mengantarmu pulang?" tanya Jaehyun. Tangannya mencengkram erat garpu yang dia pegang.

"Ya" jawab Taeyong. "Tapi aku janji akan pulang cepat, sungguh" kata Taeyong cepat.

Jaehyun terdiam lama, melihat kearah Taeyong dengan intens membuat Taeyong jengah. Sial kenapa pria ini terlihat tampan, batin Taeyong.

Taeyong menundukan wajahnya yang merona, berpura-pura menikmati sarapannya.

"Baiklah, kau kuijinkan. Tapi ingat, jangan pulang terlalu larut" kata Jaehyun dengan nada dingin.

"Ya, sir" Taeyong tersenyum lebar kearah Jaehyun.

Sesaat Jaehyun terpana karena ini pertama kalinya pria itu tersenyum padanya. Sebenarnya Jaehyun enggan untuk memberikan ijinnya, tapi dia teringat kalimat pria itu tadi malam, Jaehyun tak berhak mengaturnya.

Jaehyun sadar akan hal itu. Tapi semalam amarahnya tersulut saat melihat pria manis itu dengan berani mencium pria lain di depan matanya, dan pria itu balas mencium nya.

Jaehyun tak mengerti kenapa dia sangat marah. Dan tak mampu mengontrol emosinya malam itu. Dan itu membuatnya merasa gelisah.

Jaehyun beranjak dari kursinya, menyambar jasnya dan berlalu pergi, sebelum dia melakukan hal-hal bodoh.

Taeyong yang melihatnya mendengus kesal. Bagaimana bisa dia punya pikiran akan menggoda pria menyebalkan itu. Melihat kearahnya saja, pria itu sudah enggan.

Doyoung menghubungi Taeyong dan berkata dia akan menjemput Taeyong di penthouse Jaehyun. Doyoung datang satu Jam kemudian dan langsung mengajak Taeyong ke lokasi pemotretannya di daerah Midtown.

"Katakan padaku, apakah si tuan seksi benar-benar marah padamu?" tanya Doyoung saat mereka berada di dalam mobil.

"Yeahh, begitulah" jawab Taeyong bosan.

"Apakah menurutmu dia marah karena kau pulang malam, atau karena kau bersama seorang pria yang menciummu didepan mata nya?" Tanya Doyoung menggerak-gerakan alisnya.

Privatter Jaeyong🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang