15.sharenna

22K 606 49
                                    


HAPPY READING 👌👌👌

Terlihat baik secara fisik
Terbunuh secara mental , dihakimi oleh ekspetasi ,dihajar realita ,dikejar masa depan dan hebatnya lagi aku masih bisa tertawa ...

_Shareena Zeline _..

🔽
🔽
🔽
🔽
🔽

3 hari sudah shareen berada di dalam apartemen axel, dan sudah 3 hari dirinya harus bolos sekolah padahal minggu ini adalah pengambilan nilai beberapa mapel. Menghela nafasnya sejenak, shareen masih enggan untuk bangun dari tempat tidur, Tubuh nya masih terasa sakit belum lagi area sensitifnya juga masih terasa nyeri. 1 hari setelah penyiksaan axel pada dirinya, shareen demam tinggi axel tidak membawanya kerumah sakit hanya membelikan obat untuk nya, Tubuhnya masih terasa lemas, luka lebam di sekujur tubuh dan wajahnya juga belum hilang. Kembali menarik selimut dan memutuskan untuk tidur kembali..

"Belum bangun?"

Suara axel membuat bulu kuduk shareen merinding ada perasaan takut yang hinggap pada diri shareen mengingat bagaimana kejamnya axel 3 hari lalu, Bukan hanya menyiksa tubuh shareen dengan pukulan tapi axel juga tega melakukan penyatuan dengan paksa. Memilih untuk memejamkan mata nya, sungguh tubuh shareen bergetar hebat saat axel menyentuh nya.

"Masih demam?" Tanya axel sambil menyentuh kening shareen.

"Maaf" ucap axel sedikit merasa bersalah.

"Cup" axel mencium punggung shareen.

"Bangun dulu gua bawain bubur buat lu" axel mencoba membangunkan shareen tapi ternyata shareen lebih memilih memejamkan matanya dan menghiraukan axel.

"Shareena" panggil axel.

"Jangan bikin gua emosi" ucapan axel mau tidak mau membuat shareen terpaksa bangun.

"Gua masih ngantuk lagian gua juga belum lapar" shareen memang tidak nafsu makan entahlah sejak semalem perutnya terasa mual dan pagi pagi tadi shareen juga muntah muntah.

"Bangun dulu" perintah axel.

Shareen terpaksa bangun, duduk bersandar pada kepala ranjang. kepalanya masih terasa pusing shareen terus memegang keningnya, memijat perlahan. Alih alih menghilangkan rasa sakit yang menderanya.

"Makan dulu nih" axel menyodorkan bubur yang sengaja di beli nya.

"Makasih" shareen menerima bubur pemberian axel.

"Makan buburnya terus di abisin, gua mau berangkat sekolah dulu. Surat izin lu udah diurus dareen" axel sambil mengelus rambut shareen.

"Cup" kembali axel mencium singkat bibir shareen.

"Gua berangkat dulu tar pulang sekolah gua kesini lagi"

Shareen hanya memberi anggukan, memilih diam dan tidak ingin berbicara pada axel. Selepas kepergian axel, shareen yang berniat ingin tidur lagi terpaksa harus bangun karena merasakan mual lagi dan lagi..

"Hoekkkkkkk" shareen muntah untuk kesekian kali nya pagi ini.

"Masuk angin tau jangan jangan gua?" Shareen teringat jika dia sudah telat datang bulan seminggu ini.

Shareena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang