Rio POV
Hari ini gue lagi mengontrol siapa-siapa saja siswa yang datang terlambat dan siapa-siapa saja yang tidak memakai atribut sekolah padahal sekarang sudah jam 07:35 tapi masih banyak yang terlambat mau jadi apa mereka nanti dimasa depan.
"Hey bajunya disisip jangan dilipat gitu, itu kenapa sepatunya sebelah biru sebelah hitam?"tanya gue tiba-tiba melihat seorang siswa memakai sepatu beda warna.
"Ini tren kak, masa kak Rio gak tau tren kayak gini"ucap tuh siswa yang kemungkinan siswa kelas 10.
"Tren-tren mana tren kayak gitu, bilang saja salah ngambil sepatu, ini kartu peringatan nanti bawa keruang piket"ujar gue mengelengkan kepala dan menyerahkan sebuah kartu merah tanda poin untuk anak-anak bermasalah.
"Hehe, iya kak ketos"ujarnya nyengir dan berlari dari hadapan gue sambil membawa kartu yang gue kasih karna bel sudah berbunyi 20 menit yang lalu.
"Eitsss.. lo mau kemana"kata gue menarik baju belakangnya enak aja main lewat di depan gue.
"Duhh.. gue udah terlambat nih bentar lagi gue ulangan MTK jadi please gue gak mau cari masalah sama lo kak"ucapnya sambil bersiap pergi lagi tapi gue lebih gesit dari dia dan seketika gue udah berdiri didepannya dan membuat dirinya gak bisa pergi lagi.
"Yang bilang lo boleh pergi siapa? Ini kartu lo bawa ke ruang piket awas kalau enggak"ancam gue sambil menyerahkan kartu merah itu.
"Aishh.. lo mah kak, ngapain berdiri di depan gue? gue udah terlambat masa aja lo hadang juga gak liat tubuh lo kayak tiang listrik gitu, nanti gue serahin kebagian piket tapi gue ulangan dulu, upss sorry kamar"ujarnya sambil berlari dan mengibas-ngibasin kartu merah itu dan dengan sengaja menginjak kaki gue.
"Auhh.. Ifyyyy sakit woy sialan lo behel kaki gue malah diinjak"teriak gue sambil menahan sakit dikaki gila tuh anak nginjaknya pake tenaga dalam kali sakit banget.
"Hahahaha, awas yo asap keluar dari hidung lo ntar tambah pesek lagi tuh hidung"kata Gabriel sambil tertawa melihat Rio yang diinjak kakinya sama Ify.
"Sialan lo Iel, ngomongin hidung, kayak hidung lo mancung aja"sunggut gue kesal melihat iel tertawa sambil menahan perutnya. Hey gue lagi kesakitan dianya malah tertawa dasar sahabat gak berprimanusiaan.
"Hidung gue mancung bro gak kayak lo, haha yukk balik kayaknya gak ada yang terlambat lagi"ucap Iel sambil menepuk bahu Rio dan berjalan duluan meninggalkan Rio yang lagi kesakitan untuk berjalan.
"Aishh.. awas lo behel gue balas nanti".
*******
Brakkkkk..
"Gue ganteng, gue ganteng Alvin jelek"ucap Cakka latah ketika gue melempar kartu merah ke atas meja dan membuat Alvin menimpuk kepala Cakka dengan buku Kimia.
"Anjritt..sakit kepala gue sipit main nimpuk aja lo"sunggut Cakka kepada Alvin.
"Narsis mulu sih lo ngatain gue jelek"ucap Alvin nyantai.
"Yaiyalah gue ganteng Cakka gitu loh the most wanted boy terkeren satu sekolah lo mah lewat Vin"kata Cakka narsis yang membuat Alvin menatap jijik ke Cakka. haha dari semua sahabat gue cuma Cakka yang narsisnya kebangetan dan suka tebar pesona gak heran kalau disekolah banyak banget pacarnya entah adik kelas maupun seangkatan tapi yang herannya pada masih mau jadi pacarnya walau udah tau playboy cap ikan asin sedangkan Alvin yah dia 11 12 sama gue belum ada pacar karna sifatnya yang terlalu dingin ke cewek sehingga banyak cewek yang mundur dan mengagumi sosoknya dari jauh dan secara diam-diam kalau si Gabriel yang ketawain gue tadi anaknya memang mudah banget dekat sama semua orang gak heran kalau dia sifatnya sama kayak Cakka tapi bedanya dia gak playboy cuma suka PHP-in cewek-cewek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Jutek VS Cowok Gak Peka
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya kalau cewek jutek ketemu sama cowok gak peka? Yang satunya jutek sama namanya cinta dan yang satunya gak peka sama namanya cinta? Bagaimana kalau Jutek dan Gak peka jatuh cinta? Akankah hubungan cinta mereka akan bertahan lama? A...