🔹1. [Mini Series]🚀

1K 85 46
                                    

✨The first thing will make a good impression. convey support and leave good comments.✨

💛

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

🍁

"Fffuuhhhh..."

Sebuah tiupan yang seorang gadis hembuskan setiap pagi, setelah menyapa embun dan matahari, membuka keseharian selanjutnya di belakang taman rumah yang dihampari oleh bunga cantik bermakna pemberani.

Dandelion, adalah setangkai bunga yang tumbuh sendiri, bertahan pada tangkai yang lambat laun akan melepasnya pergi bersama pengaruh hembusan angin.

Sepi dan terlepas, hilang dan teretas, dia tetap akan melepas bibitnya dan pergi ke suatu tempat yang bersedia untuk dijadikan rumah baru, di mana pun angin yang membawa benih dandelion berhenti, di situlah dandelion akan tumbuh.

Bunga yang dapat hidup di berbagai tempat dengan kondisi paling lama itu memiliki filosofi yang tak biasa. Dari bunga Dandelion kita dapat mencerminkan serial, cinta, kebahagiaan, keceriaan, serta kesetiaan.

Bagi siapa saja yang sedang merasa dirundung oleh kemuraman akan ketidakadilan urip, belajarlah dari bunga yang satu ini. Filosofi yang mendalam akan bunga ini menjadikan bunga yang unik dan identik dengan kutipan-kutipan kehidupan yang terjadi pada kenyataan.

###

Pagi itu, seorang gadis cantik bermata hazel sedang membungkuk menyapa bunga yang tumbuh di halaman luas rumahnya. Dengan wajah manis penuh semangat, raut cantik rupawan, pemilik senyuman paling hangat itu meniup dandelion yang sudah ia petik, dan memperhatikan setiap benih yang beterbangan di hadapannya. Jauh, lepas, bebas dan terbang tinggi mengudara, hingga ia berdiri dan melihat salah satu benihnya menepi di surai hitam wanita seberang rumah, tepatnya di bawah pohon rindang yang menyediakan bangku dari akar-akarnya yang gagah.

Peniup dandelion itu meninggalkan halaman rumahnya, lalu pergi menghampiri seorang perempuan yang sedang menangis.

Wanita itu terisak, bahkan sampai tuan rumah ikut duduk di sisinya, kemudian berdeham untuk memecahkan rasa penasarannya.

"Ekhem.."

"Siapa kau?" tanya wanita berpipi mandu, lalu melihat pada wanita di sisinya yang sedang memegang beberapa tangkai dandelion.

"Aku Lisa, itu rumahku. Kelihatannya kau bukan orang sini, kau dari desa atau dari kota? Dan kenapa kau menangis?"

"Bawel sekali. Jangan ganggu aku, aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun" ketusnya, lantas Lisa mengangguk, mengerti.

"Tapi kau bicara, baru saja" ucap Lisa, wanita itu menoleh dan menghapus air matanya.

"Tenggorokanku serak, di rumahmu ada air?"

Dandelions L version [Answer] ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang