Kemarahan Jaehyun

4K 227 1
                                    

Jaehyun setengah berlari menaiki tangga menuju kamar Taeyong. Amarahnya menggelegak. Bahkan Evelyn tak pernah melihat Jaehyun semarah ini.

"Dimana pria itu?" Tanya Jaehyun pada Evelyn.

"Di kamarnya." Jawab Evelyn.

Jaehyun berjalan menuju kamar Taeyong. Lalu dia membuka pintu kamar Taeyong dengan kasar membuat pria itu terkejut. Dilihatnya pria itu berdiri hanya memakai handuknya. Aroma sabun dan shampo menusuk indera penciuman Jaehyun.

Taeyong panik saat Jaehyun berjalan mendekatinya. Kedua tangannya mencengkram erat handuk di pinggangnya.

Jung Jaehyun terlihat sangat marah, tangannya memegang sesuatu dengan erat membuat urat-urat tangannya menonjol.

Jaehyun melemparkan sebuah majalah kearah Taeyong. "Apa yang ingin kau jelaskan tentang foto-foto ini?" katanya dengan nada dingin.

Taeyong meraih majalah yang terjatuh di kakinya, dan mulai membukanya. "Ya Tuhan, astaga!" Seru Taeyong menutup mulutnya dengan tangan.

Mata Taeyong terbelalak saat melihat foto-fotonya beberapa hari yang lalu kini terpampang di salah satu majalah fashion.

"Jadi ini yang kau kerjakan saat berjalan-jalan dengan temanmu?" desis Jaehyun tajam.

Taeyong tak mengerti kenapa Jaehyun begitu marah padanya. Ini hanya sebuah foto. Ya, walaupun dengan pakaian yang sangat seksi dan nyaris membuatnya terlihat telanjang.

Tapi apakah Jaehyun tak bisa melihat nya dari sisi seni dan keindahan lagipula bukankah mantan istrinya dulu juga seorang model?.

"Apa yang kau ributkan sebenarnya, ini hanya foto. Beberapa hari yang lalu Doyoung mengajakku ke lokasi pemotretannya. Tapi ketika tiba disana, partnernya membatalkan kontrak. Aku diminta untuk menggantikan wanita itu. Hanya itu." jelas Taeyong.

Rahang Jaehyun menegang. "Dengan pakaian seperti ini?, nyaris memperlihatkan tubuhmu?. Apa yang kau pikirkan sebenarnya young man, setiap pria bisa melihat tubuh polosmu. Atau memang itu yang kau harapkan?" Tuduhnya.

Taeyong menganga tak percaya mendengar perkataan Jaehyun. Berani sekali pria itu!

"Dengar ya, pria tua sok suci! Aku tak pernah mencoba merayu pria dengan tubuhku, aku bukan pelacur seperti wanita-wanitamu. Dan aku sangat tidak suka dengan sifat bossy mu itu. Kau bersikap seolah-olah kau adalah Ayahku. Atau kau senang memikirkan untuk mencoba mengendalikanku dan mengatur hidupku?" bisik Taeyong tajam didepan wajah Jaehyun.

Jaehyun menggeram, sudah cukup, teriak batinnya. Jaehyun menggenggam erat rambut Taeyong, membuat pria itu memekik sakit.

"Ide untuk mengendalikanmu memang sempat melintas di kepalaku prince. Jadi, mari kita lihat apakah kau bisa ku kendalikan" desisnya di bibir Taeyong.

Nafas Taeyong terengah, handuk yang menutupi tubuhnya terlepas. Secepat itu pula bibir Jaehyun melumat bibirnya. Taeyong mengerang. Jaehyun meraih tubuh telanjang Taeyong dalam dekapannya. Dibelainya tubuh telanjang itu.

Tubuh Taeyong lemas, ini tak sama seperti ciuman yang pernah dia rasakan sebelumnya. Ciuman Jaehyun sangat dalam, bernafsu dan sangat menguasai. Taeyong berpegangan erat pada bahu Jaehyun saat tangan pria itu meremas dadanya, putingnya menegang dan terasa pedih bergesekan dengan kemeja Jaehyun.

Jaehyun mendorong tubuh Taeyong hingga jatuh telentang diatas tempat tidur, dia memandang kearah tubuh polos Taeyong. Jaehyun melihat pria itu terengah dan pasrah seluruh tubuhnya merona karena gairah, penisnya terlihat basah oleh cairan.

Jaehyun memejamkan matanya, nafsu dan akal sehatnya berperang saat melihat tubuh ranum Lee Taeyong. Kejantanannya menegang ingin mengklaim kepemilikannya atas pria itu. Mengendalikan sifat pembangkang Lee Taeyong. Memperkenalkan pada pria itu apa arti dari mengendalikan.

Tangan Jaehyun terkepal saat bayangan dirinya mengendalikan dan menguasai tubuh Lee Taeyong.

Dia membuka matanya melihat pria itu menatap kearahnya, Jaehyun bisa melihat nafsu berkelebat dalam mata biru itu.

Jaehyun mengerang dan memaki, meninggalkan Taeyong yang masih berbaring dan diliputi nafsu. Jaehyun menutup pintu dengan kasar.

Taeyong yang melihat kepergian Jaehyun merasa sangat kecewa dan terhina diperlakukan seperti itu.

Taeyong menangis terisak. Pria itu benar-benar brengsek. Dan kenapa Taeyong harus merasa sangat kecewa karena Jaehyun tak menginginkan nya.

Taeyong menangis hingga jatuh tertidur dalam keadaan tanpa busana.

********

Jaehyun menghubungi seseorang masih dalam keadaan marah dan frustasi.

"Jim, aku ingin kau menarik semua majalah Fashion X yang terbit hari ini, jangan sampai terlewat. Aku tak mau tahu!" Perintah Jaehyun, lalu menutup telponnya.

Jaehyun menghela nafas panjang, dia mengurung diri di ruang kerjanya. Malam ini dia benar-benar brengsek, nyaris tidur dengan pria kecil putra temannya.

Lee Taeyong, desahnya frustasi. Dia sangat marah saat salah satu temannya membawa sebuah majalah fashion dan mengomentari seorang model dengan nada cabul. Karena penasaran akhirnya Jaehyun melihat majalah tersebut dan betapa terkejutnya dia saat melihat foto Taeyong beserta teman prianya berpose mengenakan gaun yang nyaris memperlihatkan seluruh tubuh pria itu.

Dengan perasaan marah Jaehyun memutuskan untuk pulang siang itu juga, ingin tahu alasan pria itu berpose seperti itu.

Jaehyun menenggak minumannya lagi, bayangan tubuh telanjang pria itu terus menari di pelupuk matanya. Andai saja Jaehyun tak meninggalkannya tadi, mungkin saat ini dia bisa tahu bagaimana rasa pria itu, mendengar desahan dan juga erangannya.

Jaehyun melempar gelasnya hingga pecah Karena kesal. Dia ingin sesuatu untuk melampiaskan amarah juga rasa frustasinya akan pria itu, dia menghubungi seseorang untuk menemaninya malam ini. Seseorang yang bisa dia kendalikan dengan mudah, bukan kucing liar seperti Lee Taeyong.

Tapi keinginan untuk kembali ke kamar Taeyong begitu kuat. Dia ingin mencicipi tubuh ranum pria itu, menyetubuhinya dengan kasar dan membisikkan kata-kata vulgar ditelinga pria itu. Mendengar dia menjeritkan namanya, diantara nafasnya yang memburu.

Sial! Benar-benar sial! Erang Jaehyun.

Privatter Jaeyong🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang