17. Marah dan Cemburu.

1.6K 230 127
                                    

Hallo.

Jangan lupa vote dan komen.

Typo? tandai.

Selamat membaca 🤍.

17. Marah dan Cemburu.

"Lo dimana? kesini anjir! Tiara mabuk di club!".

Mendengar perkataan Digo refleks membuat Rio melotot kaget. Rio menoleh kearah Ria yang sedang tertidur pulas disebelahnya lalu memilih berdiri dan berjalan menuju balkon agar Ria tidak terganggu karena suaranya.

"Tiara?" tanya Rio memastikan.

"Iya, sahabat lo itu kan? buruan sini. Ini cewek nyusahin gua sama Fathur." jawab Digo.

"Lo gak bisa Anter dia pulang? gue gak bisa ninggalin Ria." ucap Rio.

"Ini cewek gak mau, dia nyebut nama lo Mulu!"

Disana Digo mendekatkan ponselnya pada Tiara yang mengoceh tidak jelas karena mabuk.

"Rio... Argghhh.... Rio ayok nikah .... ashhh"

Rio mengacak rambutnya kesal mendengar suara Tiara dari sambungan telfonnya. Ada rasa tidak tega membiarkan gadis itu berada ditempat berbahaya seperti itu. Apalagi saat ucapan Arvin yang menyuruhnya menjaga Tiara tiba-tiba terlintas begitu saja di telinganya.

"Woi! Kesini lo!"

Rio bimbang, iya tidak mau meninggalkan Ria tapi disisi lain iya juga tidak mau Tiara kenapa-kenapa.

"Sharelock, gue kesana sekarang!"

****

Pagi harinya Rio tidak henti-hentinya tersenyum senang sambil menggenggam tangan Ria disebelahnya. Keduanya sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelas Ria.

Kalian tau kenapa Rio senyum-senyum seperti itu? Ya, karena tadi dirumah Ria memuji dirinya ganteng.

"Woi!" Seru Digo yang tiba-tiba saja sudah berjalan disebelahnya Rio bersama dengan Gema.

"Auranya orang udah sah itu beda ya?" ledek Digo pada Ria dan Rio.

"Iri lo?"

"Gak! najis!"

"Dih,"

Digo tertawa sambil memukul bahu Gema membuat Gema menjauhkan tangan Digo dari bahunya.

"HEY SENANGNYA DALAM HATI! KALAU BERISTRI DUA... SERASA DUNIA.... SAYA YANG PUNYA." nyanyi Digo, cowok itu tiba-tiba saja sudah duduk diantara dua adik kelas. Seperti setan memang, tiba-tiba datang dan tiba-tiba hilang.

"Stres," sinis Gema melihat tingkah Digo.

"Ikan hiu pergi ke Paris, i love you readers manis." ucap Digo ngasal.

Rio dan Gema sontak memutar bola matanya malas sedangkan Ria tertawa.

"Ayo," ajak Rio menarik tangan Ria agar menjauh dari Digo.

Baru saja mereka berjalan sekitar sepuluh langkah, seseorang memeluk Rio dari belakang membuat langkah cowok itu terhenti.

Ria menatap tajam Tiara yang berani memeluk Rio suaminya. Sedangkan Rio langsung menghempaskan tangan Tiara yang memeluk tubuhnya hingga pelukan tersebut lepas.

"Apa-apaan sih Ra?!" Ucap Rio marah pada Tiara.

"Apa? Aku cuma mau meluk kamu? salah?" tanya Tiara santai.

"Salah!" jawab Ria ketus.

"Siapa kamu ngatur-ngatur? asal kamu tahu ya Ria, aku lebih dulu ngerasain dipeluk Rio daripada kamu!" ucap Tiara dengan wajah songongnya.

Ria Rio (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang