"Apaaaaaaa" Teriak mereka serempak sambil menatap horor(?) Bu Uci.
"Hmm.. Ada yang salah? Atau kalian mau nilai nya merah buat semester ini" Ucap Bu Uci sambil tersenyum sekaligus mengancam.
"Tapi Bu, apa gak sebaiknya biar kita-kita aja yang milih pasangan duet, maaf yaa Bu bukannya lancang tapi kan Ibu tau sendiri kita semua tidak pernah akur loh bu" Kata Via berusaha bernegosiasi sama Bu Uci.
"Iya Bu, kalau acaranya ntar malah gagal gara-gara kami berantem di atas panggung gimana dong bu?" kata Shilla dan di anggukan bersama yang lain.
"pokoknya Ibu gak mau tau, bagaimanapun kalian berdelapan tidak ada yang protes-protes dan mengenai teman duet kalian udah fix tidak ada ganti-ganti" Ancam bu Uci dengan mata melotot yang membuat mereka serempak mengganggukkan kepala secara otomatis.
"Iya buu, kami tidak akan protes lagi deh dan kami juga harus pamit karna sudah lewat jam masuk" Kata Rio kemudian di anggukin sama semuanya.
"Yaudah kalian bisa pergi sekarang tapi pulang sekolah, kalian harus berkumpul di ruang musik" Kata Bu Uci sambil tersenyum tipis melihat murid-murid berbakat tersebut keluar dari ruangannya.
"Kita lihat sampai dimana mereka akan tetap bermusuhan dan saling bertengkar kalau kebersamaan yang akan mereka lalui selama latihan ini" ucap Bu Uci dalam hati dengan senyum tipisnya.
*****
Ruang musik sepulang sekolah.
Karena tiba-tiba saja Bu Uci mendapat kabar kalau anaknya masuk RS dan hanya menyuruh mereka berdelapan latihan sendiri dengan pengawasan satpam sekolah dan tentunya Rio sebagai ketua osis untuk melihat apakah mereka latihan apa tidak dan mereka gak boleh keluar ruang musik sebelum jam 5 sore kalau ada yang melanggar siap-siap saja kena hukuman keesokkan harinya.
"Dering telponku membuatku tersenyum di pagi hari..kau bercerita semalam.."
"Stop..stopp.. heii kak ngapain sih lo yang nyanyi ini kan bagian gue bukan elo kak" Kata Via tiba-tiba menghentikan latihan menyanyi nya dengan Alvin.
"Hey, dengar yah ini nih bagian gue yang nyanyiin dan lebih bagus kalau gue yang pembukanya bukan elo, yang ada ntar lagunya malah hancur" Kata Alvin dengan santainya.
"Apa??? hancur?? maksud lo kak suara gue gak bagus? hello gue kasih tau yah kak, hampir semua lagu yang di bawain sama SISA gue yang jadi pembukanya dan selalu di sukai banyak orang bukan kayak elo kak setiap ngeband cuma dapat bagian reff sama belakang lagu doang" ucap Via sambil mengejek yang membuat Alvin semakin menggap-menggap sambil matanya melotot walau tetap aja matanya masih sipit.
"Elo.. itu karna kalau gue yang jadi pembukanya takutnya ntar cewek-cewek pada histeris dengarin suara merdu gue" kata Alvin saking pedenya yang membuat Via yang mendengar kenarsisan Alvin pengen muntah apalagi Rio yang gak sengaja lewat.
plakkkk..
"Njirrr.. hei yo, apaan sih elo main nimpuk-nimpuk pala gue pakai stik drum dikira pala gue drum apa" kata Alvin sambil mengelus kepalanya di getok kepalanya oleh Rio.
"Makanya jadi orang gak usah kepedaan tinggi mana ada suara lo bagus ckck yang ada suara lo kayak drum pecah" kata Via terus mengejek Alvin.
"Apa?? elo mau cari.."
"Udah napa sih berantem mulu daritadi, pokoknya gue gak mau tau kalau kalian berdua harus selesai nih hari pembagian suaranya kalau enggak gue yang kena imbasnya dari Bu Uci" kata Rio dengan aura yang menegaskan bahwa ancaman bu Uci gak main-main.
"Iya iya, lo tenang aja sebelum jam 5 nih pembagian suaranya sudah selesai" Ucap Alvin menyiakan ucapan Rio karna kalau gak otomatis bukan cuma Rio yang kena hukuman tapi dia dan Via juga yang bakalan kena imbas dari hukuman bu Uci.
"mending gue yang kena hukuman daripada dia yang kena" guman Alvin dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Jutek VS Cowok Gak Peka
Teen FictionBagaimana jadinya kalau cewek jutek ketemu sama cowok gak peka? Yang satunya jutek sama namanya cinta dan yang satunya gak peka sama namanya cinta? Bagaimana kalau Jutek dan Gak peka jatuh cinta? Akankah hubungan cinta mereka akan bertahan lama? A...