07. Ordinary Day

20 3 0
                                    

~■□○●○□■~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~■□○●○□■~

Suatu pagi hari yang cerah dengan bau petrichor akibat hujan yang melanda semalaman. Di rumah sakit itu pagi-pagi sekali sudah banyak pasien mengantre khususnya diantrean dokter bedah atau dokter penyakit dalam, memang itu pemandangan yang biasa setiap paginya dan ya itu yang menjadi hal minus bagi orang-orang yang menggunakan BPJS. Namun, apa boleh buat mereka tidak punya pilihan lain, sebenarnya ada tapi ya mereka sudah terlanjur membayar BPJS kesehatan setiap bulannya, bukannya saat seperti ini hal itu digunakan..

Jefran tengah bersiap-siap pulang setelah beberapa hari tinggal di rumah sakit, kali ini dia lebih lama berada di tempat ini biasanya 4 sampai 5 hari dia sudah bisa pulang. Jefran menjalani serangkaian tes yang dia sendiri tidak tau, dia hanya melakukan semua perkataan dokter. Bukannya tidak ingin tau, tapi Jefran pasrah dia menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan apapun yang terjadi kepadanya mungkin itu yang terbaik.

Bagi Jefran rumah sakit ini sudah seperti rumah keduanya, tak terhitung jumlahnya berapa kali dia menyambangi rumah sakit ini. Tapi Jefran tidak seperti pasien pada umumnya yang hanya berbaring seharian. Kalau ditanya apakah dia sakit.. jawabannya tentu saja dia sakit. Tapi dia masih lebih dari mampu untuk sekadar melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Dan ditaman itu adalah tempat favoritnya, untuk melarikan diri atau menjauhkan diri dari aroma yang menyengat dari obat-obatan di dalam sana yang keluar masuk ke paru-parunya. Kadang Jefran berpikir apakah akan berefek buruk jika seseorang terus menerus menghirup bau obat-obatan yang sangat menyengat itu. Tapi selama ini para dokter dan para perawat serta orang-orang yang bekerja di rumah sakit tidak pernah sekalipun terdengar ada berita seseorang kehilangann nyawa akibat terlalu sering menghirup obat-obatan. Pemikiran konyol memang.. itu semua karena Jefran merasa muak terus bolak-balik keluar masuk rumah sakit.

Ibunda Jefran menyempatkan untuk menelpon suaminya, karena ayah Jefran itu saat ini sedang bekerja di luar negeri. Tepatnya beliau bekerja sebagai duta besar di korea selatan, sudah lama sejak ayahnya pulang ke rumah. Namun, Jefran dan Ibunya sangat mengerti bahwasannya itu sudah jadi tanggung jawab ayah untuk bekerja menafkahi mereka. Sehingga mereka hidup berkecukupan seperti saat ini.

Jefran beberapa hari yang lalu dan alasan kenapa berada di rumah sakit ini karena dia tiba-tiba tak sadarkan diri saat sudah pulang setelah menyambangi sebuah yayasan. Apalagi kalau bukan karena penyakit jantungnya itu kambuh terkadang meskipun dia tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, tiba-tiba penyakitnya itu kambuh. Dan hingga akhirnya saat tersadar dia berada di tempat ini.

Saat ini jam menunjukkan pukul 8 pagi Jefran dan ibunya masih diruangan sedang mengemas barang-barang bersiap untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba datang seorang anak laki-laki yang memakai hoodie mint yang menenteng sebuah kantong kresek.

"Nak Nathan kamu kesini". Ucap ibunda Jefran yang melihat anak laki-laki itu

"Iya bu, mau jenguk bang jefran. Maaf Nathan baru sempet jenguk sekarang".

That Man | Jaehyun [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang