Flashback off

4.5K 222 36
                                    

Taeyong kembali menenggak minumannya, hingar bingar Club menjadi tempat menumpahkan kekesalannya pada Jaehyun.

Dia merasa kecewa dan juga merasa bodoh.
Dasar pria bodoh, bajingan arogan mata
keranjang. Makinya terus menerus. Taeyong mencoba berbaur dengan orang-orang di lantai dansa, menari bersama beberapa pria.

"Sweetie, kau disini?" sapa seseorang menepuk bahunya ketika Taeyong sedang asik menari dengan seorang pria.

Taeyong membalikan tubuhnya dan menjerit senang. "Doyoung..! Ya Tuhan, kau tampan sekali." kata Taeyong terkekeh memeluk tubuh Doyoung. "kau kemana saja?"

Doyoung mengendus Taeyong dan mengernyitkan hidungnya. "Kau mabuk sweetie, biar ku antar pulang."

"Aku tidak mabuk Doyoung, aku tidak mau pulang! Aku masih mau disini!" rengek Taeyong kembali duduk dan memesan minuman lagi.

"Kau harus pulang Yong, ini sudah larut malam." Doyoung berkata. "Kau tak ingin membuat Jaehyun mengamuk seperti waktu itu bukan?" lanjutnya.

Taeyong mendengus "Si tuan arogan itu sedang tidak di rumah, dia sedang bersenang-senang dengan salah satu kekasihnya, naik kapal pesiar, berkeliling-keliling." jawab Taeyong sinis lalu tertawa tertahan-bahak.

"Ah. Aku mengerti sekarang, kau mabuk-mabukan karena dia meninggalkanmu sendirian." goda Doyoung.

"Terserah kau sajalah." jawab Taeyong ketus
membuat Doyoung terbahak dan semakin yakin akan dugaannya.

"Jangan katakan kau mulai jatuh cinta pada
pria seksi itu." goda Doyoung lagi.

"Tidak...tidak...tidak" seru Taeyong.

"Yeah, memang sebaiknya begitu." jawab Doyoung tetap tak percaya.

"Apa maksud mu?" Taeyong mengernyit bingung,

"Kau tahu sweetie, kau terlalu muda dan lugu untuk seorang Jung." ucap Doyoung menahan tawa saat melihat wajah geram Taeyong. "Lagipula selama ini, pria itu selalu berkencan dengan wanita dan pria dewasa bukan dengan pria seusiamu." lanjutnya

"Memangnya kenapa dengan pria seusiaku?"
Tanya Taeyong ketus. "Jangan karena usia kami muda, lalu kalian berpikir bahwa kami tak bisa memuaskan hasrat kalian!" Desisnya.

Doyoung melihat Taeyong mengepalkan tangannya dan meraih minumannya, menenggaknya dengan kasar membuat Doyoung tersenyum lebar. Sepertinya dia mengerti mengapa pria itu terlihat gusar.

Taeyong terus menenggak minumannya walau Doyoung sudah berusaha mengingatkannya. "Ayolah prince, kita pulang sekarang." bujuk Doyoung yang merasa khawatir dengan kondisinya.

Taeyong meletakan gelasnya yang sudah kosong dan berusaha berdiri tapi tubuhnya terasa limbung, semua terasa berputar. Doyoung menangkap tubuh Taeyong yang akan terjatuh dan menggendongnya keluar.

*****

Taeyong mengerang, kepalanya terasa berat sekali. Rasa mual membuat dia cepat-cepat bangkit dan lari ke kamar mandi memuntahkan semua isi perut nya. Entah
sudah berapa gelas minuman beralkohol
yang dia tenggak semalam, itu adalah kali
pertamanya dia mabuk.

Taeyong menyandarkan tubuhnya di wastafel kamar mandi, menggosok giginya dan mencuci wajahnya lalu melepaskan pakaiannya. Kepalanya masih terasa berdenyut sakit.

Dengan tubuh telanjang Taeyong berjalan
gontai kembali ke kamarnya, langkahnya
terhenti saat dia melihat Jaehyun duduk di sofa menatap kearahnya dengan tatapan tajam. Di hadapannya tersedia sarapan pagi.

Taeyong menelan ludah dengan susah payah, tubuhnya lemas dia bisa melihat aura
kemarahan dari Jaehyun. Dengan menahan
malu Taeyong berjalan perlahan menuju lemari pakaiannya dan menarik salah satu jubah untuk menutupi tubuh telanjangnya.

Taeyong membalikan tubuhnya, menunggu Jaehyun bicara, dilihatnya pria itu masih
menatap tajam kearahnya, membuat Taeyong salah tingkah.

"Duduklah, makan sarapanmu lalu minum
obatnya. Setelah itu aku ingin bicara denganmu." Kata Jaehyun berjalan keluar.

Taeyong sarapan dengan lahap, entah kenapa tiba-tiba selera makannya kembali lagi. Dia makan banyak, mempersiapkan dirinya untuk nanti saat dia berhadapan dengan Jaehyun.

Jaehyun datang kembali ke kamar nya, setelah Taeyong selesai makan dan berganti pakaian. Pria itu terlihat sangat dingin membuat Taeyong sedikit gemetar. Pria itu melempar sebuah tabloid yang halaman depannya terdapat foto-foto dirinya tadi malam sedang menari dengan beberapa pria dan foto dirinya tengah digendong oleh Doyoung.

Taeyong mengerang ngeri, dia tak menyangka akan menjadi santapan gosip para paparazzi. Taeyong melirik kearah Jaehyun yang menatapnya tajam dan sinis.

"Apakah kau biasa bertingkah seperti itu?." tanyanya tajam. "Mabuk-mabukan dan pulang dalam pelukan seorang pria?"

Taeyong menggertakan giginya "jaga ucapanmu Mr. Jung."

"Kenyataannya memang begitu Mr. Lee." potong Jaehyun tajam.

"Kau bicara seolah-olah aku seorang gigolo dan kau seorang yang suci." tukas Taeyong geram. "Dengar Mr. Jung, aku tidak seperti wanita dan pria jalang yang sering terlihat bersamamu, aku hanya menari di Club dan diantar pulang oleh sahabatku."

"Kita berdua tahu, aku bukan orang yang suci, dan tahu apa kau tentang wanita-wanitaku, heh?" Tanya Jaehyun tajam, mencengkram tangan Taeyong erat, menarik tubuh pria itu hingga membentur dada bidangnya.

Ekspresi terkejut terpancar dari wajah Taeyong. "Siapapun tahu pria seperti apa teman kencanmu!" Desis Taeyong

Jaehyun terkekeh. "Yang pasti pria yang kukencani bukan seorang pembangkang, mereka sangat patuh padaku tidak seperti seseorang yang ku kenal."

*Flashback off

~~~~~~

Pasti banyak yang ga sadar flashback nya baru kelar wkwkk, maaf ya klo flashback nya kepanjangan.

*Btw typ yang gigolo itu saya ga tau benar apa salah, nnti ketik jalang di hujat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Privatter Jaeyong🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang