Disinilah arthit sekarang dengan rasa bingung,dia bertanya tanya siapa ke2 orang kembar ini.
"Kalian siapa"ujar arthit menjauhkan diri kepinggir kasur.
"Krist kami suamimu"ujar keduanya.
"Tapi aku tidak mengenal kalian"ujarnya melawan rasa takut.
"Krist jika kau memang marah dan murka terhadap kami jangan seperti ini"ujar kongpop.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tuan sepertinya kalian salah orang aku arthit"ujarnya.
"Akhhh"tiba tiba kepala arthit terasa pening dan diapun pingsan.
"Ada apa dengannya"bingung ke2 nya.
Singto dengan kongpop segera membawa Krist kerumah sakit.mereka tidak mengerti kenapa tiba tiba Krist pingsan.
Dilain tempat Joss dan lainnya kebingungan harus bagaimana,mereka kehilangan Krist sekarang.
Begitu juga dengan Mae dan pho yang bingung karena kongpop dengan singto menemukan Krist.
"Bagaimana bisa"murka pho dalam sambungan telefon.
"Maafkan kami tuan"ujar Joss.
"Aku akan segera kesana"ujarnya.
"Bagaimana jika mereka mengulangi kesalahan yang sama lagi"ujar Mae khawatir.
Dirumah sakit dokter memeriksa kondisi Krist.
"Tuan dia tidak apa apa hanya kandungannya sedikit lemah"ujar dokter.
"Kandungan"ujar ke2nya.
"Iya tuan"ujar dokter.
"Berapa bulan usia kandungannya dokter"ujar singto.
"Satu bulan tuan dana ku menemukan keganjalan pada ronsen yang keluar dari lab"ujar dokter.
"Kejanggalan"tanya mereka.
"Iya di otak pasien terpasang cips yang dapat mengubah memori orang tersebut"ujar dokter.
Mereka berpikir keras,apakah karena cips ini Krist tidak mengingat mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
hurt twins(singtoxkristxkongpop)
Ficción Generalkrist selalu di anggap menjijikan oleh ke2 suaminya,dia tidak tau apa kesalahannya yang dia tau dia hanya di jodohkan oleh ayah dan ibu twins,sedangkan dia,dia sudah tidak mempunyai orang tua. "apa kau bodoh hah dughh"kit pingsan seketika. "cih jala...
