4.🔸

364 46 6
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa POV🌸

Aku memberanikan diri dengan tekad, datang sebagai anak sebatang kara yang akan mengahadapi seorang ayah dari wanita yang ingin aku persunting, Jennie Kim.

Jantungku seperti rollercoaster dengan kecepatan di atas rata-rata, aku tidak takut pada ayahnya, tapi dengan statusku yang seperti ini, aku sangat takut lamaranku tidak diterima oleh beliau.

Semoga saja, ayahnya Jennie tidak seperti orang-orang kaya lainnya, yang dapat meremehkan setiap ketulusan dari perasaan. Semoga.. Semoga.

"Jangan tegang sayang, ayahku tidak akan menggigitmu" bukan masalah gigit menggigit Jennie, hm.. Dia polos sekali.

"Aku berusaha untuk memperbaiki diriku, agar ayah tidak langsung menolakku, hehe.." sebenarnya ini senyumanku yang begitu canggung, namun aku harus bisa membuat Jennie untuk tidak ikut-ikutan tegang, dia tidak boleh merasakan perasaan yang tidak nyaman, karena aku sangat menyayanginya.

"Kau selalu baik, dan tidak ada alasan ayah untuk menolak seseorang yang anaknya inginkan"

"Tapi insting orang tua itu tak pernah salah, sayang"

"Tapi ayah selalu menuruti kemauanku, terkecuali yang satu itu, tentang pengobatanku ke luar, aku tidak mau"

Kudekap tubuh mungilnya, sambil mengusap lengannya yang kini mulai dingin. Di ruang tamu, kami sedang menunggu ayahnya Jennie turun dari kamarnya. Rasa gugup bercampur gemetar menggempur tekad maksud yang segera ingin aku sampaikan. Tapi ketika ketukan kaki ayahnya Jennie terdengar dan mendekati tempat di mana aku dan Jennie menunggu, kupikir saat ini keringat sudah membasahi tubuhku, aku begitu takut dan gugup menghadapinya.

"Selamat malam, om" aku menyapa ayahnya Jennie, berdiri dan memberi hormat. Berusaha menyembunyikan kegugupanku. Inilah yang harus pertama kali kulakukan.

"Selamat malam, silahkan duduk" jawab ayah dari kekasihku, lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan kami.

"Ayah, ini Lisa, Jennie sudah pernah bilang pada ayah waktu itu, bahwa Lisa adalah kekasih Jennie. Dan hari ini.."

"Diam Jennie, biarkan kekasihmu yang berbicara" demi apapun aku mulai menelan ludahku sekarang.

"Em, ekhem, om. Sebenarnya saya datang kemari untuk menyampaikan maksud dan tujuan saya, yang ingin mempersunting Jennie, putri om"

"Ya, lalu?"

"Apa om merestui hubungan kami? Karena om juga tahu, saya seorang perempuan, juga yatim piatu, saya tidak memiliki banyak materi, tapi saya akan selalu berusaha untuk bisa membahagiakan Jennie"

"Kau serius dengan Jennie?"

"Saya sangat serius om" Jennie memelukku, dan aku mengusap kepalanya yang manja, dia sudah tidak malu menunjukkan bagaimana kebiasaannya ketika kami sedang berdua, di depan ayahnya.

Dandelions L version [Answer] ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang