02

1.8K 92 74
                                    

Jangan lupa tekan tombol votenya "⭐"

~Happy Reading~


"Zeya, ayo cepat!"

"Iya ma, tunggu sebentar." Zeya sedari tadi sibuk di dalam kamar bukan karena sedang memilih baju ataupun berdandan melainkan dirinya sibuk menutupi kissmark di lehernya yang terlihat sangat jelas.

Butuh waktu yang cukup lama bagi Zeya untuk menutupi kissmark di lehernya itu sampai akhirnya kissmark tersebut dapat ia samarkan dengan make up nya.

Namun kissmark di area pundak maupun dadanya belum bisa ia hilangkan dan itu mengharuskan Zeya untuk menggunakan dress tertutup demi keselamatan dirinya.

Tinggal sentuhan terakhir yaitu semprotan parfum peach pada tubuhnya dan Zeya pun telah siap untuk pergi menemui calon ayah tirinya.


◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐


"Ini restorannya?" Tanya Zeya sesaat setelah dirinya dan sang mama tiba di depan restoran mewah yang akan menjadi tempat pertemuan mereka.

"Iya. Ayo masuk." Ajak Mina sembari menggandeng tangan anak tunggalnya.

Zeya mengikuti langkah sang mama. Ia berjalan tepat disampingnya sembari memperhatikan suasana di dalam restoran mewah bernuansa klasik ala-ala Eropa ini dengan cukup teliti.

Sejenak Zeya bingung, mengapa tidak terlihat kehadiran manusia lain disini selain dirinya, sang mama maupun pelayan restoran yang menggunakan seragam serta jas serba hitam-putih.

Namun dirinya kemudian tersadar bahwa calon ayah tirinya adalah sosok kaya raya dan jelas calon ayahnya itu telah menyewa seluruh restoran ini khusus untuk mereka bertiga saja.

"Nah itu dia calon ayah baru kamu Zey. Bersikap yang sopan ya dihadapan dia." Ucap Mina dengan tatapan mengarah pada 1 pria yang duduk membelakangi mereka.

Entah kenapa Zeya merasa begitu gugup untuk menemui calon ayah barunya ini.

"Mas!" Sorak Mina begitu gembiranya sembari memeluk sang calon dari belakang.

"Hai sayang, kamu sudah datang."

"Iya. Aku kesini sama anakku namanya Zeya."

Deg

"Sial!" Satu kata yang terucap di dalam hati Zeya.

Tubuhnya seketika diam membeku. Mulutnya tertutup rapat dan terasa kelu. Pria di hadapannya juga sempat mengalami hal yang sama namun dengan cepatnya pria itu membalikkan keadaan dengan tersenyum ke arah Zeya seolah tidak pernah terjadi apapun diantara mereka.

Zeya masih menatap lekat kedua mata tajam itu. Mata yang sempat menatap dirinya dengan penuh puja. Namun Zeya sangat tidak menyangka bahwa sosok ayah tirinya merupakan partner ONS nya yang pernah ia puja karena kesempurnaan fisiknya.

Mina menatap heran kedua orang di hadapannya lalu ia menepuk pundak sang anak.

"Zeya, perkenalkan dirimu pada Daddy Jay."

𝐃 𝐀 𝐃 𝐃 𝐘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang