02. For the first time we meet?

42 8 0
                                    

-•••●○■○●•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••●○■○●•••-

Alanna mencoba untuk mengiris nadinya sendiri menggunakan sebuah pisau yang sedari tadi ia sembunyikan. Namun, belum juga pisau itu mengenai nadinya, seseorang merampas dan membuang pisau itu jauh-jauh. Telat beberapa detik saja bisa dipastikan tangan Alanna akan bersimbah darah.

"Balikin pisau gue woyyy". Teriak Alanna sembari tak sadar air mata berlinang membasahi pipinya.

"Lo ngapain? Lo mau bunuh diri??"

"Itu bukan urusan lo. Cepet balikin".

"Gak, gue emang ga tau apa masalah lo dan apa yang lo hadepin, tapi satu hal yang pasti bunuh diri itu bukan jalan keluar yang tepat".

"Terus apaa?? "

"Ingat satu hal, diluar sana banyak banget orang yang pengen hidup tapi gak bisa".

"Tapi itu bukan gue. Gue udah cape".

"Lo harus ngehargain kehidupan, Tuhan udah kasih lo kehidupan terus lo mau nyerahin kehidupan lo gitu aja, Tuhan juga gak akan senang kalo hamba-Nya datang tanpa dipanggil".

"Tapi lo ga akan ngerti apa yang gue rasain".

"Iya gue gak akan ngerti, tapi percaya sama gue bahwa badai pasti berlalu, seberat apapun masalah lo, waktu pasti bisa nyembuhin itu dan lo tau akan selalu ada pelangi setelah badai bahkan badai yang sangat buruk sekalipun".

"Tapi coba lo pikir lagi.. emang setelah hujan badai itu bakalan selalu ada pelangi? Gak kan??".

"Iya lo bener gak semua hujan badai itu selalu ada pelangi. Tapi yang pasti akan ada cerah setelah hujan reda".

Alanna terdiam membisu mendengar perkataan dari lelaki itu. Air matanya yang dari tadi menetes makin menjadi-jadi, isak tangisan pun tak terbendung lagi.

"Yaudah, sekarang lo kembali keruangan lo".

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan suster yang mengantarnya Alanna tadi.

"Pasien Alanna, saya mencari anda dari tadi. Mari saya antarkan ke kamar".

"Tidak usah sus, biar saya aja yang mengantar pasien ini". Ucap Jefran

Setelah berjalan beberapa saat mereka sampai di kamar tempat Alanna. Lelaki itu membantunya mendorong kursi roda sampai kamarnya bahkan sampai memangku Alanna ke tempat tidurnya.

"Sekarang lo istirahat, dan inget kata gue tadi. Oh ya nama gue Jefran". Ucap lelaki itu sambil beranjak meninggalkan ruangan.

Alanna tidak merespon perkataan lelaki itu dan hanya menatap kosong.

~■○●○■~

Keesokan paginya...
Tok..tok..tok... pakeet

That Man | Jaehyun [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang